Estradiol, Obat untuk Menjaga Kestabilan Hormon dalam Tubuh Wanita, Ketahui Dosisnya di Sini
Setiap wanita akan mengalami masa menopause ketika menginjak usia 45 tahun ke atas. Adapun, gejala-gejala yang timbul nanti bisa diatasi dengan konsumsi obat estradiol.
Ini merupakan jenis obat untuk menjaga hormon dalam tubuh wanita tetap stabil.
Meskipun terbilang aman, ada beberapa efek samping yang mungkin dirasakan, lho.
Selain itu, karena jarang terdengar, sejumlah orang masih tidak tahu cara menggunakan obat satu ini. Yuk, ketahui lebih lanjut penggunaan dari obat estradiol, Moms.
Manfaat Estradiol
Sebenarnya, apakah itu obat estradiol? Menurut Hormone Health Network, ini adalah obat untuk mengatur hormon dalam tubuh wanita.
Tak lain, digunakan untuk membantu mengurangi gejala dari menopause.
Masa menopause adalah tanda bahwa berakhirnya siklus menstruasi bulanan. Adapun ini normal terjadi pada setiap wanita nantinya.
Gejala umum dari menopause yang umum dirasakan yakni seperti:
- Hot flashes
- Vagina kering
- Berkeringat di malam hari
- Tidak nyaman saat berhubungan seks
- Sulit tidur
- Sering merasa cemas berlebihan
- Libido atau gairah seks menurun
Sebenarnya, estradiol adalah salah satu dari tiga hormon estrogen yang diproduksi secara alami di dalam tubuh.
Ketika masa menstruasi, hormon estradiol dalam tubuh berfungsi untuk pematangan sel telur dan penebalan lapiran rahim yang berperan penting untuk implantasi atau kehamilan.
Seiring bertambahnya usia, hormon ini akan semakin berkurang, terutama ketika menjelang menopause.
Nah, obat yang mengandung hormon estrogen ini akan menjaga kesehatan reproduksi wanita dengan lebih baik. Tak hanya wanita, pria pun juga bisa mengonsumsi obat ini, lho!
Untuk pria, estradiol dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan tulang, fungsi otak, dan produksi nitrogen oksida.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu, 8 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Penyebab dan Gejalanya
Dosis dan Cara Pakai Obat Estradiol
Lalu, bagaimana aturan dosis obat untuk mengonsumsi estradiol? Sebenarnya, aturan pakai bisa berbagai rupa tergantung jenis obatnya.
Adapun obat ini hadir dalam dosis minum, oles, plester, serta disuntik melalui otot.
Berikut aturan dosis obat estradiol setiap jenisnya:
1. Tablet Minum
Sebenarnya, dosis minum setiap orang akan berbeda tergantung gejala yang dirasakan.
Untuk mengurangi gejala menopause, umumnya tablet estradiol dikonsumsi setiap 1-2 mg per hari.
Ini diminum secara berulang dengan siklus 3 minggu penuh dan 1 minggu tanpa obat.
Ketika mengonsumsi ini, pastikan minum air putih cukup setelahnya untuk mencegah sakit perut.
Melansir webmd.com, jangan hancurkan, kunyah, atau melarutkan obat tablet extented-release. Jika dilakukan, dapat menurunkan efektivitas obat dan juga menimbulkan efek samping.
2. Obat Plester
Selain diminum, estradiol juga hadir dengan model plester, lho. Mengutip Badan POM RI, untuk dosis yang ditempelkan pada kulit, perlu dilakukan setiap 3-4 hari sekali.
Adapun obat jenis ini akan menyerap melalui kulit untuk mengatasi gejala menopause ringan dan sedang.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Kaki Sakit dan Pegal, dan Cara Mengobatinya
3. Oles Gel
Lalu untuk dosis gel, digunakan secara rutin dengan 1,24 gr gel per hari (0,75 mg estradiol).
Ini perlu dilakukan selama 21-28 hari setiap bulannya. Dosis dapat diatur sesuai kondisi klinis setiap orang.
