29 Desember 2018

Hati-hati, Ini 6 Tanda Bahaya dalam Rumah Tangga

Coba perhatikan, apakah tanda-tanda ini ada dalam pernikahan Moms?

Saat memutuskan menikah dengan pasangan yang Moms pilih, Moms pasti tidak terpikir bahwa pernikahan Moms akan berakhir dengan perpisahan. Moms dan suami telah memiliki impian bersama untuk membina keluarga dan membahagiakan satu sama lain.

Namun, sedikit demi sedikit terjadi perubahan sikap yang menyebabkan Moms dan suami tidak lagi sejalan, sehingga menimbulkan masalah rumah tangga yang menuju tanda-tanda perceraian. Siapapun tidak ingin pernikahan yang indah akhirnya kandas di tengah jalan, bukan?

Pakar hubungan yang juga suami-istri, Dr. Charles dan Dr. Elizabeth Schmitz, mengidentifikasi enam tanda sebuah pernikahan dalam bahaya. Tanda-tanda ini dibuat berdasarkan survei mereka terhadap berbagai pasangan dari seluruh dunia. Seperti dilansir dari Wolipop, inilah enam tanda bahwa pernikahan Moms dalam bahaya:

1. Tidak Menghargai

Pernikahan berada dalam kondisi bahaya ketika salah satu pihak atau malah kedua pihak menunjukkan sikap saling tidak menghargai dan menghormati satu sama lain. Pada kondisi ini, kebencian dan dendam sudah lebih menguasai ketimbang cinta dan kesabaran.

Pasangan memilih menghindar satu sama lain. Menyedihkannya, ketika berjauhan atau menjauh, mereka lebih bahagia ketimbang saat bersama.

2. Intens Berbeda Pendapat dan Bertengkar

Pertengkaran adalah hal biasa dalam sebuah hubungan. Dengan bertengkar, Moms bisa lebih memahami satu sama lain. Namun kalau pertengkaran terjadi lebih sering dan intens, ini bisa berbahaya.

Apalagi kalau Moms dan suami sudah saling mengucapkan kata yang menyakitkan satu sama lain. Pertengkaran dikatakan sehat jika tidak menyerang secara pribadi, tapi membahas bagaimana mengatasi hal yang dipertengkarkan itu.

3. Tidak Ada Lagi Saling Kompromi

Selain saling menghargai, salah satu kunci keutuhan sebuah pernikahan adalah kompromi. Ketika Moms dan si dia menikah, kompromi dalam hal apapun akan terus dilakukan sampai maut memisahkan.

Namun, jika di tengah perjalanan salah satu pihak tidak lagi mau berusaha untuk berkompromi, menurut Dr. Kaye, pernikahan itu bukan lagi pernikahan yang sehat.

4. Stop Berkomunikasi

Masalah rumah tangga bisa diselesaikan asalkan kedua belah pihak mau saling bicara secara terbuka. Jika ternyata pernikahan Moms sampai pada titik di mana Moms dan suami hanya membicarakan hal-hal yang terlalu biasa, seperti siapa yang harus membeli buah, itu artinya hubungan tersebut bermasalah.

5. Tidak Lagi Menjadi Tim

Kenyataannya, setelah menikah, Moms dan suami adalah sebuah tim. Pasangan dengan hubungan pernikahan yang sehat bekerja layaknya tim, mulai dari mengurus anak, mengerjakan tugas rumah, hingga saling mendukung karier dan ambisi masing-masing. Jika suami-istri mulai saling menjauh atau tidak lagi bekerja sama dalam menghadapi masalah sehari-hari, itu adalah tanda adanya masalah serius.

6. Makin Jarang Intim

Pasangan dengan pernikahan yang berada di ambang perceraian semakin jarang intim secara seksual. Pasangan tidak lagi menjadi suami-istri, tapi hanya teman sekamar. Mereka tinggal di atap yang sama, namun tidak berbagai keintiman dalam sebuah pernikahan.

Keintiman adalah ketika Moms berpelukan di pagi hari atau malam sebelum tidur, bergandengan tangan saat jalan bersama, dan saling menyentuh ketika santai atau dalam kesempatan apapun. Ironisnya, hal-hal ini dianggap sebagai bagian dari masa lalu.

Baca juga: 4 Bahaya Berhenti Melakukan Hubungan Intim

Kalau Moms menyadari ada enam tanda bahaya di atas di ikatan pernikahan Moms, segera perbaiki dan bicarakan langsung dengan suami. Jangan sampai masalah rumah tangga dibiarkan berlarut-larut hingga menjadi tanda perceraian.

Sumber: Bridestory

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.