Cytomegalovirus, Golongan Virus Herpes yang Bertahan Lama dalam Tubuh
Cytomegalovirus atau dikenal juga dengan CMV merupakan virus yang umum dijumpai. Bahkan, melansir dari Mayo Clinic, setelah seseorang terinfeksi, tubuh akan menyimpan virus seumur hidup.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa terdapat virus CMV dalam tubuh karena jarang menimbulkan masalah ataupun gejala pada orang sehat.
"Cytomegalovirus (CMV) adalah virus jenis DNA, satu genus dengan virus herpes yang bisa menyerang manusia," jelas dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Bagi ibu hamil atau dalam kondisi sistem kekebalan tubuh sedang melemah, virus CMV yang masuk ke tubuh perlu dikhawatirkan, nih Moms!
Sebab bagi ibu hamil yang terinfeksi virus CMV aktif selama masa kehamilan, dapat menularkan ke bayi yang dikandung dan kemudian mengalami gejala.
Terlebih, kondisi ini akan berakibat fatal dan sangat berisiko bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, orang yang menjalani transplantasi organ, sel induk, atau sumsum tulang.
Cytomegalovirus menyebar dari orang ke orang melalui cairan tubuh, baik dari darah, air liur, urin, air mani, dan ASI. Virus CMV belum memiliki obat.
Maka, obat yang dikonsumsi umumnya hanya membantu untuk mengurangi gejala dan mengobati gejalanya.
Simak selengkapnya mengenai virus CMV di sini, yuk Moms!
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
Penyebab Cytomegalovirus
Foto cytomegalovirus (Sumber: emedicine.medscape.com)
Menurut dr. Ronald, virus ini akan tertidur di dalam tubuh, lho Moms. "Cytomegalovirus dapat bersifat laten (dorman atau tidur dalam tubuh), tetapi ketika terjadi re-infeksi, maka dapat kembali muncul gejala-gejala infeksi," jelas dr. Ronald.
Seperti yang sudah disinggung di atas, seseorang bisa tertular virus CMV jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus lalu menyentuh bagian dalam tubuh seperti hidung dan mulut.
Melansir dari Medical News Today, kebanyakan pasien tertular virus ini selama masa anak-anal, terlebih di tempat penitipan, tempat pembibitan, hingga tempat-tempat di mana anak-anak saling bertemu dan bersentuhan satu sama lain.
Namun jika sistem kekebalan tubuh Si Kecil, baik, maka kemungkinan tubuhnya bisa mengatasi infeksi ini.
Bagi yang mengalami HIV, transplantasi organ, menjalani kemoterapi atau menggunakan steroid oral selama lebih 3 bulan, lebih berisiko terinfeksi cytomegalovirus.
Baca Juga: Adenovirus 41, Benarkah Berkaitan dengan Hepatitis Akut Misterius?
Maka, dapat disimpulkan, penyebab cytomegalovirus terjadi karena menyentuh objek yang terkontaminasi dan disebar melalui orang lain.
Berikut cara penyebaran virus:
- Menyentuh mata atau bagian dalam hidung dan mulut setelah bersentuhan dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
- Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
- ASI dari ibu yang terinfeksi.
- Transplantasi organ, sumsum tulang atau sel induk atau transfusi darah.
- Kelahiran, yaitu ketika seorang ibu yang terinfeksi menularkan virus ke bayinya sebelum atau selama kelahiran. Sayangnya, risiko penularan virus ke bayi lebih tinggi jika terinfeksi untuk pertama kalinya selama kehamilan.
"Sering kali diawali dengan munculnya gejala demam, pada beberapa kasus (jarang) bisa muncul gejala-gejala seperti hepatitis (jika cytomegalovirus menyerang hati), atau juga bahkan kecacatan pada bayi (ketika ibu hamil menularkan cytomegalovirus ke janinnya)," tambah dr. Ronald.
Baca Juga: 8 Manfaat Daun Ketepeng, Mulai dari Obat Antivirus hingga Sariawan
Gejala dan Tanda-Tanda Cytomegalovirus
Foto ilustrasi gejala CMV yang menyerang hati (Sumber: Orami Photo Stocks)
Melansir dari Centers for Disease Control Prevention, gejala CMV bisa menyerang hati dan dapat menyebabkan mononukleosis atau hepatitis.
Terlebih, orang dengan sistem kekebalan lemah yang mengalami CMV bisa memiliki gejala serius hingga memengaruhi mata, paru-paru, hati, kerongkongan, lambung, dan usus.
Bayi yang lahir dengan cytomegalovirus dapat memiliki masalah otak, hati, limpa, paru-paru, dan masalah dengan pertumbuhannya.
