Apa Itu Hamil Kebo? Berikut Penyebab dan Risikonya
Moms mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang wanita yang tidak tahu bahwa dirinya sedang hamil. Meski langka, ini disebut sebagai hamil kebo.
Michael Cackovic, MD, seorang OB/GYN di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan bahwa sebenarnya hal ini tidak mungkin.
Namun, memang ada wanita yang tidak rutin berhubungan seks, tidak rutin haid, dan tidak rutin ke dokter.
“Dalam keadaan seperti itu, mungkin saja Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang hamil atau tidak merasakan gejala kehamilan”, katanya seperti dikutip dari WebMD.
Pada umumnya, ibu hamil kerap mengalami morning sickness, mulas, mengidam makanan, nyeri payudara, dan ciri khas lainnya.
Namun, gejala kehamilan yang ikonik ini tidak dirasakan oleh ibu yang mengalami hamil kebo.
Mungkin beberapa dari Moms akan mempertanyakan apakah hamil kebo adalah kondisi yang aman atau sebaliknya.
Berikut ini, Orami berhasil merangkum beberapa hal yang lebih detail mengenai kehamilan tersebut dan juga penyebabnya.
Baca Juga: Kenali Kehamilan Kimiawi dari Gejala hingga Penyebabnya
Apakah Hamil Kebo Merupakan Tanda Bahaya?
Foto: Orami Photo Stock
Moms yang mengalami hamil kebo, tentu tidak akan merasakan beratnya trimester pertama kehamilan (hingga 13 minggu).
Penelitian dalam jurnal PLoS menunjukan bahwa hamil kebo adalah saat seorang wanita hamil tidak mengalami gejala umum seperti kelelahan, mual di pagi hari, kepekaan terhadap bau, dan nyeri payudara.
Secara umum, gejala awal kehamilan muncul sekitar lima hingga enam minggu setelah hari pertama. Moms bisa menghitungnya dari periode menstruasi terakhir yang Moms alami.
Sama seperti gejala kehamilan yang bervariasi dari satu orang ke orang lain, frekuensi dan durasi gejala juga dapat terjadi.
Seiring berjalannya hari dan minggu, apa yang Moms alami akan sering berubah seiring perubahan tubuh Moms selama masa kehamilan.
Artinya, tidak ada definisi tunggal dari kata "normal" ketika membahas keberadaan, jenis, dan tingkat keparahan gejala kehamilan.
Oleh karena itu, hamil kebo sangat mungkin terjadi pada beberapa orang.
Beberapa orang yang hamil merasa lega karena hanya memiliki sedikit atau tanpa gejala.
Akan tetapi yang lain khawatir bahwa kurangnya gejala adalah tanda bahwa kehamilan mereka tidak sehat atau dapat berakhir dengan keguguran.
Moms tidak memiliki gejala kehamilan sama sekali atau hamil kebo. Namun, tetaplah yakin meskipun tidak umum, proses kehamilan ini bukan tidak mungkin.
Penelitian dalam BMJ Journals, telah menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 475 wanita berhasil melalui 5 bulan (20 minggu) masa kehamilan awal dengan tidak menyadari bahwa mereka hamil.
Jika Moms memiliki tes kehamilan positif, kemungkinan besar Moms memang hamil meskipun mengalami hamil kebo.
Dan begitu Moms melakukan USG dini, detak jantung janin terdeteksi dan kehamilan ini tidak dapat disangkal.
Moms mungkin dapat mendengar detak jantung janin Moms pada usia 5 atau 6 minggu.
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Penyebab Hamil Kebo
Foto: Orami Photo Stock
Karena tidak ilmiah, tidak ada ciri dan penyebab khusus dan pasti dari hamil kebo.
Dikutip dari Baby Center, satu dari 2.500 wanita berhasil melewati proses persalinan sebelum mereka mengerti bahwa akan memiliki seorang bayi.
Angka ini sekitar tiga kali lebih umum daripada peluang seorang wanita untuk memiliki kembar tiga.
Terdapat beberapa hal yang bisa membuat Moms hamil kebo atau tidak memperhatikan perubahan dalam tubuh mereka.
1. Ketakutan atau Stres
Pikiran menjadi seorang ibu sangat menegangkan bagi beberapa wanita sehingga mereka melakukan penyangkalan yang mendalam. Hal ini membuat mereka tidak sadar akan kehamilan tersebut.
“Penolakan adalah mekanisme pertahanan yang sangat kuat, memungkinkan Anda untuk berbicara sendiri tentang setiap gejala yang mungkin Anda miliki. Gerakan di perut Anda 'hanya gas', misalnya," kata Cackovic.
