Gigi Bungsu Tidak Tumbuh, Wajar Apa Tidak?
Biasanya menginjak usia 17 hingga 21 tahun, akan muncul sepasang gigi geraham baru yang ketiga.
Gigi geraham ini kerap disebut sebagai gigi bungsu karena tumbuhnya paling akhir dibandingkan dengan gigi lainnya yang sudah tumbuh dan terbentuk sejak Moms masih kecil.
Lalu bagaimana kalau gigi geraham tidak tumbuh juga meski sudah lewat usia 21 tahun? Apakah kondisi ini masih wajar atau bisa jadi ini merupakan tanda kelainan yang mengkhawatirkan?
Simak jawabannya di bawah ini ya, Moms.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Sakit Gigi yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Gigi!
Apa Fungsi Gigi Bungsu?
Foto: Orami Photo Stock
Gigi geraham ketiga, atau gigi bungsu, adalah sisa-sisa dari evolusi masa lalu kita ketika mulut manusia lebih besar dan lebih mengakomodasi gigi tambahan.
"Gigi bungsu umumnya tumbuh pada usia 16 tahun ke atas. Namun benih gigi ini sudah dapat terlihat (pada rontgen gigi) mulai usia anak-anak," jelas drg. Dessy Amanda, Dokter Gigi Umum RS Pondok Indah Bintaro Jaya.
Dalam jurnal Imaging Science Dentistry, gigi tambahan ini berguna dalam mengunyah dan menghancurkan makanan, terutama makanan seperti akar-akaran, kacang-kacangan, daun, dan daging yang keras.
Ini karena jenis makanan ini sangat berat bagi gigi, terutama tanpa alat perawatan bermanfaat yang kita nikmati saat ini seperti sikat gigi, pasta gigi, dan benang gigi, jadi gigi nenek moyang kita mengalami keausan yang signifikan karena kerusakan gigi.
Akan tetapi, makanan pada zaman sekarang ini sudah tidak sekeras makanan pada zaman prasejarah dulu.
Karenanya, makin ke sini makin banyak orang yang tidak punya gigi bungsu. Jadi alasannya sederhana: karena manusia sudah tidak membutuhkannya lagi.
Makanan yang sudah dimasak dan diproses sedemikian rupa tentu akan menjadi lebih lunak dan mudah dihancurkan di mulut.
Maka, tidak punya gigi geraham tidak akan mengganggu proses pelumatan makanan maupun sistem pencernaan manusia pada zaman ini.
Bahkan, menurut sebuah studi yang dimuat dalam Imaging Science in Dentistry tahun 2013 menguak bahwa lebih dari 35% orang berusia 25 tahun ke atas tidak memiliki gigi bungsu. Jadi, Moms tak perlu khawatir.
Moms tidak sendirian, masih banyak juga orang yang gigi gerahamnya tidak tumbuh dan ini bukanlah pertanda adanya masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: 4 Bahaya Veneer Gigi yang Harus Dipertimbangkan
Apa Penyebab Gigi Bungsu Tidak Tumbuh?
Foto: Orami Photo Stock
Setelah mengetahui fungsi gigi bungsu, Moms mungkin jadi bertanya-tanya kenapa ada orang yang punya gigi geraham dan ada yang tidak punya. Untuk itu, seorang dokter gigi asal London, Inggris, drg. Marwan Al-Obeidi pun angkat bicara.
Menurut drg. Marwan, ada beberapa alasan kenapa gigi bungsu tidak tumbuh.
"Sebetulnya Moms punya gigi bungsu, tapi gigi tersebut tidak bisa muncul ke permukaan gusi. Entah karena terhalang oleh gigi lainnya atau karena memang tidak ada tempat yang cukup pada rahang untuk gigi bungsu tersebut," jelasnya.
Akibatnya, gigi geraham ini akan “terjebak” di tulang rahang selama bertahun-tahun lamanya.
Selain itu, gigi bungsu yang tidak tumbuh bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Pennsylvania di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada sebuah mutasi kromosom khusus yang menentukan seberapa besarnya tulang tengkorak dan otak manusia.
Semakin besar otak seseorang, semakin sempit pula sisa ruang yang tersedia pada tengkorak.
Karena itu, kemungkinan tumbuhnya gigi geraham pun mengecil. Bila Moms mewarisi mutasi genetik ini, maka bisa jadi gigi bungsu Moms tidak akan tumbuh.
