23 Agustus 2024

Kandungan Lemah: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Istilah medisnya disebut dengan inkompetensi serviks

Kandungan lemah adalah kondisi yang bisa menyebabkan kekhawatiran bagi ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko keguguran.

Kondisi kandungan lemah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormon, masalah pada bentuk rahim, atau adanya infeksi.

Yuk, cari tahu lebih lanjut seputar kandungan lemah agar Moms bisa lebih waspada dan menjaga kehamilan dengan lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Obat Pembersih Rahim Pasca Keguguran Bayi

Apa yang Dimaksud dengan Kandungan Lemah?

Apa yang Dimaksud dengan Kandungan Lemah?
Foto: Apa yang Dimaksud dengan Kandungan Lemah? (Freepik.com/odua)

Kondisi kandungan lemah dalam istilah medis adalah adanya gangguan pada leher rahim, yaitu yang disebut inkompetensi serviks.

Mulut rahim (serviks) merupakan pondasi yang akan menahan janin agar tetap berada di dalam rahim.

Lalu, pada saat melahirkan, mulut rahim akan menipis dan mengalami pembukaan sehingga bayi bisa lahir.

Nah, bila mulut rahim ini memiliki kekuatan untuk menahan, tentu saja janin akan keluar.

Masalahnya, pada kondisi inkompetensi serviks, mulut rahim mengalami pembukaan dan penipisan (mudah terbuka dan menjadi pendek) sebelum waktunya, sehingga tak bisa menahan janin.

Dengan kata lain, penyebab kandungan lemah ini mungkin terjadi karena adanya ketidaknormalan atau kelemahan dari bentuk serviks.

Pada saat usia kehamilan 4 bulan, seharusnya serviks belum terbuka.

Akan tetapi, karena faktor ketidaknormalan tersebut, serviks mengalami pembukaan sehingga hasil pembuahan keluar dari rahim atau mengalami keguguran.

Jadi, pada wanita yang mengalami inkompetensi serviks, rata-rata akan mengalami keguguran pada saat usia kehamilan menginjak 4 bulan.

Demikian pula pada kehamilan berikutnya.

Diperkirakan, inkompetensi serviks dapat terjadi pada sekitar 1-2% dari seluruh kehamilan.

Baca Juga: 15 Makanan agar Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan

Ciri-ciri Kandungan Lemah

Ciri-ciri Kandungan Lemah
Foto: Ciri-ciri Kandungan Lemah (Freepik.com/khosrork)

Melansir dari Cleveland Clinic, penyebab kandungan lemah terjadi pada sekitar 1 dari 100 kehamilan.

Sementara itu, menurut American Pregnancy Association mengungkap bahwa, hampir 25% bayi keguguran pada trimester kedua kehamilan karena kandungan lemah.

Apabila Moms mengalami penyebab kandungan lemah, mungkin tidak ada tanda atau gejala apa pun selama awal kehamilan.

Namun, beberapa wanita mengalami ketidaknyamanan ringan atau bercak selama beberapa hari atau minggu mulai antara 14 dan 20 minggu kehamilan.

Oleh karena itu, Moms yang sedang dalam masa kehamilan sebaiknya waspada jika mengalami beberapa ciri penyebab kandungan lemah seperti berikut ini:

  • Sensasi tekanan pada panggul
  • Sakit punggung
  • Kram perut ringan
  • Perubahan keputihan
  • Pendarahan vagina ringan

Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Penyebab Kandungan Lemah

Penyebab Kandungan Lemah
Foto: Penyebab Kandungan Lemah (Freepik.com/photohobo)

Lalu, apa saja yang penyabab kandungan lemah yang berujung pada keguguran?

Ada beberapa kemungkinan penyebab kandungan lemah, di antaranya:

1. Faktor Bawaan atau Keturunan

Penyebab kandungan lemah yang pertama adalah keturunan.

Kelainan rahim dan kelainan genetik yang memengaruhi jenis protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh (kolagen) dapat menyebabkan leher rahim tidak normal.

Paparan dietilstilbestrol (DES), bentuk sintetis dari hormon estrogen, sebelum lahir juga telah dikaitkan dengan kondisi penyebab kandungan lemah.

2. Kelainan Bentuk Rahim Sejak Lahir (Anomali Rahim)

Penyebab kandungan lemah berikutnya adalah adanya kelainan bentuk rahim sejak lahir atau disebut anomali rahim

Kondisi ini ditandai dengan bentuk rahim yang tidak normal, dan memicu sejumlah masalah, seperti gangguan haid dan masalah pada kehamilan, termasuk penyebab kandungan lemah.

Baca Juga: 4 Penyebab Ibu Hamil Sensitif Terhadap Suami

3. Trauma Akibat Proses Kuret

Proses kuret dapat menyebabkan efek samping pelemahan serviks.

Jika seorang wanita mengalami trauma akibat proses kuret dan kemudian mengalami keguguran atau masalah kehamilan lainnya, trauma tersebut mungkin dapat memperburuk kondisi kesehatan reproduksinya.

