Ternyata, 3 Gaya Berhubungan Suami Istri Ini Sesuai Sunah Nabi!
Sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, Islam amat sangat memperhatikan seluruh aspek kehidupan umatnya.
Tak terkecuali dalam hal berhubungan suami istri atau hubungan seksual. Bila dirasa hal ini merupakan sesuatu yang tabu, namun sebenarnya Rasulullah SAW pun memberikan petunjuk tentang ini.
Sebagai panutan umatnya, Rasulullah SAW pun memberikan petunjuk dan sunah bangaimana berhubungan berhubungan suami istri, cara memperlakukan istri selama jima, gaya berhubungan suami istri, adab behubungan suami istri, dan lain sebagainya.
Dalam Islam, suami dan istri boleh melakukan berbagai gaya atau posisi ketika berhubungan suami istri asalkan menuju ke tempat yang benar. Allah SWT berfirman: “Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki,” (QS. Al Baqarah : 223)
Bukan hanya berbicara tentang kepuasan, kesehatan seksual lebih dari sekadar menghindari penyakit dan kehamilan yang tidak direncanakan.
Ini juga tentang mengakui bahwa seks dapat menjadi bagian penting dalam hidup, menurut American Sexual Health Association.
Baca Juga: Hukum Istri Menolak Bercinta dalam Islam, Wajib Tahu!
Terkait gaya berhubungan suami istri sesuai sunah, berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Hindari Dubur
Foto: Orami Photo Stocks
Pernah suatu ketika Umar bin Khattab khawatir dan mengadu kepada Rasulullah. Umar bin Khattab mengadu bahwa dia baru saja berjimak dengan istrinya dengan posisi dari belakang.
Saat itu Rasulullah hanya diam sampai Allah SWT menurunkan Surat Al-Baqarah ayat 223 tersebut.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa pada ayat tersebut diperbolehkan menyetubuhi istri dari arah depan maupun belakang, dengan posisi telungkup atau menindih.
Tidak diperbolehkan menyetubuhi istri melalui dubur karena bukan merupakan lokasi untuk ‘bercocok tanam’.
Maksudnya, salah satu keutamaan berhubungan suami istri adalah sebuah proses untuk mendapatkan keturunan.
Maka, berhubungan seksual melalui vagina lah yang dianjurkan, meskipun dalam berbagai posisi.
Karena pada akhirnya, selain setiap pasangan mendapatkan kepuasan, hasil akhir dari penetrasi adalah masuknya sel sperma ke dalam rahim.
Rasul SAW menutup hadits ini dengan pernyataan tegas: “Mau dari depan atau dari belakang boleh, asal di kemaluan isteri,” (Hadits Imam Al-Bukhari 154/8, dan Imam Muslim 156/4).
Pernyataan Rasul SAW pada hadist ini bukan hanya memberikan sebuah penegasan tentang hukum, lebih dari itu tersedia ruang kebebasan berkreasi bagi setiap suami atau isteri ketika melakukan hubungan intim.
Terserah dengan gaya apapun, asal yang menjadi objek suami adalah kemaluan isteri.
Baca Juga: Sedang Malas Bercinta? Ini 5 Cara Untuk Menolak Ajakan Pasangan
2. Man on Top
Foto: Orami Photo Stocks
Dalam Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan bahwa posisi terbaik adalah suami berada di atas istri.
Beliau mengatakan, posisi tersebut menunjukkan tanda kepemimpinan suami terhadap istrinya. Sebagaimana firman Allah: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan,” (QS. An Nisa’ : 34)
Allah juga memberikan gambaran lain tentang lebih baiknya posisi ini dibancing posisi yang lain. Allah berfirman: “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka” (QS. Al Baqarah : 187)
Laku-laki sebagai pemimpin diharapkan ‘lebih dapat megontrol’ dalam posisi ini.
Sebab, bila perempuan tidak mengarahkan badan dengan baik ke depan dengan tangan yang bertumpu kuat ke dada laki-laki, maka hal itu akan menyebabkan penis bengkok atau patah.
Tak hanya itu, perempuan yang naik di atas tubuh laki-laki juga dapat menimbulkan luka pada saluran kencing.
Posisi bersetubuh seperti ini adalah posisi yang paling nikmat ketika bersetubuh.
Imam al-Razi mengatakan bahwa posisi bersetubuh sebagaimana diterangkan di ats, adalah posisi yang dipilih oleh para ulama fiqh dan para ahli kesehatan.
Baca Juga: Ini 6 Kelainan Perilaku Seksual yang Mungkin Belum Kita Tahu
3. Pilih Gaya yang Nyaman
Foto: OramiPhotoStock
Karena menurut sunah sebenarnya membebaskan gaya berhubungan seksual pada suami istri, bisa dipilih beberapa gaya yang memberikan rasa nyaman juga puas bagi suami dan istri.
Salah satunya yang bisa dicoba adalah posisi spooning.
Meski posisi ini terbilang membosankan, spooning bisa jadi salah satu alternatif terbaik untuk meningkatkan rasa nyaman.
Posisi ini mengharuskan suami dan istri memiringkan badan, kemudian suami akan melakukan penetrasi melalui bagian belakang kemaluan istri.
