Dexamethasone: Manfaat, Cara Kerja, Dosis, dan Efek Samping
Dexamethasone adalah salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi gejala berat COVID-19.
Namun, diketahui obat ini juga sering dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki gejala alergi, lho.
Termasuk dalam golongan obat keras, pemakaiannya pun harus mengikuti anjuran dari dokter ataupun kemasan produk.
Yuk, ketahui manfaat dan aturan penting deksametason!
Manfaat Dexamethasone
Foto: anzsog.edu.au
Deksametason merupakan obat yang termasuk dalam golongan kortikosteroid.
Ini sering digunakan untuk menggantikan bahan kimia dalam tubuh, ketika tidak mampu memproduksinya secara alami.
Melansir Medlineplus, manfaat obat dexamethasone untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:
- Peradangan tubuh
- Nyeri dan sakit
- Radang sendi
- Masalah pernapasan
- Gangguan pencernaan
Deksametason juga digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu.
Menariknya, telah dicoba juga untuk pengobatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).
Cara kerja obat ini yakni dengan menggunakan respons tubuh dalam meredakan gejala alergi atau peradangan.
Baca Juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Benarkah Bisa Mengobati COVID-19?
Foto: Orami Photo Stocks
COVID-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. Gejala yang ditimbulkan yakni berupa:
- Demam
- Batuk dan pilek
- Sesak napas
- Kehilangan penciuman dan indera perasa
Untuk beberapa kasus, COVID-19 juga bisa menyebabkan pneumonia yang membutuhkan alat bantu napas, seperti ventilator.
Diketahui, deksametason adalah kortikosteroid yang digunakan tubuh untuk efek antiradang dan imunosupresan.
Melansir dalam World Health Organization (WHO), manfaat obat ini telah diuji pada pasien pemulihan COVID-19 yang dirawat inap dengan gejala berat.
Menurut temuan awal, obat ini terbukti dapat mengurangi kematian sekitar sepertiga untuk pasien dengan ventilator.
Sementara, untuk pasien yang membutuhkan oksigen, angka kematian menurun hingga seperlima.
Karena itu, obat yang mengandung kortikosteroid seperti deksametason, sudah dianjurkan untuk dijadikan obat untuk mengurangi gejala COVID-19.
Ini bisa diberikan secara oral atau melalui infus, terutama untuk pengobatan pasien COVID-19 yang parah dan kritis.
Baca Juga: Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Diagnosis, dan Pengobatan
Dosis Dexamethasone
Foto: Orami Photo Stocks
Dosis pemakaian obat ini cukup bervariasi. Hal ini dilihat berdasarkan gejala dan sediaan obat tersebut.
Mengikuti panduan dalam medscape.com, berikut dosis umum dari obat deksametason:
1. Obat Minum
Deksametason tersedia dalam bentuk tablet, sirup ataupun kapsul. Dosis aturan minumnya seperti berikut:
- Dosis antiradang
Dewasa: 0,75-9 mg/hari dibagi setiap 6-12 jam
Anak-anak: 0,08-0,3 mg/kg/hari dibagi setiap 6-12 jam
- Radang sendi
Dewasa: 0,2-6 mg/hari
Anak: >6 minggu: 0,6 mg/kg/hari dibagi setiap 6 jam untuk 2-4 hari pertama
- Kondisi alergi
Dewasa: 2-8 mg/hari yang dibagi dalam 12 jam
- COVID-19
Dewasa: 6 mg/hari dalam waktu 10 hari atau sesuai anjuran dokter
2. Tetes Mata
Diketahui juga, untuk kasus peradangan mata, ini tersedia dalam bentuk obat tetes.
- Radang mata
Dewasa: 1 tetes, 4–6 kali per hari
3. Infus atau Suntikan
Dosis awal dari dexamethasone bisa dimulai dari 0,75 mg sehari. Ini tergantung dengan keparahan penyakit setiap orang.
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan, Bisa Mengobati Kanker Payudara
Aturan Pakai Obat Dexamethasone
Foto: Orami Photo Stocks
Setiap orang, tentu akan berbeda dosis dan cara menggunakan deksametason. Karena itu, ikuti selalu anjuran doker yang merawat.