Selain itu, jenis kelamin juga menentukan peluang tumbuhnya gigi bungsu. Penelitian membuktikan bahwa laki-laki cenderung lebih berpeluang memiliki gigi geraham dibandingkan perempuan.
"Tidak semua pasien memiliki gigi bungsu. Sebagai contoh, ada pasien memiliki empat gigi geraham, namun sebaliknya ada pasien yang tidak memilikinya sama sekali. Ada juga pasien yang memiliki gigi bungsu hanya dua atau tiga gigi. Dan semua hal tersebut adalah normal," terang drg. Dessy.
Karena itu, Moms tidak perlu khawatir jika gigi bungsu tidak tumbuh. Apa yang terpenting, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali, ya.
Baca Juga: 5 Langkah Cepat Redakan Sakit Gigi dengan Bengkak di Pipi
Kapan Gigi Bungsu Perlu Dicabut?
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms termasuk yang gigi gerahamnya tumbuh, penting diketahui ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa gigi geraham ini bisa dicabut dengan kondisi tertentu.
"Gigi bungsu harus dicabut apabila pasien mengalami keluhan pada gigi bungsunya. Keluhan yang dialami dapat berupa nyeri gigi geraham, gusi bengkak di sekitar gigi geraham, dan nyeri kepala, nyeri rahang, atau nyeri telinga yang disebabkan oleh gigi bungsu," jelas drg. Dessy.
Namun, bila gigi geraham tidak memiliki keluhan apapun, maka gigi tersebut tidak perlu dicabut. Tetapi, penting bagi pasien untuk lebih ekstra menjaga kebersihan di sekitar gigi geraham, karena posisi gigi ini agak sulit dijangkau oleh sikat gigi.
"Namun, apabila memiliki keluhan sebaiknya pasien berkonsultasi dengan dokter gigi, ya. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan mendiagnosis dan memberikan terapi yang sesuai hasil diagnosis," kata drg. Dessy.
Dalam jurnal Community Dental Oral Epidemiology, disebutkan bahwa beberapa orang mungkin tidak perlu pencabutan gigi geraham segera, karena tidak menyebabkan masalah.
Tetapi dalam beberapa kasus, gigi geraham mungkin direkomendasikan untuk dicabut untuk menghindari masalah yang mungkin berkembang di kemudian hari saat pembedahan memiliki potensi komplikasi yang lebih besar dan waktu penyembuhan yang lebih lama.
Baca Juga: Ini Cara Membersihkan Mulut Bayi Sesuai Usia Agar Gigi Tumbuh Sehat, Catat!
Seperti Apa Tanda-tanda Impacted Wisdom Teeth?
Foto: Orami Photo Stock
Ada kondisi di mana gigi geram terkena impaksi, atau dinamakan impacted wisdom teeth. Ini terjadi ketika gigi geraham ketiga di bagian belakang mulut yangtidak memiliki cukup ruang untuk muncul atau berkembang secara normal.
Mengutip Mayo Clinic, gigi bungsu yang terkena dampak dapat menyebabkan rasa sakit, kerusakan pada gigi lain, dan masalah gigi lainnya. Dalam beberapa kasus, gigi geraham yang terkena impaksi mungkin tidak menyebabkan masalah langsung atau nyata.
Namun karena sulit dibersihkan, gigi tersebut mungkin lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan penyakit gusi dibandingkan gigi lain.
Gigi bungsu yang terkena impaksi tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, ketika gigi geraham yang terkena impaksi terinfeksi, merusak gigi lain atau menyebabkan masalah gigi lainnya, Moms mungkin mengalami beberapa dari tanda atau gejala berikut:
- Gusi merah atau bengkak
- Gusi lunak atau berdarah
- Sakit rahang
- Bengkak di sekitar rahang
- Bau mulut
- Rasa tidak enak di mulut
- Kesulitan membuka mulut
Moms tidak dapat mencegah impaksi pada gigi terjadi, tetapi dapat membuat janji rutin enam bulan untuk pembersihan dan pemeriksaan gigi memungkinkan dokter gigi untuk memantau pertumbuhan dan munculnya gigi bungsu.
Selain itu, foto rontgen gigi yang diperbarui secara rutin dapat menunjukkan gigi geraham yang mengalami benturan sebelum gejala berkembang.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.