Elektrokardiogram untuk Deteksi Masalah Jantung: Fungsi, Prosedur Pemeriksaan, hingga Biayanya
Bila sering menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, Moms tentu sudah tidak asing dengan elektrokardiogram, bukan?
Ini adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem kelistrikan jantung dan mendeteksi masalah pada organ ini.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat bernama elektroda, logam datar yang ditempatkan di dada.
Alat in dapat mendeteksi aktivitas listrik jantung saat berdetak, yang kemudian digambarkan dalam grafik.
Menurut studi pada 2015 di Journal of Geriatric Cardiology, elektrokardiogram merupakan salah satu tes terbaik untuk mendeteksi dan membantu pengobatan beberapa penyakit jantung.
Termasuk aritmia atau gangguan irama jantung, hingga iskemia.
Baca juga: Ketahui Penyebab Efusi Perikardial, Kondisi Saat Ada Cairan dalam Jantung
Fungsi Elektrokardiogram
Foto: ilustrasi sakit jantung (Orami Photo Stock)
Seperti dijelaskan tadi, elektrokardiogram dapat mendeteksi irama listrik jantung dan menghasilkan tracing atau grafik yang terlihat seperti garis berlekuk-lekuk.
Grafik tersebut merupakan gambaran detak jantung sekitar 60-100 kali per menit. Pola gelombang harus memiliki bentuk yang konsisten.
Jika gelombang tidak konsisten, atau jika tidak muncul sebagai gelombang standar, ini merupakan indikasi penyakit jantung.
Ada berbagai perubahan karakteristik yang terjadi dengan masalah jantung yang berbeda.
Dokter dapat melihat pola gelombang elektrokardiogram untuk melihat apakah ada penyakit jantung tertentu yang terjadi.
Dokter biasanya melakukan elektrokardiogram sebagai bagian dari pemeriksaan medis tahunan untuk mendeteksi penyakit jantung. Terutama pada kondisi:
- Pernah memiliki penyakit jantung atau masalah jantung lainnya di masa lalu
- Memiliki kondisi medis yang membuat rentan terhadap penyakit jantung, seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi
- Memiliki faktor risiko untuk penyakit jantung
Pemeriksaan elektrokardiogram juga dapat direkomendasikan jika ada tanda atau gejala penyakit jantung. Misalnya:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Kepala terasa ringan
- Pusing
- Pingsan
Selain gejala penyakit jantung, dokter juga akan melakukan pemeriksaan elektrokardiogram ketika menemukan berbagai gejala stroke, seperti:
- Perubahan penglihatan
- Mati rasa
- Kelemahan atau masalah komunikasi
Kemungkinan besar pemeriksaan ini diperlukan karena beberapa jenis penyakit jantung dapat menyebabkan stroke.
Jika Moms memiliki penyakit jantung, pemeriksaan elektrokardiogram secara berkala mungkin diperlukan.
Hal ini untuk mengevaluasi apakah penyakit mengalami perburukan dan untuk memantau efek pengobatan yang sedang dijalani.
Pemeriksaan elektrokardiogram juga diperlukan sebelum menjalani semua jenis operasi jantung, termasuk operasi untuk penempatan alat pacu jantung.
Selain itu, pemeriksaan ini juga diperlukan sebelum prosedur bedah yang melibatkan anestesi umum.
Hal ini karena penyakit jantung dapat meningkatkan risiko efek samping dari anestesi.
Pemeriksaan ini juga membantu ahli anestesi saat mereka merencanakan obat anestesi dan pemantauan bedah.
Baca juga: 7 Manfaat Inulin bagi Kesehatan, Baik untuk Pencernaan dan Jantung
Prosedur Pemeriksaan Elektrokardiogram
Foto: pemeriksaan elektrokardiogram (Orami Photo Stock)
Moms bisa menjalani pemeriksaan elektrokardiogram di rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lainnya.
Secara umum, Moms tidak perlu melakukan apa pun sebagai persiapan sebelum menjalani pemeriksaan elektrokardiogram.
