Gangguan Jiwa pada Ibu Hamil, Adakah Dampaknya pada Janin?
World's Health Organization mengungkapkan gangguan jiwa ibu hamil dapat dipicu oleh faktor ekonomi yang rendah, paparan kekerasan, stres, situasi darurat dan konflik, bencana alam, dan dukungan sosial yang rendah.
Selain itu, pola makan yang tidak sehat, kurang merawat diri, dan penyakit mental yang dialami sebelumnya dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Moms tentu tidak ingin mengalami kondisi seperti ini saat hamil. Berikut ini merupakan jenis gangguan jiwa ibu hamil dan dampak yang terjadi pada janin.
Jenis Gangguan Jiwa Ibu Hamil
Foto: independent.co.uk
Dikutip dari MC Medical Journal, depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang kerap kali dialami banyak ibu hamil yang muncul akibat stres yang tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, ibu hamil juga dapat mengalami gangguan mental saat mengonsumsi makanan yang dipicu akibat perubahan bentuk tubuh selama kehamilan.
Gangguan makan ini biasa dikenal dengan anoreksia, bulmia, dan binge eating.
Saat kehamilan, beberapa ibu hamil akan mengalami rasa khawatir yang berlebihan, takut yang tidak rasional, kehilangan nafsu makan, dan kualitas tidur tidak cukup.
Hal tersebut biasa dikenal dengan gangguan kecemasan yang kerap kali menyerang ibu hamil, padahal seharusnya masa kehamilan harus dilalui dengan suasana hati yang bahagia dan tubuh yang sehat agar janin dalam kandungan tetap berkembang dengan optimal.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Psikosomatik, Gangguan Jiwa yang Berpengaruh ke Fisik
Dampak Gangguan Jiwa Ibu Hamil
Foto: sovcal.com
Dilansir dari Boldsky, saat sedang stres, tubuh akan secara otomatis melepaskan sejumlah hormon stres.
Pelepasan hormon tersebut akan berdampak pada peningkatan detak jantung yang tiba-tiba.
Jika kondisi tersebut terjadi pada ibu hamil, perubahan emosi tersebut akan dirasakan juga oleh janin dalam kandungan.
Jika tingkat stres melebihi batas normal, sistem manajemen stres tidak berfungsi seperti seharusnya.
Dalam beberapa kasus, janin akan bereaksi secara berlebihan dengan mengirimkan respon peradangan yang akan berdampak langsung pada kesehatan janin dan efeknya akan dirasakan saat persalinan nanti.
Level stres yang tinggi pada ibu hamil akan membuat janin menurunkan kemampuan menyerap nutrisi dengan baik dan membuat berat badannya akan menurun, hingga dapat mengalami penurunan berat badan tidak dalam batas normal.
Penurunan berat badan ini akan menimbulkan sejumlah komplikasi seperti lahir prematur, perkembangan organ yang tidak optimal, dan berat badan lahir rendah.
Pengaruhi Perkembangan Otak Janin
Foto: unchealthcare.org
Efek stres ini juga dapat memengaruh perkembangan otak janin.
Hal ini akan disadari oleh orang tua saat nanti tumbuh dewasa kurang mampu berkomunikasi dan mengalami perubahan tempramen secara mendadak, dan jika dibiarkan akan meningkatkan hipertensi anak.
Efek gangguan jiwa ibu hamil ini juga dapat berdampak buruk pada janin seperti kemungkinan terjadinya keguguran.
Kerusakan kimia dalam rahim dapat terjadi karena pelepasan hormon kortikotropin (CRH) dalam tubuh ibu yang akan pula memicu terjadinya kontraksi uterus jika kadarnya cukup tinggi.
Kondisi seperti ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami risiko keguguran.
Saat ibu mengetahui kondisi seperti ini, sebaiknya cepat mengatasinya dengan melakukan tukar pikiran dan perasaan kepada pasangan.
Berbagi pengalaman, ungkapkan kecemasan yang dirasakan agar suasana hati lebih baik.
Ibu hamil perlu menemukan kenyamanannya untuk memiliki waktu khusus dengan dirinya sendiri juga janin dalam kandungannya.
Usahakan untuk beristirahat dengan cukup dan rutin untuk tidur siang.
Lakukan beberapa gerakan ringan, berjalan-jalan, atau berenang untuk memperbaiki suasana hati.
Ibu hamil juga perlu memperbaiki pola makan untuk kesehatan fisik dan psikis.
Selain itu, ibu hamil dapat mempelajari teknik pernapasan, meditasi, bertemu teman, menonton tayangan lucu akan menjadi cara relaksasi yang membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.