Kenali Distensi Vena Jugularis, Gejala Utama dari Masalah Jantung
Distensi vena jugularis adalah kondisi ketika tekanan di dalam vena cava meningkat dan muncul tonjolan di sisi kanan leher.
Perlu Moms tahu, vena cava terbagi menjadi 2, yaitu vena cava superior dan vena cava inferior.
Vena cava inferior adalah vena terbesar yang memiliki tanggung jawab membawa darah kurang oksigen kembali ke jantung dari bagian bawah tubuh (di bawah diafragma).
Sementara itu, vena cava superior merupakan pembuluh darah terbesar kedua yang membawa darah kurang oksigen dari tubuh bagian atas ke jantung.
Baca Juga: Serba-serbi Vena Cava Superior, Mulai dari Letak hingga Fungsinya
Pengertian Distensi Vena Jugularis
Menurut dr. Alexandra Gabriella, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, distensi vena jugularis adalah pelebaran pembuluh darah di bagian leher.
"Distensi adalah pelebaran. Vena adalah pembuluh darah balik. Sementara itu, jugular adalah nama anatomi pembuluh darah di leher," kata dr. Alexandra.
"Jadi, bahasa umum dari distensi vena jugularis adalah pelebaran pembuluh darah di leher," jelasnya.
Melansir Medical News Today, vena jugularis internal dan eksternal menjalar di sepanjang sisi kanan maupun kiri leher.
"Vena jugularis berfungsi membawa aliran darah dari organ-organ di area kepala dan leher kembali ke jantung kanan," ungkap dr. Alexandra.
Vena cava kemudian mengalir ke jantung, di mana darah tiba sebelum menuju ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
Jadi, distensi vena jugularis (DVJ) adalah peningkatan tekanan vena sentral atau central venous pressure (CVP) yang berfungsi mengukur tekanan di dalam ruang jantung kanan.
DVJ bukan penyakit yang berdiri sendiri, ya, Moms. Ini merupakan kondisi atau gejala dari masalah kardiovaskular atau yang melibatkan jantung.
Jika terjadi peningkatan volume darah dan CVP tinggi, maka kondisi tersebut bisa menjadi tanda-tanda gagal jantung
Kondisi ini ditandai dengan tonjolan di sisi kanan leher. Tapi, beberapa pasien juga mungkin akan mengalami vena jugularis di kedua sisi lehernya.
Baca Juga: Elektrokardiogram untuk Deteksi Masalah Jantung: Fungsi, Prosedur Pemeriksaan, hingga Biayanya
Penyebab dan Tanda Penyakit Akibat Distensi Vena Jugularis
Seperti yang sudah disinggung, distensi vena jugularis adalah gejala atau tanda dari masalah kardiovaskular.
"Distensi vena jugular merupakan key symptom atau gejala kunci dalam mendiagnosis gagal jantung atau kondisi abnormal jantung dan masalah sirkulasi lainnya," tutur dr. Alexandra.
Pelebaran pembuluh darah vena tidak menimbulkan rasa sakit.
Oleh sebab itu, kondisi ini biasanya hanya dapat dideteksi saat pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung.
Berikut masalah kesehatan lain yang ditandai dengan DVJ:
1. Gagal Jantung Sisi Kanan
Ventrikel kanan jantung bertanggung jawab memompa darah ke paru-paru guna mengumpulkan oksigen.
Sedangkan, ventrikel kiri bertanggung jawab memompa darah ke seluruh tubuh.
Gagal jantung kanan bisa berdiri sendiri. Namun, pada sebagian besar kasus, gagal jantung kiri dapat disertai dengan gejala gagal jantung kanan.
Gagal jantung sisi kiri membuat sisi kanan jantung bekerja ekstra, sehingga melemahkan fungsinya.
Cepat atau lambat, kedua sisi jantung tidak mampu lagi bekerja dengan efektif.
Kondisi gagal jantung dalam hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah menonjol akibat penumpukan darah.
Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!
2. Hipertensi Paru
Kondisi ini terjadi ketika arteri yang menuju ke paru-paru dari jantung kanan memiliki tekanan yang tinggi dan kaku.
Hal tersebut dapat merusak sisi kanan jantung dan meningkatkan tekanan pada vena cava superior.
Hipertensi paru adalah tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru.
Kondisi tersebut mirip dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada umumnya.
Namun, diagnosis hipertensi paru tidak bisa dengan alat tensimeter biasa. Harus menggunakan alat dan metode khusus oleh dokter.
