Dermatitis Kontak, Penyebab Ruam Gatal Akibat Terpapar Suatu Zat
Dermatitis kontak adalah masalah kulit yang umum terjadi, baik pada anak maupun orang dewasa.
Gejalanya muncul setelah Moms atau Dads menyentuh suatu zat di sekitar.
Yuk, ketahui gejala, penyebab, hingga perawatannya berikut ini!
Apa Itu Dermatitis Kontak?
Foto Ilustrasi Kulit Gatal (Orami Photo Stock)
Dermatitis kontak adalah kondisi ruam gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat, atau reaksi alergi atas paparan suatu zat.
Ruam tidak menular, tetapi bisa membuat Moms dan Dads terganggu dengan gejalanya.
Beberapa zat yang menyebabkan reaksi di antaranya kosmetik, wewangian, perhiasan, dan tanaman.
Ruam sering muncul dalam beberapa hari setelah terpapar dan akan hilang seiring waktu.
Untuk mengobati dermatitis kontak dengan sukses, Moms perlu mengidentifikasi dan menghindari penyebab reaksi.
Jika Moms menghindari zat yang menyebabkan reaksi, ruam sering hilang dalam 2-4 minggu.
Moms dapat mencoba menenangkan kulit dengan kain basah yang sejuk dan langkah perawatan diri lainnya.
Baca Juga: Kenali Eksim Kering: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Tanda dan Gejala Dermatitis Kontak
Foto Ilustrasi Ruam Gatal (Orami Photo Stock)
Dermatitis kontak muncul pada kulit yang terpapar langsung dengan zat penyebab reaksi.
Misalnya, ruam mungkin muncul di sepanjang kaki yang bersentuhan dengan tanaman poison ivy.
Ruam dapat berkembang dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar, dan dapat berlangsung 2-4 minggu.
Tanda dan gejala dermatitis kontak sangat bervariasi, umumnya meliputi:
- Ruam gatal
- Bercak kasar yang lebih gelap dari biasanya (hiperpigmentasi), biasanya pada kulit coklat atau hitam
- Kulit kering, pecah-pecah, bersisik, biasanya pada kulit putih
- Benjolan dan lecet, terkadang dengan disertai dengan keluarnya cairan dan pengerasan kulit
- Pembengkakan, sensasi terbakar, atau nyeri tekan
Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.
Ada pula yang mengalami gejala yang tidak disebutkan di atas.
Baca Juga: Eksim Basah atau Dermatitis Atopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Kapan Periksa ke Dokter?
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Moms atau Dads mengalami kondisi berikut:
- Ruamnya sangat gatal sehingga tidak bisa tidur atau menjalani aktivitas
- Ruamnya semakin parah atau meluas
- Ruam tidak membaik dalam tiga minggu
- Ruam melibatkan mata, mulut, wajah, atau alat kelamin
- Mengalami demam atau adanya nanah pada kulit bekas ruam
Penyebab Dermatitis Kontak
Foto Ilustrasi Detergen Penyebab Dermatitis Kontak (Orami Photo Stock)
Penyebab dermatitis kontak adalah zat yang mengiritasi atau memicu reaksi alergi pada kulit.
Bila disebabkan oleh zat iritan, kondisinya dikenal dengan dermatitis kontak non-alergi.
Ketika terjadi iritasi, lapisan pelindung kulit terluar akan mengalami kerusakan.
Berikut ini adalah beberapa zat yang sifatnya iritan, antara lain:
- Zat pelarut
- Sarung tangan karet
- Pemutih dan deterjen
- Produk perawatan rambut
- Sabun mandi
- Zat di udara
- Tanaman
- Pupuk dan pestisida
Baca Juga: Waspada Dermatitis Seboroik, Kondisi Kulit Kering dan Berkerak
Sementara dermatitis kontak alergi terjadi ketika zat yang sensitif (alergen) memicu reaksi kekebalan di kulit.
Kondisi ini sering kali hanya mempengaruhi area yang bersentuhan dengan alergen.
Namun, mungkin dipicu oleh sesuatu yang masuk ke tubuh melalui makanan, perasa, obat-obatan, atau prosedur medis.
Orang sering menjadi peka terhadap alergen setelah banyak kontak dengan zat tersebut selama bertahun-tahun.
Setelah mengembangkan alergi terhadap suatu zat meski dalam jumlah kecil, zat tersebut dapat menyebabkan reaksi.
Contoh alergen yang umum di antaranya:
- Nikel, yang digunakan dalam perhiasan, gesper dan banyak barang lainnya
- Obat-obatan, seperti krim antibiotik
- Balsam Peru, yang digunakan dalam banyak produk seperti parfum, pasta gigi, obat kumur, dan perasa
- Formaldehida, yang ada dalam pengawet, kosmetik, dan produk lainnya
- Produk perawatan pribadi, seperti sabun mandi, pewarna rambut, dan kosmetik
- Tanaman seperti poison ivy dan mangga, yang mengandung zat yang sangat alergi yang disebut urushiol
- Alergen udara, seperti serbuk sari dan insektisida semprot
Baca Juga: Eksim Basah atau Dermatitis Atopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Cara Mengobati Dermatitis Kontak
Foto Ilustrasi Obat Dermatitis Kontak (Orami Photo Stock)
Pengobatan untuk penyakit kulit ini terbagi menjadi dua, yakni pengobatan dokter dan perawatan di rumah.
Pengobatan dokter bertujuan untuk meringankan gejala ketika kambuh, sedangkan pengobatan di rumah dilakukan agar gejalanya tidak kambuh.
Sebab, seseorang yang memiliki dermatitis kontak akan memiliki kondisi ini seumur hidupnya.
Perawatan di Rumah
Jika Moms mengalami gejala dermatitis kontak, lakukan tips berikut supaya kondisinya tidak semakin bertambah parah.
- Menghindari zat iritan atau alergen, seperti menggunakan sarung tangan
- Pakai krim antigatal yang mengandung hidrokortison 1% yang bisa dibeli di apotek
- Gunakan kompres air dingin untuk meringankan rasa gatal
- Hindari menggaruk kulit yang gatal agar tidak lecet atau menimbulkan luka terbuka
- Gunakan pelembap sesuai kebutuhan agar kulit tidak kering
Baca Juga: Kenali Perbedaan Dermatitis Atopik dan Seboroik, Yuk!
Pengobatan Dokter
Melansir situs Mayo Clinic, jika perawatan rumah yang dilakukan tidak juga membuat kondisinya membaik, Moms perlu mendapatkan perawatan dokter.
Berikut ini adalah obat yang biasanya dokter resepkan untuk mengobati dermatitis kontak:
- Krim atau salep steroid. Obat ini di dioleskan ke kulit untuk membantu menenangkan ruam. Contoh obatnya seperti clobetasol 0,05% atau triamcinolone 0,1%.
- Obat pil. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan pil minum untuk mengurangi pembengkakan, meredakan gatal, atau melawan infeksi bakteri.
Penting untuk mengetahui penyebab dari dermatitis kontak, karena dengan begitu Moms dan Dads bisa menghindari pemicunya di kemudian hari.
Alhasil, kekambuhan gejalanya bisa dikendalikan.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742
- https://www.healthline.com/health/contact-dermatitis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.