Penggunaan gel perlu dengan dosis serendah mungkin dengan waktu yang telah ditentukan.
Jangan mengoleskan estradiol gel pada payudara atau pada bagian kulit yang mengalami luka terbuka.
3. Suntikan Otot
Sejumlah orang lebih memilih untuk melakukan suntikan obat estradiol melalui otot.
Dosis yang diperuntukkan dalam jenis ini yakni:
- Estradiol valerate: 10-20 mg, tiap 4 minggu untuk gejala ringan hingga sedang.
- Estradiol cypionate: 1-5 mg, tiap 3–4 minggu untuk gejala berat.
Pastikan telah mendapat konsultasi dengan dokter masing-masing sebelum menentukan jenis obat yang dikonsumsi, Moms.
Efek Samping Estradiol
Efek samping adalah hal umum yang terjadi ketika kita menegak obat-obatan. Namun, setiap orang bisa berbeda mengalami efek samping yang dirasakan.
Pada wanita, sejumlah efek samping umum yang bisa dirasakan yakni:
- Perdarahan atau flek
- Kram pada perut
- Nyeri badan
- Rasa cemas dan depresi
- Sinusitis
- Mual dan muntah
Wanita dengan kadar estradiol tinggi mungkin mengalami penambahan berat badan dan masalah menstruasi.
Untuk pria, efek samping yang mungkin dirsakan yakni meliputi hilangnya fungsi seksual dan otot tegang.
Meski sangat jarang terjadi, efek samping yang mungkin dirasakan pada beberapa orang yakni gangguan fungsi jantung dan juga timbul polip pada rahim.
Baca Juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Peringatan Sebelum Konsumsi Obat
Sebelum mengonsumsi obat estradiol ini, ada baiknya untuk kenali beberapa peringatan penting.
Hal ini untuk menghindari risiko overdosis dan salah penggunaan. Overdosis dari estradiol dapat menyebabkan mual, muntah, dan pendarahan vagina.
Berikut beberapa peringatan penting yang perlu diketahui:
1. Ibu Hamil dan Menyusui
Sebagai obat untuk mengatasi gejala menopause, ini tidak diperuntukkan bagi yang sedang hamil atau menyusui.
Kandungan di dalam obat dapat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI. Diketahui juga, estradiol dilarang keras untuk dikonsumsi saat sedang hamil.
Ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim. Tak hanya itu, efek samping yang mungkin dirasakan juga membahayakan perkembangan janin.
2. Riwayat Penyakit
Memiliki riwayat gangguan lever atau fungsi hati? Sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu, ya.
Penggunaan obat estradiol secara rutin dapat mengganggu fungsi hati.
Adapun ini juga berlaku untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti:
- Gangguan pembekuan darah
- Masalah ginjal
- Penyakit jantung
- Stroke
- Diabetes
- Kanker payudara dan banyak lagi
Jangan ragu untuk konsultasikan pada dokter dulu ya, Moms.
Baca Juga: 5 Jenis Susu Pelancar ASI, Ibu Menyusui Wajib Tahu!
3. Pasca Operasi
Baru saja menjalani tindakan operasi atau berencana untuk melakukannya? Sebaiknya hindari mengonsumi obat jenis ini ya, Moms.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan dalam darah.
Adapun ketika mengonsumsi obat ini hindari kebiasaan merokok. Ini dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan pembekuan darah.
Melansir drugs.com, tak lupa untuk menghindari konsumsi jeruk bali secara bersamaan karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Penting juga untuk memberitahu dokter apabila ingin minum obat estradiol ini bersama dengan obat-obatan lainnya, termasuk produk herbal.
Selalu pastikan Moms mendapat konsultasi dokter setiap mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun, ya.
- https://www.hormone.org/your-health-and-hormones/glands-and-hormones-a-to-z/hormones/estradiol
- http://pionas.pom.go.id/monografi/estradiol
- https://www.drugs.com/estradiol.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.