USG 4D: Manfaat, Proses, Hasil, dan Tingkat Keamanannya
Dulu, USG hanya berbentuk 2D dan berwarna hitam putih. Nah, sekarang sudah ada teknologi USG 4D yang tentunya semakin mengikuti perkembangan zaman.
Ultrasonografi atau yang biasa dikenal dengan USG adalah prosedur untuk menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memindai perut dan rongga panggul wanita, serta membuat gambar (sonogram) bayi di dalam kandungan.
Pemeriksaan USG sangat membantu Moms untuk melihat perkembangan janin, apakah sehat dan normal atau mengalami suatu gangguan.
USG umum digunakan dalam dunia medis terutama yang berkaitan dengan diagnosis penyakit tertentu. Namun, USG paling banyak digunakan untuk melihat tumbuh kembang janin dalam rahim pada wanita hamil.
Untuk itu, ibu hamil sangat penting melakukan pemeriksaan USG. Dilansir dari March of Dimes, kebanyakan wanita melakukan USG pada trimester kedua pada usia kehamilan 18 sampai 20 minggu.
Namun, beberapa wanita juga mendapatkan USG pada trimester pertama sebelum 14 minggu kehamilan. Perkembangan teknologi USG juga mengalami banyak kemajuan.
Apa yang menjadi kelebihan dari USG versi 4D untuk memeriksa kandungan Moms selama kehamilan? Selain itu, bagaimana cara melihat hasil USG 4D dan kisaran biaya yang harus dikeluarkan? Ini ulasannya.
Baca Juga: Moms, Ini Dia Ukuran Normal Hasil USG dan Tahapan Perkembangan Janin!
Tentang USG 4D dan Perbedaan dengan USG Lain
Moms yang masih asing dengan USG kehamilan, pasti bertanya-tanya mengenai perbedaan antara USG 2D, 3D, hingga 4D.
"Seperti yang kita lihat, USG 2D itu biasanya hanya panjang dan lebar saja. Sementara USG 3D sudah terlihat tekstur dan bentuknya. Kalau USG 4D, dia itu real time. Jadi, kalau kita melakukan scanning selama 5 detik, maka gerakan bayi pun akan terlihat, beserta ekspresinya," jelas dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG-KFM, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya.
"Jadi, USG 4D akan menangkap gerakan janin di dalam kandungan secara real time. Apa yang kita kerjakan saat itu, itulah kondisi janin yang sebenarnya pada saat di dalam kandungan," tambahnya.
Waktu Tepat USG Kehamilan Dilakukan
"Sebenarnya, tidak ada patokan yang tepat untuk melakukan USG kehamilan, tetapi jika ingin melihat kualitas gambar janin yang lebih jelas, maka sebaiknya dilakukan ketika usia kehamilan telah di atas 22 minggu hingga 28 minggu," tutur dr. Novan.
"Pada usia kehamilan tersebut adalah waktu yang optimal karena air ketubannya masih cukup banyak sehingga sangat memudahkan calon ibu dan bapak untuk melihat kondisi janin di dalam kandungan," terangnya.
Baca Juga: Ini Cara Membaca Hasil USG Berdasarkan Jenisnya, Jangan Bingung Lagi ya!
Manfaat dari USG 4D
Saat menanti kelahiran sang buah hati, tentunya akan membuat rasa penasaran orang tuanya.
Bisa dibilang, teknologi pemeriksaan USG 4D ini memiliki banyak kelebihan yang membuat akan menjawab rasa penasaran orang tua.
USG 4D sangat aman dilakukan selama masa kehamilan dan justru dianjurkan.
Selain itu, gambar yang terdapat dalam USG versi 4D dapat membantu dokter menemukan masalah pada bayi dan memudahkan mereka untuk menjelaskannya kepada Moms.
USG 4D memang masih cukup baru diperkenalkan dalam praktik medis.
Namun, dapat dipahami bahwa USG 4D melengkapi pemeriksaan 2D dan 3D dengan memperoleh gambar secara real time yang berbentuk video.
USG 4D juga memungkinkan visualisasi gerakan embrio 2 minggu lebih awal dari USG 2D. Nah, dibandingkan dengan USG 2D, USG versi 4D menawarkan manfaat lebih nyata untuk penilaian kondisi prenatal janin.
Dilansir dari Maedica Journal of Clinical Medicine, manfaat terbesar dari USG 4D dapat berupa penilaian wajah janin secara real time. Selain itu, simak beberapa manfaat dari USG 4D lainnya, yaitu:
- Gambar yang ditampilkan sangat jelas sehingga apabila terjadi kelainan pada janin akan langsung terlihat.