Selain itu juga memengaruhi kemampuan rahim untuk menopang kehamilan yang sehat di masa depan.

Oleh karenanya, penting untuk memperhatikan tanda-tanda bahaya dan memperoleh perawatan medis yang tepat setelah prosedur kuret untuk meminimalkan risiko masalah kesehatan reproduksi di masa depan.

4. Ibu Menderita Penyakit Kolagen

Penyakit kolagen adalah penyakit jaringan ikat yang disebabkan oleh kelainan kolagen.

Perlu Moms ketahui, pada mulut rahim terdapat zat kolagen.

Inilah salah satu faktor risiko penyebab kandungan lemah yang perlu diwaspadai.

5. Adanya Infeksi dari Luar Rahim

Penyebab kandungan lemah yang satu ini biasanya disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada dinding rahim.

Ini harus segera dilakukan perawatan dan pengobatan yang tepat.


6. Pascapersalinan yang Menimbulkan Robekan Mulut Rahim

Pascapersalinan yang menimbulkan robekan pada mulut rahim (serviks) dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kelemahan pada dinding rahim dan menyebabkan kandungan lemah atau istilah medisnya adalah isthmus uteri incompetens.

Robekan mulut rahim biasanya terjadi selama proses persalinan normal atau persalinan sulit.

Terutama pada ibu yang melahirkan anak pertama atau pada ibu yang memiliki bayi dengan berat badan besar.

Jika robekan tersebut tidak ditangani dengan baik dan menyebabkan jaringan parut yang tidak elastis pada dinding rahim, hal ini dapat menyebabkan isthmus uteri menjadi lemah.

Isthmus uteri adalah bagian rahim yang paling bawah dan memiliki tugas untuk menjaga kehamilan tetap dalam rahim hingga waktunya untuk lahir.

Ketika isthmus uteri menjadi lemah, maka kehamilan dapat berakhir dengan keguguran, persalinan prematur, atau pecahnya ketuban sebelum waktunya.

7. Menjalani Tindakan Tertentu yang Bisa Mengubah Kondisi Serviks

Penyebab kandungan lemah selanjutnya adalah menjalani tindakan tertentu yang dapat mengubah kondisi serviks.

Beberapa contoh tindakannya, misalnya seperti:

  • Konisasi (pengeluaran sebagian jaringan serviks sedemikian rupa sehingga yang dikeluarkan berbentuk kerucut untuk tujuan diagnosis)
  • Biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium)
  • LEEP (suatu prosedur dengan memotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim).

8. Gangguan Hormonal

Gangguan hormonal dapat menjadi salah satu penyebab kandungan lemah atau keguguran.

Hormon memainkan peran penting dalam mempertahankan kehamilan yang sehat.

Misalnya, ketika kadar progesteron yang rendah dapat mengganggu perkembangan janin dan plasenta, yang dapat mengakibatkan keguguran.

Kemudian PCOS adalah gangguan hormonal yang memengaruhi ovarium dan produksi hormon.

Kondisi ini dapat menyebabkan siklus haid yang tidak teratur, ketidakseimbangan hormon, dan kesulitan dalam mempertahankan kehamilan.

Baca Juga: 7+ Makanan Penguat Kandungan, Ada Kurma, Telur, dan Alpukat!

Diagnosis Rahim Lemah

Ilustrasi Konsultasi Kandungan Lemah
Foto: Ilustrasi Konsultasi Kandungan Lemah (Freepik.com/tirachardz)

Lalu, bagaimana cara dokter melakukan diagnosis rahim lemah?

1. Pemeriksaan Fisik

Dalam mendiagnosis kandungan lemah, dokter akan menanyakan berbagai hal terkait gejala yang Moms alami selama kehamilan.

Ini termasuk apakah Moms merasakan nyeri, kram, atau ada tanda-tanda lain yang mencurigakan.

2. Pemeriksaan USG

Dokter juga akan melakukan USG untuk melihat kondisi dalam rahim.

Melalui USG, dokter bisa melihat apakah ada perubahan pada leher rahim yang bisa menjadi tanda rahim lemah.

3. Pemeriksaan Panggul

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengukur panjang leher rahim.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat apakah leher rahim sudah mulai terbuka lebih awal dari seharusnya.

Setelah mengumpulkan informasi dari pertanyaan dan pemeriksaan, dokter akan menentukan apakah Moms memiliki rahim lemah.

Diagnosis ini penting dilakukan untuk menentukan langkah perawatan yang tepat selama kehamilan hingga kelancaran persalinan nantinya.

Baca Juga: 10 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

Cara Mengatasi Kandungan Lemah

Ilustrasi Pengobatan Dokter
Foto: Ilustrasi Pengobatan Dokter (Freepik.com/showtimeag)

Apabila sudah memahami penyebab kandungan lemah dan cara mendiagnosisnya.

Kini, Moms perlu mengetahui cara mengatasi kandungan lemah.

1. Pemberian Suplemen Progesteron

Hidroksiprogesteron kaproat adalah bentuk sintetis dari hormon progesteron yang dapat diberikan untuk ibu hamil dengan kandungan lemah guna membantu mencegah kelahiran prematur.