Masalah kesehatan jangka panjang lainnya yang umum terjadi pada bayi baru lahir dengan infeksi CMV kongenital adalah gangguan pendengaran, yang dapat dideteksi segera setelah lahir atau dapat berkembang kemudian di masa kanak-kanak.
Baca Juga: Hepatitis Akut Dewasa, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya!
1. Gejala Cytomegalovirus Menurut dr. Ronald
- Demam.
- Pada beberapa kasus yang menyerang liver, maka bisa muncul tanda-tanda hepatitis akut.
- Peningkatan enzim-enzim hati.
- Pada kasus penularan ke janin, dapat menimbulkan kecacatan pada janin.
2. Gejala Cytomegalovirus pada Orang Sehat
Umumnya orang yang terinfeksi CMV yang dinyatakan sehat mengalami sedikit gejala bahkan terkadang tidak menimbulkan gejala.
Ketika pertama kali terinfeksi, maka orang sehat akan menimbulkan gejala yang mirip dengan mononukleosis menular, termasuk,
3. Gejala pada Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Jika memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, maka akan lebih berisiko mengalami kondisi yang lebih serius di mana dapat memengaruhi organ-organ berikut:
- Mata
- Paru-paru
- Hati
- Kerongkongan
- Perut
- usus
- Otak
Baca Juga: 11 Pantangan Penderita Hepatitis B, Jangan Diabaikan!
Cytomegalovirus pada Ibu Hamil
Foto ilustrasi ibu hamil (Sumber: Orami Photo Stocks)
Cytomegalovirus pada ibu hamil perlu diwaspadai, lho Moms. Sebab akan berisiko menularkan pada janin.
Jika janin tertular, maka akan memengaruhi perkembangan janin hingga berisiko lahir cacat yang tentunya akan sulit untuk disembuhkan.
"CMV sangat berbahaya pada ibu hamil, karena dapat ditularkan kepada janin dalam kandungan, dan mengakibatkan kecacatan bahkan kematian janin," ungkap dr. Ronald.
CMV yang dialami ibu hamil, berisiko virus dalam darah melewati plasenta dan kemudian menginfeksi bayi yang sedang proses berkembang.
Melansir dari CDC, sekitar 1 dari 200 bayi, lahir dengan kondisi cytomegalovirus bawaan dan sekitar 1 dari 5 bayi akan memiliki cacat lahir atau masalah kesehatan jangka panjang.
Bayi dengan CMV kongenital dapat menunjukkan tanda-tanda saat lahir, seperti:
Jika bayi lahir dalam kondisi CMV, pengobatan dini bisa membantu Si Kecil untuk mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang.
Seperti pemberian obat antivirus. Antivirus bisa mengurangi keparahan masalah kesehatan dan gangguan pendengaran.
Namun pastinya mengonsumsi obat-obatan antivirus harus berdasarkan saran dokter dan digunakan sesuai dosis, ya Moms, mengingat adanya efek samping yang mungkin memengaruhi Si Kecil.
Baca Juga: Mengenal Molluscum Contagiosum, Penyakit yang Disebabkan Infeksi Virus
Tingkat Keparahan Cytomegalovirus
Foto ilustrasi demam (Sumber: Orami Photo Stocks)
Menurut dr. Ronald tingkat keparahan bervariasi dari ringan sampai yang berat. Mulai dari hanya sekadar demam, sampai sesak napas hingga menimbulkan tanda hepatitis akut.
"Pada orang yang sehat, CMV jarang menjadi penyebab infeksi (walaupun tetap bisa menjadi penyebab infeksi). Pada kasus-kasus penderita HIV/AIDS, infeksi CMV kerap harus menjadi bagian dari pemeriksaan. Demikian juga pada pasien-pasien yang menjalankan transplantasi organ," tambah dr. Ronald.
Sebagai tambahan informasi, bisa disembuhkan, Moms!
"CMV bisa disembuhkan dengan obat-obatan antivirus, tetapi apabila telah menimbulkan kecacatan (pada janin), maka kecacatannya tersebut sulit untuk diperbaiki," kata dr. Ronald.
Nah itu dia Moms informasi seputar cytomegalovirus yang merupakan virus umum. Namun kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi yang berisiko, ya!
- https://www.cdc.gov/cmv/fact-sheets/parents-pregnant-women.html#:~:text=You%20can%20pass%20CMV%20to,a%20subsequent%20infection%20during%20pregnancy.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cmv/symptoms-causes/syc-20355358
- https://www.cdc.gov/cmv/overview.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/173811#causes
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.