Ketahui Efek Samping Ibu Hamil Terpapar Suara Keras!
Ibu hamil terpapar suara keras dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.
Kondisi ini bisa memicu berbagai risiko selama kehamilan.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami dampaknya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Baca Juga: Bahayakah Bayi Mendengar Suara Keras? Ini Kata Dokter!
Efek Samping Ibu Hamil Terpapar Suara Keras Kata Dokter
Kata dr. Andry, Sp. O.G, FMIGS, FEGRF Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, paparan suara keras pada ibu hamil dapat berdampak pula pada bayi.
Di usia kehamilan sekitar 9 minggu, sistem auditori janin (organ dan saraf pendengaran) mulai berkembang.
Pada usia kehamilan 24 minggu, struktur koklea (bagian telinga dalam) sudah terbentuk utuh dan bayi mulai mendengar denyut jantung, bising usus, serta tarikan napas ibu.
"Sejatinya janin terlindung dengan cairan ketuban, sehingga janin yang sedang berkembang akan teredam dari suara luar," kata dr. Andry.
Dengan demikian, suara bising dalam jangka waktu singkat (misalnya konser), tidak terlalu memengaruhi janin.
"Namun ibu hamil tetap disarankan untuk menjauhi area dekat pengeras suara (speaker) dan teriakan banyak orang," tambahnya.
Berbeda halnya dengan paparan bising durasi panjang sekitar 100 dB (setara gergaji listrik), misalnya pada pekerja konstruksi yang bekerja 8 jam per hari.
Nah, hal tersebut dapat memengaruhi fungsi pendengaran bayi dan meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah.
Lalu, apa efek samping ibu hamil terpapar suara keras terlalu lama? Berikut ulasannya seperti mengutip dari berbagai sumber.
1. Gangguan Pendengaran
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras yang pertama adalah gangguan pendengaran.
"Risiko jangka panjang bagi janin jika ibu hamil terpapar suara bising secara terus-menerus (>115 dB) adalah gangguan fungsi pendengaran janin sampai dengan bayi berat lahir rendah (<2500 gram) dan kelahiran prematur (kurang bulan)," kata dr. Andry.
Paparan bising yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pendengaran.
Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan dapat disertai dengan persepsi suara dan tinnitus yang terdistrosi berdasarkan jurnal keluaran World Health Organization.
2. Gangguan Tidur
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras yang selanjutnya adalah gangguan tidur. Suara keras di lingkungan dapat menyebabkan gangguan tidur.
Tidur yang tidak terganggu sangat penting untuk kesehatan fisiologis dan psikologis terutama bagi ibu hamil.
Gangguan tidur juga dapat menyebabkan stres.
3. Peningkatan Produksi Hormon Stres
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras selanjutnya adalah peningkatan produksi hormon stres.
Paparan suara keras pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko stres, yang berpotensi menyebabkan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.
Baca Juga: 3 Ciri Pendengaran Bayi Normal serta Tes untuk Mendeteksinya
4. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras yang selanjutnya adalah penignkaran risiko penyakit kardiovaskular.
Reaksi stres fisiologis akibat terpapar suara keras dapat mencakup aktivasi sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
Perubahan dalam sistem ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebagai hasil dari perubahan faktor-faktor seperti:
- Tekanan darah
- Kadar lipid
- Curah jantung
5. Peningkatan Risiko Kelahiran Prematur
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras yang selanjutnya adalah peningkatan risiko kelahiran prematur.
Jurnal The Indian Academy of Pediatrics mengungkapkan Ibu hamil yang terpapar suara keras lebih dari 80 desibel selama delapan jam pendudukan cenderung memiliki risiko tinggi kelahiran prematur.
6. Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Efek samping ibu hamil terpapar suara keras yang selanjutnya adalah berat badan bayi lahir rendah.
Beberapa penelitian telah mencatat bahwa wanita hamil yang tinggal di dekat bandara secara teratur terpapar kebisingan pesawat lebih dari 60 desibel.
Paparan konstan, sepanjang siang dan malam, dapat menyebabkan berat lahir rendah pada bayi.
Walaupun begitu, Moms pun kebingungan karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah suatu suara adalah 85 desibel atau lebih karena suara itu dapat ditoleransi.
Selain itu, menghindari ibu hamil paparan suara keras pun tidak mudah, terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan atau memiliki paparan pekerjaan.
Baca Juga: Gangguan Pendengaran pada Anak, Ini Jenis dan Alat Bantunya!
Meskipun demikian, Moms dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi paparan kebisingan.
- Jauhkan mesin yang berisik seperti mesin cuci atau mesin pencuci piring dari tempat tinggal atau kamar tidur Moms.
- Cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu di daerah sunyi seperti perpustakaan, atau tempat lain yang tenang
- Kurangi penggunaan headphone atau earphone yang terus-menerus dengan volume tinggi.
- Hindari paparan konser rock, musik keras, film berisik, dan mesin berisik.
- Tetap di dalam rumah ketika ada penggunaan kembang api di sekitar Moms.
- Jika Mons memiliki paparan kebisingan di tempat kerja, maka Moms dapat mendiskusikannya dengan tempat kerja dan mencoba untuk menghindarinya sebanyak mungkin
- Perhatikan bahwa memakai penyumbat telinga dapat membatasi ekspos terhadap kebisingan, tetapi mungkin menyebabkan kebisingan untuk mencapai janin.
Cara Menjaga Kesehatan Pendengaran Bayi dalam Kandungan
Ini dia cara menjaga kesehatan pendengaran bayi di dalam kandungan berdasarkan penjelasan dr. Andry.
Menjaga kesehatan pendengaran bayi dalam kandungan dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut:
- Menghindari paparan bising (>115 dB, setara dengan gergaji listrik) dalam jangka waktu panjang
- Mendengarkan musik lembut dan menenangkan karena dapat menstimulasi perkembangan sistem auditori janin
- Berbicara dengan janin dan nyanyikan lagu yang menyenangkan agar janin mulai belajar mengenali suara ibu
dr. Andry juga menambahkan cara efektif melindungi diri dari paparan suara keras sehari-hari adalah dengan menghindari sumber suara.
Terlebih, suara bising seperti bising mesin gergaji listrik atau yang melebihi.
Penggunaan pelindung telinga dapat mengurangi paparan bising ke dalam telinga ibu.
Baca Juga: Auditory Processing Disorder, Gangguan Proses Pendengaran pada Anak
Terakhir, tak lupa bicarakan dengan dokter kandungan tentang semua bahaya potensial yang telah Moms identifikasi di tempat kerja.
Tak lupa pastikan untuk menyebutkan Moms terpapar suara keras.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.