Haemocaine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Pemakaian
Haemocaine adalah obat oles yang berfungsi untuk mengatasi wasir (hemoroid) akut, fisura ani, dan proktitis.
Caranya dengan mengoleskan obat ke area yang bermasalah secara merata.
Salep ini mengandung 5 persen Lidocaine HCI yang bekerja seperti obat bius dengan memblokir sinyal saraf pada tubuh.
Selain itu, haemocaine mengandung 0.25 persen hydrocortisone acetate. Ini adalah obat antiinflamasi.
Kandungan tersebut efektif meredakan gejala iritasi kulit, seperti kulit merah, gatal dan bengkak.
Kombinasi kedua bahan tersebut mampu mengatasi gangguan pada kulit dan peradangan di area sekitar rektum.
Rektum sendiri merupakan bagian dari sistem pencernaan yang menghubungkan antara usus besar ke anus.
Haemocaine adalah obat resep yang hanya dapat diperoleh dan dipakai sesuai dengan rekomendasi dari dokter.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Keterangan Obat Haemocaine
Melansir laman WebMD, haemocaine adalah ke dalam golongan obat keras yang efektif mengatasi wasir akut, fisura ani, dan proktitis.
Salep ini merupakan kelas terapi penyakit kulit dan kelamin. Obat tersedia dalam kemasan tube berukuran 15 gram.
Obat ini dibanderol seharga Rp75.000 sampai Rp180.000 per tube.
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari obat ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengobati Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh vena di bagian rektum dan anus. Jenisnya terbagi menjadi dua, yakni wasir interna dan eksterna.
Wasir interna merupakan pembengkakan di dalam rektum. Sementara wasir eksterna adalah pembengkakan di kulit sekitar anus.
Adapun gejala wasir dapat berupa:
- Gatal, nyeri, kemerahan, dan bengkak di area sekitar anus
- Benjolan menggantung di luar anus dan nyeri jika disentuh
- Perdarahan dari anus dan menetes setelah buang air besar
2. Mengobati Fisura Ani
Fisura ani merupakan robekan tipis pada jaringan yang melapisi anus. Kondisi ini terjadi ketika feses bertekstur keras, sehingga sulit dikeluarkan.
Adapun gejalanya dapat berupa:
- Nyeri anus, terutama saat buang air besar
- Feses berdarah
- Sensasi rasa terbakar dan gatal di anus
- Keluar cairan berbau tidak sedap dari anus
3. Mengobati Proktitis
Proktitis merupakan peradangan pada jaringan rektum. Ini terjadi akibat infeksi penyakit menular seksual, infeksi dubur, dan trauma anal.
Adapun gejalanya berupa:
- Sakit perut di sebelah kiri, terutama saat buang air besar
- Anus terasa perih dan sakit
- Diare tak kunjung membaik
- Rasa tidak tuntas setelah buang air besar
- Feses berdarah atau berlendir
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Dosis Penggunaan Obat
Haemocaine hanya bisa diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dokter. Caranya, oleskan tipis dan merata ke bagian yang bermasalah.
Lalukan cara tersebut sebanyak 2 hingga 4 kali per hari.
Tata Cara Penggunaan Obat
Adapun cara penggunaan yang disarankan, yakni:
- Penggunaan obat tidak boleh dihentikan secara langsung dan mendadak. Disarankan pelan-pelan, jika gejala sudah mereda.
- Guna mencegah kambuhnya gejala, haemocaine digunakan selama 1 minggu.
- Obat tidak boleh digunakan dalam waktu 4 minggu.
- Segera hentikan penggunaan jika mengalami perdarahan atau iritasi pada rektum.
- Obat tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan menyusui.
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, haemocaine juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Interaksi Haemocaine dengan Obat Lainnya
Interaksi obat merupakan kondisi saat kandungan obat berinteraksi atau bereaksi saat dipakai bersamaan dengan obat lainnya.
Sederhananya, interaksi obat terjadi apabila Moms dan Dads menggunakan dua obat atau lebih di waktu yang sama.
Termasuk menggunakan vitamin atau obat herbal.
Hingga saat ini, belum ada informasi tentang interaksi haemocaine dengan kandungan obat lainnya.
Terkait dengan hal tersebut, Moms dan Dads bisa bertanya langsung dengan dokter kulit yang meresepkan obat ini.
Beritahu juga jika memiliki alergi terhadap kandungan salep lainnya. Langkah ini dapat meminimalisir terjadinya efek samping penggunaan.
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Efek Samping Haemocaine
Adapun efek samping yang mungkin saja dialami oleh pengguna, yakni:
- Atrofi kulit. Ini adalah penipisan kulit yang bisa saja dialami ketika obat digunakan lebih dari 4 minggu.
- Reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa ruam kemerahan di kulit dan terasa gatal, bersin-bersin, mata berair, serta hidung berair.
- Urtikaria atau biduran. Gejalanya dapat berupa ruam kemerahan yang hilang dan timbul.
- Edema atau pembengkakan
- Reaksi anafilaksis. Gejalanya dapat berupa ruam merah, sesak napas, napas berbunyi ‘ngik’ atau mengi, dan kesulitan bernapas.
Tidak semua pengguna mengalami efek samping yang disebutkan. Namun, jika Moms dan Dads mengalaminya, silakan periksakan diri.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit semakin parah dan berisiko membahayakan keselamatan nyawa.
- https://www.singlecare.com/prescription/lidocaine-hcl/what-is
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-500-780/hydrocortisone-acetate-topical/hydrocortisone-acetate-topical/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.