- USG 4D akan diperlihatkan dalam bentuk video sehingga dapat melihat aktivitas janin secara lebih jelas.
- Moms dan Dads dapat melihat bayi di dalam kandungan sedang meringis, bernapas, menelan, mengedipkan mata, dan menunjukkan arah anggota tubuh.
- Dapat melihat denyut jantung bayi, serta melihat kelainan pada janin dengan lebih detail, misalnya bibir sumbing atau kelainan pada pembuluh darah.
- Melihat apakah ada terjadi cacat lahir, seperti spina bifida atau cacat jantung. Cacat lahir adalah kondisi kesehatan yang dialami bayi saat lahir. Cacat lahir mengubah bentuk atau fungsi satu atau lebih bagian tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah secara keseluruhan, dan bagaimana tubuh bekerja.
- Pemeriksaan USG 4D pada trimester ketiga dapat dilakukan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan janin, serta dapat mengetahui kesejahteraan janin sebelum persalinan.
- USG 4D merangsang studi multisentrik pada janin dan bahkan perilaku embrio dengan pencitraan yang lebih meyakinkan daripada USG 2D atau 3D. Selain itu, menurut jurnal yang sama, spektrum besar masalah neurologis, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), skizofrenia, epilepsi, atau autisme bisa disebabkan oleh sebagian dari masalah perkembangan saraf prenatal.
Dalam waktu yang relatif singkat, ada banyak hal dan aspek-aspek penting yang bisa Moms perhatikan dari USG 4D. Pemeriksaan dengan USG 4D ini akan menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi orang tua baru.
Jadi, ada baiknya Moms mendeteksi adanya masalah perkembangan saraf sejak masih dalam kandungan.
Baca Juga: Apa Itu USG Fetomaternal? Simak Fungsinya pada Ibu Hamil dan Janin
Proses Dilakukan USG 4D
Sebelum melakukan USG versi 4D, Moms harus memastikan bahwa kandung kemih terasa penuh.
Hal ini sangat penting, maka dari itu kosongkan kandung kemih setidaknya 90 menit sebelum melakukan pemeriksaan USG.
Lalu, konsumsi 1 gelas air, susu, kopi, atau lainnya sekitar 60 menit sebelum melakukan pemeriksaan. Moms tetap boleh makan dengan normal sebelum melakukan USG 4D.
Proses pemeriksaan USG 4D sama dengan jenis USG yang lainnya. Untuk USG bagian perut, Moms akan berbaring dan dokter akan mengoleskan gel tertentu pada bagian perut.
Nah, tujuannya untuk membantu membawa gelombang suara. Kemudian, nantinya akan ada gambar yang ditampilkan pada layar untuk melihat perkembangan bayi.
Moms bisa mendapatkan foto atau salinan dari hasil USG untuk dibawa pulang. Jika terjadi suatu keanehan pada bayi, dokter juga akan segera memberitahu.
Umumnya, tidak ada perbedaan yang terlalu banyak antara cara membaca hasil USG 2D, 3D, dan 4D. Namun, hal yang paling membedakan ketiganya adalah kejelasan gambar janin yang terlihat pada alat USG.
Baca Juga: Jenis Kelamin saat Lahir Berbeda, Ini Penyebab Perbedaan Hasil USG!
Hasil USG 4D yang Didapatkan
Check up kehamilan sangat penting dilakukan secara rutin untuk mengetahui kondisi secara keseluruhan baik kondisi rahim, janin, dan kesehatan Moms.
Selain dapat melihat perkembangan bayi dalam kandungan secara real time, ada beberapa hal penting yang bisa Moms dapatkan dari hasil USG 4D.
Dilansir dari laman American Pregnancy Association, hal ini bisa dilihat dari trimester kehamilan, yaitu:
Trimester Pertama:
- Konfirmasi apakah kehamilan sehat atau tidak.
- Mendengar detak jantung bayi.
- Mengukur panjang ubun-ubun atau usia kehamilan.
- Konfirmasi apakah terjadi kehamilan ektopik atau tidak.
Trimester Kedua:
- Memeriksa usia kehamilan secara pasti.
- Memeriksa apakah ada karakteristik potensial sindrom Down pada minggu 13-14.
- Mengidentifikasi jenis kelamin bayi pada minggu 18-20. Beberapa faktor seperti tahapan kehamilan dan posisi janin akan memengaruhi akurasi prediksi jenis kelamin.
- Memeriksa apakah ada kelainan bawaan atau kondisi yang tidak normal pada janin pada minggu 18-20.
- Konfirmasi kehamilan kembar atau tidak.
