5 Penyebab Leher Kaku dan Cara Mengatasinya Sampai Tuntas
Leher kaku kerap diasosiasikan dengan salah bantal. Namun, ternyata, penyebab leher kaku tak melulu kondisi tersebut, lho.
Beberapa penyakit, bahkan yang serius, juga bisa menyebabkan keluhan leher kaku.
Nah, supaya tidak salah kaprah dengan kondisi ini, cari tahu selengkapnya tentang leher kaku lewat ulasan di bawah ini, yuk!
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Kolesterol di Leher Alami Tanpa Obat
Penyebab Leher Kaku
Berikut ini beberapa penyebab leher kaku, seperti dikatakan para pakar tulang dari Illinois Bone and Joint Institute:
1. Otot Tegang atau Keseleo
Otot levator skapula yang membentang sepanjang punggung dan menghubungkan tulang belakang leher ke bahu bisa mengalami ketegangan atau keseleo.
Penyebabnya macam-macam, antara lain:
- Posisi tidur yang salah
- Postur tubuh yang buruk
- Menjepit ponsel di antara leher dan bahu
- Aktivitas berulang memutar kepala seperti ketika berenang
- Menatap monitor komputer selama berjam-jam
Baca Juga: Hindari Amputasi, Begini Cara Mengobati Luka Diabetes
2. Gangguan Tulang Belakang
Tulang leher terdiri atas tulang-tulang kecil dengan persendian yang kompleks.
Ketika salah satu bagian dari tulang leher tidak sejajar, akan timbul rasa sakit dan kekakuan pada leher.
Karena struktur dan jalur saraf di tulang belakang leher semuanya saling berhubungan.
Sehingga masalah pada satu ruas dapat menyebabkan kejang otot dan kekakuan pada otot leher.
Baca Juga: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi yang Bikin Jari Kaku
3. Meningitis
Infeksi bakteri pada membran cairan otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan peradangan dan kekakuan pada leher.
Gangguan ini diikuti dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Mual
Segera cari pertolongan medis jika Moms atau anggota keluarga mengalami gejala seperti itu, karena kemungkinan besar merupakan indikasi penyakit meningitis.
Infeksi langka tetapi serius lainnya juga dapat menyebabkan gejala leher kaku, seperti: penyakit meningokokus atau osteomielitis vertebra pada tulang belakang leher.
Baca Juga: 7 Latihan Peregangan untuk Atasi Bahu Kaku, Coba Sekarang!
4. Cedera
Moms, cedera juga bisa menyebabkan leher kaku dan sakit. Namun, cedera ini bukan hanya terjadi ketika Moms berolahraga. Adapun penyebab lainnya yaitu:
- Kecelakaan
- Jatuh atau leher terbentur
- Menyentak kepala dengan keras
Baca Juga: 9 Imunisasi yang Ditujukan dan Direkomendasikan untuk Orang Dewasa
5. Radang Sendi
Menurut para pakar di American College of Rheumatology, osteoarthritis bisa terjadi pada sendi leher seiring dengan bertambahnya usia.
Hal ini dapat menyebabkan kekakuan dan membatasi pergerakan leher.
Sedangkan rheumatoid arthritis adalah gangguan autoimun yang dapat memengaruhi sendi leher di bagian atas.
Ini dapat mengakibatkan nyeri leher dan kekakuan yang parah.
Kadang-kadang, arthritis juga menyebabkan penyempitan pada saluran tulang belakang sehingga muncul rasa sakit yang menjalar ke lengan, kaki, dan leher.
Baca Juga: Sakit Kepala Belakang, 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Cara Mengatasi Leher Kaku
Cara terbaik untuk meredakan leher kaku tergantung pada penyebabnya.
Jika kekakuannya ringan, beberapa perawatan rumahan berikut mungkin dapat membantu Moms.
1. Kompres Menggunakan Es Batu
Mengutip laman Medical News Today, kompres es batu dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri mati rasa.
Menggunakan kompres es dapat membantu meredakan peradangan dan pembengkakan setelah ketegangan ringan.
Es dapat membuat mati rasa, sehingga mampu meredakan nyeri pada leher kaku untuk sementara.
Perawatan ini biasanya paling efektif dalam 48 jam pertama setelah cedera, ketika pembengkakan masih parah.
Moms bisa menggunakan kantong es pertolongan pertama atau tutupi kantong es dengan kain untuk menghindari radang dingin.
Tempelkan es selama 20 menit setiap kali, lalu istirahatkan selama 20-30 menit.
Memanfaatkan panas pada leher kaku yang mengalami ketegangan otot juga mungkin dapat membantu.