3. Stenosis Katup Trikuspid
Kondisi ini disebabkan oleh pengerasan atau kekakuan katup yang memisahkan atrium dan ventrikel kanan jantung.
Keadaan tersebut menyebabkan darah kembali ke vena cava superior
4. Perikarditis Konstriktif
Jika perikardium atau kantung berisi cairan di sekitar jantung kaku dan tidak bisa meregang, hal itu bisa menghambat bilik jantung untuk terisi darah.
Akibatnya, bisa menyebabkan darah kembali ke pembuluh darah.
5. Tamponade Jantung
Kondisi ini adalah ketika kantung di sekitar jantung terisi cairan hingga menimbulkan tekanan yang kuat.
Cairan tersebut bisa berupa nanah, darah, atau lainnya, akibat peradangan atau penyakit infeksi virus maupun bakteri.
Tamponade jantung menyebabkan gagal jantung serta JVD, dan merupakan kondisi gawat darurat medis.
Bisa dibilang, distensi vena jugularis adalah tanda atau gejala dari masalah-masalah jantung di atas, ya, Moms.
"Penyebab terjadinya distensi vena jugularis adalah peningkatan tekanan di dalam jantung," ungkap dr. Alexandra.
Baca Juga: Manfaat Duvadilan untuk Atasi Berbagai Masalah pada Pembuluh Darah
Diagnosis Kondisi DVJ
Diagnosis distensi vena jugularis biasanya tergantung dari masalah jantung yang terjadi.
Diagnosis tersebut bisa berbeda-beda pada setiap pasien.
Tanda DVJ yang paling mudah dikenali adalah munculnya tonjolan di bagian sisi leher akibat penumpukan darah.
Bahkan, tidak jarang, beberapa kondisi DVJ sudah menyebabkan gangguan jantung yang parah dan merupakan kondisi gawat darurat.
Berikut hal yang bisa menjadi ciri-ciri dari kondisi tersebut:
- Kecemasan atau anxiety
- Keringat berlebih
- Bibir atau kuku membiru
- Pingsan dan tidak responsif
- Perasaan nyeri dada, sesak, atau terasa dada tertekan
- Palpitasi jantung
- Detak jantung cepat atau takikardia
- Berat badan yang bertambah dengan cepat
- Sesak napas hingga kesulitan bernapas
- Mengi atau tersedak.
Diagnosis DVJ dilakukan dengan pemeriksaaan fisik oleh dokter.
Jadi, Moms dan orang lain yang bukan dokter tidak bisa mengukur DVJ. Moms hanya mampu melihat tonjolan yang timbul di leher.
Baca Juga: Apa Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek? Simak Penjelasannya!
Cara Menjaga Vena Jugularis
Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah distensi vena jugularis.
Berikut ini upaya-upaya yang dimaksud:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Guna menurunkan risiko DVJ, Moms perlu menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat sejak dini.
Upayakan pula untuk berhenti merokok dan menjauhi paparan asapnya.
Hindari konsumsi minuman beralkohol, agar kesehatan kardiovaskular Moms senantiasa terjaga.
2. Menjaga Leher
Melansir Cleveland Clinic, vena jugularis bagian luar rentan terhadap cedera dan kerusakan.
Karenanya, Moms mesti menjaga area leher dari cedera, terutama saat berolahraga atau beraktivitas lainnya.
3. Peka Terhadap Kondisi Tubuh
Jika terdapat sensasi tidak nyaman di leher, atau mengalami gangguan pada penglihatan dan otak, Moms sebaiknya segera berobat ke dokter.
Tanda-tanda tersebut mungkin saja berkaitan dengan gangguan pada pembuluh darah.
Karenanya, akan lebih baik jika diperiksa oleh dokter guna memastikan kondisi serta mengetahui cara terbaik untuk mengatasinya.
Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!
Nah, itu dia informasi seputar distensi vena jugularis yang bisa Moms ketahui. Semoga bermanfaat!
- https://my.clevelandclinic.org/health/body/22619-vena-cava#:~:text=What%20is%20the%20vena%20cava,body%20(below%20your%20diaphragm).
- https://my.clevelandclinic.org/health/body/23148-jugular-vein#:~:text=Jugular%20Vein,diagnosing%20many%20different%20medical%20conditions.
- https://www.healthgrades.com/right-care/vascular-conditions/jugular-vein-distention
- https://www.healthline.com/health/jvd#causes
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.