Dengan posisi ini, proses penetrasi akan lebih mudah dan tidak terlalu menimbulkan rasa sakit.
Baca Juga: Hamil dan Tetap Seksi, Ini 7 Gaya Fashion Kimmy Jayanti yang Bisa Kamu Contek!
Adab dalam Melakukan Hubungan Suami Istri dalam Islam
Foto: Orami Photo Stocks
Hubungan suami istri dalam Islam memiliki aspek estetika dan etika yang tujuannya untuk memberikan kepuasan raga serta kenikmatan jiwa. Ini dia adab dalam melakukan hubungan suami istri dalam Islam.
1. Melakukan Foreplay
Seorang suami hendaknya memulai hubungan suami istri dengan bersenda gurau, memeluk dan mencium istrinya.
Terdapat hadits yang menjelaskan bahwa terdapat pahala yang besar untuk suami yang menggauli istrinya dengan baik
”Barangsiapa memegang tangan istri sambil merayunya, maka Allah SWT akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta mengangkat 1 derajat.
Apabila merangkul, maka Allah SWT akan menulis baginya 10 kebaikan melebur 10 kejelekan dan mengangkat 10 derajat.
Apabila menciumnya, maka Allah SWT akan menulis baginya 20 kebaikan, melebur 20 kejelekan dan mengangkat 20 drajat. Apabila senggama dengannya, maka lebih baik daripada dunia dan isi-isinya,“
Foreplay atau bisa disebut pemanasan bertujuan untuk menciptakan sebuah komunikasi positif antara suami istri. Dengan adanya pemanasan yang cukup dan benar, maka hubungan suami istri akan menjadi lebih menyenangkan dan memuaskan.
Baca Juga: Tips Foreplay untuk Seks Memuaskan, Coba Konsumsi Makanan Ini
2. Berhias Diri
Para suami hendaknya membersihkan mulutnya agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Mulut yang wangi akan membuat istri semakin cinta.
Begitu juga para istri diwajibkan untuk mempercantik diri dan menggunakan parfum saat akan bertemu suaminya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: ”Sebaik-baiknya perempuan adalah perempuan yg harum baunya dan sedap masakannya,“
Baca Juga: Ketika Anak Bertanya Tentang Seks
3. Tidak Telanjang Bulat
Dalam melakukan hubungan suami istri hendaknya tidak telanjang bulat. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila kalian melakukan senggama dengan istrinya, maka jangan telanjang seperti telanjangnya keledai,”
Di antara etika dalam melakukan hubungan seksual, yaitu hendaknya sang suami tidak bersetubuh dengan sang istri dalam keadaan sang istri masih berbusana.
Akan tetapi, usahakan bersetubuh dengan melepas seluruh pakaian sang istri terlebih dahulu.
Kemudian suami dan istrinya masuk ke dalam satu selimut (satu pakaian), karena yang mengikuti jejak Rasul itu adalah cara bersetubuh dengan melepas pakaian dan dalam satu selimut.
Rasulullah SAW sewaktu melakukan hubungan seksual, beliau menutup kepalanya dan merendahkan suaranya sambil mengucap kepada istrinya, “Kau yang tenang saja”.
Syaikh al-Khaththab berpendapat: “Sebaiknya orang yang hendak melakukan hubungan seksual, menghindari bersetubuh dengan cara kedua suami istri telanjang, tanpa memakai sedikit pun kain penutup tubuh mereka berdua, sebab Nabi SAW melarang cara demikian dan mencelanya. Bahkan Abu Bakar Shiddiq r.a. ketika melakukan hubungan seksual juga menutup bagian kepalanya, karena merasa malu dengan Allah SWT,”
Baca Juga: Hubungan Suami Istri Setelah Punya Anak, Benarkah Jadi Lebih Dekat?
4. Melakukan Shalat Sunnah 2 Rakaat dan Doa
Dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah 2 rakaat sebelum melakukan hubungan suami istri supaya mendapatkan rahmat Allah SWT dan terhindar dari godaan setan.
Selain melakukan shalat sunnah, suami istri juga diharapkan untuk membaca doa supaya dijauhkan dari syetan. “Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan kepada kami (anak, keturunan)”.
Manfaat Berhubungan Seksual
Foto: Orami Photo Stocks
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari seks antara lain:
- Menurunkan tekanan darah.
- Membakar kalori.
- Meningkatkan kesehatan jantung.
- Memperkuat otot.
- Mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
- Meningkatkan libido
- Sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, seperti penelitian tentang kekebalan pada orang-orang dalam hubungan asmara yang dipublikasikan di Sage Journal. Orang yang sering berhubungan seks satu hingga dua kali seminggu memiliki lebih banyak imunoglobulin A (IgA) dalam air liurnya. IgA adalah antibodi yang berperan dalam mencegah penyakit dan merupakan garis pertahanan pertama terhadap human papillomavirus, atau HPV.
- Studi lain di Sage Journals menunjukkan bahwa aktivitas seksual dapat memberikan kelegaan penuh atau sebagian dari migrain migrain dan sakit kepala.
Dengan menjalankan gaya berhubungan suami istri sesuai sunah, diharapkan pasangan dapat memperoleh kebahagiaan lahir dan batin.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.