Hormon ini biasanya diberikan pada trimester kedua kehamilan.

2. USG Berulang

Pada kasus kandungan lemah, pemeriksaan USG mungkin dilakukan lebih sering daripada biasanya, yaitu setiap dua minggu. U

SG ini berguna untuk memantau kondisi leher rahim, apakah sudah memendek atau mulai terbuka, serta memantau perkembangan janin untuk mendeteksi potensi masalah lebih awal.

3. Prosedur Ikat Leher Rahim (Cervical Cerclage)

Jika leher rahim mulai terbuka sebelum waktunya dan janin belum cukup usia untuk dilahirkan, dokter mungkin akan menyarankan prosedur cervical cerclage.

Prosedur ini dilakukan dengan mengikat leher rahim untuk mencegahnya terbuka lebih lanjut.

Ikatan ini biasanya dilepas pada bulan terakhir kehamilan atau menjelang persalinan.

Namun, prosedur ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil dengan kehamilan kembar.

4. Pemantauan Ketat dan Istirahat

Selain intervensi medis, istirahat total atau sebagian sering disarankan untuk ibu hamil dengan kandungan lemah.

Jadi, Moms disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik yang berat dapat membantu mengurangi tekanan pada leher rahim.

5. Konsultasi dan Perawatan Rutin

Pemeriksaan kehamilan secara rutin juga sangat penting untuk memantau kondisi ibu dan janin dengan riwayat kandungan lemah.

Dalam hal ini, dokter kandungan akan memberikan saran dan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik berdasarkan perkembangan kehamilan Moms.


Cara Menjaga Kesehatan Kehamilan

Ilustrasi Kehamilan Sehat
Foto: Ilustrasi Kehamilan Sehat (Freepik.com/user15285612)

Kondisi penyebab kandungan lemah ini tidak dapat dicegah dengan cara apapun, Moms.

Namun, dokter biasanya akan membantu Moms dengan beberapa tips berikut agar kehamilan berjalan dengan sehat dan cukup bulan hingga kelahiran tiba.

1. Perawatan Prenatal Teratur

Kunjungan prenatal dapat membantu dokter kandungan memantau kesehatan Moms dan kesehatan bayi.

Sebaiknya selalu bersikap terbuka selama kunjungan ke dokter.

Sebutkan semua tanda atau gejala yang mungkin terasa mengkhawatirkan, bahkan jika itu tampak sedikit konyol atau tidak penting.

Baca Juga: Kenali 13 Ciri Rahim Bersih setelah Keguguran Tanpa Kuret

2. Konsumsi Makanan yang Sehat

Selama kehamilan, Moms akan membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya.

Melansir daru National Health Services, sebaiknya wanita dewasa yang sedang mempersiapkan kehadiran buah hati mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram.

Suplemen tersebut dapat dikonsumsi setiap hari, sebelum kehamilan sampai kehamilan memasuki usia 12 minggu.

Sebab, menurut studi di Journal of Obstetrics & Gynecology, kekurangan asam folat telah dikaitkan dengan kelainan pada ibu (seperti anemia atau neuropati perifer) dan janin (kelainan kongenital).

Sementara menurut studi di The Journal of Obstetrics & Gynecology of India, mengungkap bahwa asupan kalsium yang rendah selama kehamilan dapat merangsang sekresi PTH.

Kalsium yang rendah juga meningkatkan kalsium intraseluler dan kontraksi otot polos, serta melepaskan renin dari ginjal, yang menyebabkan retensi natrium atau cairan.

Yang mana perubahan fisiologis ini pada akhirnya dapat menyebabkan preeklamsia.

Sedangkan kekurangan zat besi dapat memicu anemia yang ditandai dengan mudah lelah, nyeri dada, sakit kepala, hingga sesak napas.

Vitamin prenatal harian ini idealnya dimulai beberapa bulan sebelum pembuahan atau terjadinya kehamilan.

Oleh karena itu, sebaiknya Moms memerhatikan asupan sebelum dan selama kehamilan, ya Moms.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Katuk untuk Pria, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

3. Menambah Berat Badan dengan Bijak

Menambah jumlah berat badan yang tepat selama kehamilan dapat mendukung kesehatan bayi dan menghindari penyebab kandungan lemah.

Kenaikan berat badan 25 sampai 35 pon (sekitar 11 sampai 16 kilogram) sering direkomendasikan untuk wanita yang memiliki berat badan yang sehat sebelum kehamilan.

4. Hindari Kandungan Zat Berisiko

Jika Moms merokok, berhentilah. Alkohol dan obat-obatan terlarang juga sebaiknya dihindari jika ingin memiliki kehamilan yang sehat.

Selain itu, pastikan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat-obatan apapun, meski tanpa resep.

Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Itu dia Moms, penyebab kandungan lemah beserta informasi penting lainnya terkait kandungan lemah. Semoga bermanfaat, ya!

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17912-incompetent-cervix
  • https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/incompetent-cervix/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3218540/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5561751/
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vitamins-supplements-and-nutrition/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.