Pemeriksaan ini adalah prosedur yang cepat dan sederhana. Biasanya hanya butuh 3 menit saja.
Selama menjalani pemeriksaan elektrokardiogram, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu:
- Dokter atau petugas medis biasanya akan meminta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan atau tempat tidur.
- Area dada harus terbuka, sehingga biasanya perlu membuka beberapa kancing baju selama menjalani pemeriksaan ini.
- Dokter atau petugas medis kemudian akan menempelkan elektroda ke lengan, kaki, dan dada.
- Pasien mungkin perlu mencukur bulu di kulit berlebih di area tersebut untuk memastikan elektroda menempel di kulit.
- Elektroda kemudian akan mengukur besarnya dan arah impuls listrik di jantung pasien pada setiap detak jantung.
- Komputer yang terhubung ke elektroda merekam aktivitas jantung pasien. Aktivitas listrik jantung dapat muncul di monitor.
- Setelah tes selesai, dokter atau petugas medis akan melepaskan elektroda dari kulit.
Hasil Pemeriksaan Elektrokardiogram
Foto: ilustrasi jantung (Orami Photo Stock)
Setelah pemeriksaan elektrokardiogram selesai, dokter akan membaca dan memberitahukan hasilnya.
Hasil pemeriksaan yang tidak normal tidak selalu berarti bahwa seseorang memiliki penyakit jantung.
Sebuah studi pada 2015 di Medical Journal Armed Forces India menemukan, hasil elektrokardiogram seorang atlet bisa jadi tinggi dan fluktuatif.
Hal ini bukan sesuatu yang berbahaya, karena bisa jadi disebabkan oleh adaptasi alami terhadap latihan. Namun, ini masih skala kecil sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Meski begitu, bukan berarti Moms tidak perlu waspada jika hasil pemeriksaan elektrokardiogram tidak normal. Sebab, hal ini juga bisa jadi indikasi masalah kesehatan serius.
Biasanya, untuk memastikan masalah kesehatan yang dialami, dokter akan melakukan beberapa tes tambahan lainnya.
Bila diagnosis pasti sudah ditetapkan, rencana pengobatan akan dibuat.
Baca juga: 9 Manfaat Jus Pisang, dari Turunkan Berat Badan hingga Sehatkan Jantung
Biaya Pemeriksaan Elektrokardiogram
Foto: dokter dan pasien (Orami Photo Stock)
Biaya pemeriksaan elektrokardiogram sebenarnya bervariasi, tergantung rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan yang menyediakan.
Namun, estimasi biaya pemeriksaan ini di rumah sakit swasta adalah sekitar Rp100.000-Rp250.000. Untuk jaga-jaga, sebaiknya siapkan lebih dari biaya estimasi tersebut.
Sebab, bisa jadi ada perubahan harga atau kebutuhan tambahan yang tidak terduga selama dan setelah menjalani pemeriksaan.
Itulah pembahasan mengenai elektrokardiogram, pemeriksaan yang bisa mendeteksi masalah pada jantung.
Prosedur pemeriksaan ini biasanya cepat dan tidak menyakitkan. Moms juga tidak perlu melakukan persiapan apa-apa sebelumnya, seperti puasa.
Setelah hasil pemeriksaan keluar, bicarakan lebih lanjut dengan dokter jika ada indikasi masalah kesehatan yang terjadi.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan seseorang memiliki hasil pemeriksaan yang tidak normal.
Pada beberapa kasus, hasil yang tidak normal bisa jadi tidak berbahaya, misal karena dilakukan setelah menjalani latihan.
Namun, hasil pemeriksaan elektrokardiogram yang tidak normal juga perlu diwaspadai, karena bisa jadi ada masalah pada jantung.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4554791/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4646899/
- https://www.verywellhealth.com/the-electrocardiogram-ecg-1745304
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/ecg-vs-ekg
- https://www.healthline.com/health/electrocardiogram
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.