Jangan menggadandakan atau mengurangi dosis dari aturan yang berlaku.
"Konsumsi dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba," terang dr. Reisa Broto Asmoro, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti:
- Hilangnya nafsu makan
- Sakit perut
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri sendi dan otot
Umumnya, cara menggunakan obat ini bisa diminum dengan makanan untuk mencegah mual atau sakit perut.
Jika menggunakan obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat pengukur atau sendok khusus.
Jangan gunakan sendok makan biasa karena berisiko tidak mengikuti dosis yang tepat.
Minumlah obat setiap jam yang sama untuk mengoptimalkan manfaat dan cara kerja deksametason.
Tak lupa untuk konsultasikan dengan dokter atau apoteker apabila gejala yang dirasakan tak kunjung membaik.
Baca Juga: Kenali Omeroxol, Obat untuk Batuk Berdahak dan Masalah Paru Lainnya
Efek Samping Dexamethasone
Foto: Orami Photo Stocks
Setiap obat memiliki efek samping yang ditimbulkan, baik ringan maupun berat. Untuk obat dexamethasone, berikut efek samping yang umum terjadi:
- Sakit perut
- Muntah
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Timbul jerawat
- Peningkatan pertumbuhan rambut
- Mudah memar
- Siklus menstruasi tidak teratur
Jika mengalami salah satu dari gejala berikut, segera konsultasi dengan dokter terdekat:
- Ruam kulit
- Wajah, kaki bagian bawah, atau pergelangan kaki bengkak
- Masalah penglihatan
- Pilek atau infeksi yang berlangsung lama
- Otot lemak
- BAB keras dan hitam
Melansir webmd.com, obat ini jarang membuat gula darah naik, yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.
Beri tahu dokter apabila memiliki gejala gula darah tinggi seperti peningkatan rasa haus atau keinginan buang air kecil.
Baca Juga: Mastoiditis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Diagnosis, dan Pengobatan
Aturan Penting Obat Dexamethasone
Foto: Orami Photo Stocks
Sebelum memulai pengobatan deksametason, pastikan telah memberi tahu dokter tentang obat lain yang sedang dipakai.
Hal ini termasuk obat herbal, vitamin, ataupun obat resep lainnya.
Diketahui juga, dilarang melakukan vaksinasi atau imunisasi apapun tanpa persetujuan dokter ketika dalam perawatan.
Hal ini pun berlaku untuk ibu hamil dan menyusui. Jangan minum obat tanpa arahan dari dokter, untuk menimbang manfaat dan risiko yang dirasakan untuk ibu dan juga bayi.
Beritahu dokter apabila memiliki riwayat penyakit seperti:
- Gangguan ginjal
- Masalah jantung
- Diabetes
- Kanker
Hindari minum aspirin, atau produk sejenisnya ketika mengonsumsi deksametason, melainkan dokter telah mengizinkan secara khusus.
Simpan obat pada suhu kamar jauh dari cahaya dan kelembaban. Jangan simpan di kamar mandi untuk mencegah kerusakan.
Serta, jauhkan deksametason dari anak anak dan hewan peliharaan, ya.
Interasi Obat Dexamethasone
Foto: Orami Photo Stocks
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini antara lain:
- Adesleukin: obat yang dapat menyebabkan perdarahan/memar
- Dabigatran/warfarin: obat pengencer darah
- NSAID: Aspirin, celecoxib, ibuprofen
- Miferpristone
- Pengobatan terapi kanker
Interaksi obat dexamethasone ini dapat memengaruhi cara kerjanya jika dikonsumsi secara bersamaan.
Bahkan, untuk pemeriksaan darah tertentu, bisa membut hasil laboratorium tidak optimal.
Tentu, informasi ini bukan pengganti konsultasi medis, ya.
Selalu pastikan Moms dan Si Kecil mendapat konsultasi dokter setiap mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun.
Segera dapatkan perawatan lanjutan jika gejala yang dirasakan tak kunjung membaik.
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682792.html
- https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/coronavirus-disease-covid-19-dexamethasone
- https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342741
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200619/1134173/penggunaan-dexamethasone-harus-sesuai-anjuran-dokter/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.