Seorang wanita yang sudah menikah dapat melakukan hal yang sama karena mereka hamil oleh orang lain selain pasangannya.
Beberapa yang lain mungkin mengalami penolakan kehamilan karena masalah kesehatan mental, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia.
2. Tidak Merasa Naik Berat Badan
Jika seorang wanita kelebihan berat badan atau ukuran mereka sering naik dan turun, mereka mungkin tidak memperhatikan berat ekstra dari janin di dalam perut.
Jika mereka obesitas, mereka mungkin tidak memiliki perasaan fisik seperti sedang hamil. Ini adalah hal yang biasanya dirasakan wanita non-obesitas.
3. Masalah Menstruasi
Seorang wanita dapat mengalami menstruasi yang tidak teratur karena stres, beberapa obat (seperti pil KB atau obat untuk epilepsi), obesitas, atau masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Selain itu, diabetes yang tidak terkontrol atau gangguan nafsu makan juga bisa mempengaruhi pola menstruasi.
Jadi ketika menstruasi tidak datang sesuai waktunya, pikiran pertama beberapa ibu mungkin bukan kehamilan tetapi stres.
4. Tidak Bisa Merasakan Bayi Bergerak
Biasanya calon Moms akan mulai merasakan bayinya menendang atau berguling antara usia kehamilan 18 hingga 20 minggu.
Akan tetapi, jika plasenta berada di depan rahim, Moms bisa saja tidak merasakan gerakan itu.
Baca Juga: Mengenal Hamil Gantung dan Penyebabnya, Sudah Tahu, Moms?
Risiko Hamil Kebo
Foto: Orami Photo Stock
Meskipun hamil kebo bukanlah tanda bahaya dan banyak dari Moms berhasil melewati proses kehamilan tersebut, tetap terdapat beberapa risiko yang harus Moms antisipasi.
1. Tidak Mendapatkan Perawatan Kehamilan
TIdak mendapatkan perawatan kehamilan yang maksimal bisa menjadi risiko kehamilan kebo yang utama. Mendapatkan perawatan rutin penting untuk kehamilan yang sehat.
Misalnya, preeklamsia bisa sangat berbahaya dan seringkali tidak memiliki gejala peringatan.
Akan tetapi, penyakit ini dapat diketahui selama kunjungan prenatal dengan pemeriksaan tekanan darah yang sederhana.
2. Tidak Mengonsumsi Vitamin
Karena hamil kebo dan tidak menyadari bahwa sedang hamil, Moms mungkin tidak akan mengonsumsi vitamin prenatal.
Moms mungkin juga tidak makan dengan baik atau menghindari kemungkinan bahaya seperti alkohol atau merokok.
3. Tidak Siap Bersalin
Jika mengalami hamil kebo, ini mungkin membuat Moms tidak siap untuk persalinan dan melahirkan. Pada akhirnya, kelahiran Si Kecil bisa saja bisa tanpa pengawasan.
Tanpa perawatan prenatal, bayi lebih mungkin lahir prematur dan kekurangan berat badan saat lahir.
Karena kurangnya usia kehamilan, Moms mungkin sulit untuk mengetahui bagaimana keadaan bayi.
4. Memengaruhi Mental
Bagi Moms yang hamil kebo, tentu sangat menyedihkan mengetahui kondisi hamil berbulan-bulan atau dalam proses persalinan, tanpa mengharapkannya.
Kehamilan ini dapat mempengaruhi pengalaman tentang proses mengandung, persalinan, dan serta hubungan Moms dengan Si Kecil.
Baca Juga: 15 Daftar Dokter Kandungan Jakarta Hits dan Solutif!
Bagi sebagian orang, gejala khas kehamilan seperti mual di pagi hari dan kelelahan bisa menjadi tantangan tersendiri.
Bagi yang lain, kekhawatiran muncul ketika mereka tidak memiliki gejala kehamilan atau hamil kebo.
Proses kehamilan berbeda untuk setiap orang dan setiap kehamilan bisa berbeda bahkan pada orang yang sama.
Jangan ragu untuk berbicara dengan dokter atau bidan jika Moms positif hamil tetapi khawatir tentang gejala yang dialami atau sebaliknya.
- https://www.webmd.com/baby/features/can-you-be-pregnant-not-know-it
- https://www.verywellfamily.com/pregnant-with-no-pregnancy-symptoms-2760036#citation-9
- https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/cryptic-pregnancy_40007998
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.