- Mengidentifikasi kadar cairan ketuban yang berlebihan atau berkurang.
- Mengevaluasi kesehatan janin secara keseluruhan.
Trimester Ketiga:
- Mengidentifikasi lokasi plasenta.
- Memeriksa apakah ada potensial kematian intrauterine. Intrauterine fetal death (IUFD) adalah kondisi kematian janin sebelum dilahirkan atau kematian janin ketika proses persalinan.
- Mengamati gerakan-gerakan janin.
- Mengidentifiasi apakah ada kelainan rahim dan panggul pada ibu hamil.
Baca Juga: 5 Perbedaan USG Abdominal dan USG Transvaginal, Moms Wajib Tahu!
Keamanan USG Kehamilan
Ultrasonografi ini aman untuk dilakukan bagi Moms maupun bayi jika dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan yang profesional dan terpercaya.
Karena ultrasound menggunakan gelombang suara, bukan radiasi, maka prosedur ini lebih aman daripada sinar-X.
Para dokter kandungan di seluruh dunia pun telah menggunakan USG selama lebih dari 30 tahun, dan mereka belum menemukan risiko berbahaya.
Jika kehamilan Moms sehat, USG sangat bagus untuk memeriksa kemungkinan masalah pada janin. Namun perlu diingat bahwa, tidak semua hasil USG memberikan hasil yang akurat.
Terkadang, USG rutin dapat menunjukkan adanya cacat lahir pada janin padahal sebenarnya tidak ada atau mungkin sebaliknya.
Meski aman, para ahli menyarankan dokter dan calon orang tua untuk menggunakan USG 4D berenergi ultrasound ini secara minimal dan dengan hati-hati.
Pasalnya, ultrasound membuat orang hamil dan janinnya terpapar radiasi non-pengion.
Yang jelas, penting bagi Moms dan Dads untuk mempertimbangkan dengan cermat apakah akan melakukan USG kehamilan atau tidak.
Mengingat USG dapat memberikan informasi yang mungkin berarti Moms harus membuat keputusan penting lebih lanjut.
Selain itu, pastikan untuk melakukan USG yang ditangani oleh tenaga medis, seperti dokter kandungan atau bidan.
Hindari melakukan USG kehamilan dengan teknisi di lingkungan non-medis karena mereka mungkin tidak dilatih untuk mengidentifikasi kelainan atau komplikasi potensial lainnya.
Jika teknisi tidak terlatih melakukan USG, mereka mungkin akan menunjukkan hasil yang kurang akurat sehingga membuat Moms dan Dad merasa khawatir, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kecemasan yang tidak perlu.
Baca Juga: Berapa Kali USG Saat Hamil Harus Dilakukan?
Biaya USG 4D
Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, USG 4D menjadi cara yang tepat untuk Moms dapat memeriksa perkembangan bayi di dalam kandungan bahkan dalam real time.
Tentu saja, hal ini akan sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan Moms dan Dads untuk melakukan USG 4D.
Berbeda dengan USG 2D atau 3D, melakukan pemeriksaan USG versi 4D mengeluarkan biaya yang lebih mahal.
Rata-rata pemeriksaan USG 4D di Indonesia dikenakan kisaran biaya antara Rp400.000 hingga Rp800.000. Namun, ada juga biaya pemeriksaan USG 4D yang mencapai Rp1.000.000 ke atas.
Perbedaan biaya-biaya tersebut disesuaikan dengan lokasi rumah sakit yang dituju, fasilitas rumah sakit, dokter kandungan yang menangani, dan banyak hal lainnya.
Bisa juga ditambahkan biaya tambahan untuk cetak hasil USG 4D.
Baca Juga: Mengenal Pemeriksaan Leopold, Alternatif Pemeriksaan Janin Tanpa USG
Jadi, sebenarnya tergantung pada kesanggupan Moms dan Dads masing-masing.
Melakukan USG 4D, 3D, atau 2D pada intinya memiliki manfaat yang sama, yaitu memantau perkembangan janin. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat, Moms dapat memilih pemeriksaan USG 4D.
Itulah beberapa hal penting tentang USG 4D yang harus Moms pahami. Perkembangan janin harus selalu dipantau, jadi pastikan lakukan pemeriksaan yang tepat, ya!
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/ultrasound-during-pregnancy.aspx#
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3239390/
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/ultrasound-720/
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/ultrasound-during-pregnancy.aspx
- https://www.nhs.uk/pregnancy/your-pregnancy-care/ultrasound-scans/
- https://www.docdoc.com/medical-information/procedures/4d-scan
- https://www.verywellfamily.com/whats-the-difference-between-a-3d-and-4d-ultrasound-2760110
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.