Gunakanlah bantalan pemanas atau mandi air panas untuk membantu mengendurkan otot yang tegang dan meredakan nyeri.
Baca Juga: 9+ Obat Gatal pada Kulit Anak yang Paling Efektif, Bisa Pakai Kompres Dingin!
2. Mengonsumsi Obat
Jika mengoleskan es, panas, atau keduanya tidak meredakan nyeri pada leher kaku, Moms bisa mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Beberapa contoh obat-obatan yang dapat Moms beli secara bebas tanpa resep, yaitu:
- Ibuprofen
- Naproxen
Namun, jika Moms memiliki kondisi kesehatan dan sedang mengonsumsi obat lain, sebaiknya bertanyalah kepada dokter terlebih sebelum menggunakan NSAID.
Baca Juga: 9 Obat Sakit Gigi Anak untuk Meredakan Nyerinya, Salah Satunya dengan Paracetamol!
3. Lakukan Peregangan
Cara mengatasi kekakuan pada leher yang berikutnya adalah dengan melakukan peregangan.
Regangkan otot leher dengan menggerakkan kepala secara lembut dan perlahan dari satu sisi ke sisi lain.
Putar bahu ke depan dan ke belakang hingga kekakuan mereda, tetapi segara hentikan jika peregangan menyebabkan nyeri pada leher bertambah parah.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Nyeri Otot Setelah Olahraga
4. Memeriksa Lingkungan Tidur
Terkadang, kasur yang terlalu keras atau tidak cukup mendukung bisa menyebabkan sakit leher.
Bantal dengan ukuran atau kekencangan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan leher Moms menjadi kaku.
Untuk mengatasi leher kaku dan mencegah kekambuhan, sebaiknya kepala, leher, dan punggung harus dalam posisi sejajar saat tidur.
Bantal yang digunakan Moms pun harus sesuai dengan posisi tidurnya.
Bantal yang lebih keras dan lebih besar mungkin cocok untuk orang yang tidur menyamping.
Sementara bagi orang yang tidur telentang mungkin memerlukan bantal datar yang menopang kepala dan leher tanpa memaksanya ke posisi depan.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Nyeri Punggung Atas, Yuk Cari Tahu Moms!
5. Memerhatikan Postur Tubuh
Beberapa postur tubuh buruk, seperti bungkuk dapat menarik otot leher secara bertahap dan menyebabkan kekakuan serta nyeri.
Maka, Moms harus fokus untuk menjaga bahu, leher, dan punggung dalam garis lurus sepanjang hari.
Mengenakan perangkat pengoreksi postur tubuh mungkin dapat membantu Moms untuk terhindar dari kekakuan pada leher.
6. Kunjungi Dokter Gigi
Kekakuan yang terus-menerus di leher disertai sakit kepala atau nyeri rahang saat bangun tidur bisa menjadi tanda gigi bergemeretak di malam hari, atau bruxisme.
Seorang dokter gigi dapat memeriksa gigi Moms untuk memastikan ada/tidaknya tanda-tanda bruxisme.
Jika benar demikian, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan Moms untuk memakai pelindung gigi yang dibuat khusus saat hendak tidur.
Sehingga dapat melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Alat ini juga dapat mengurangi tekanan pada otot rahang dan leher.
Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Leher Sebelah Kiri, Salah Satunya Terlalu Lama Menatap Layar!
7. Pijat
Terapis pijat berlisensi dapat membantu meredakan otot yang tegang dan nyeri.
Penelitian dalam Jurnal Complementary Therapies in Clinical Practice menemukan, pijat profesional dapat membantu meredakan stres.
Secara tidak langsung, ini dapat membantu mengatasi kekakuan di leher.
8. Mengelola Stres
Tidak ada cara untuk sepenuhnya menghindari stres. Namun, belajar mengelolanya bisa mengurangi ketegangan di leher.
Apabila Moms termasuk orang dengan tingkat stres kronis yang tinggi, bicaralah pada profesional untuk bertanya tentang cara-cara mengelola stres.
Itu dia penyakit yang memiliki gejala leher kaku dan cara mengatasinya.
Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Leher Sakit saat Hamil, Sederhana Banget!
Jika gejala leher kaku tidak kunjung membaik atau bertahan selama lebih dari seminggu, segera periksakan ke dokter, ya!
Jangan anggap sepele keluhan tersebut, ya, Moms. Ingat, leher kaku juga bisa terjadi akibat penyakit yang cukup berbahaya.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324070#treatments
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1744388114000425
- https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Osteoarthritis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.