Apakah Kanker Payudara Ada Hubungannya dengan Migrain?’
Migrain dan kanker payudara adalah kondisi medis yang sangat unik. Meskipun keduanya terlihat jauh berbeda karena tingkat keparahannya, nyatanya ada satu faktor utama yang menghubungkan kedua penyakit ini bersama-sama, yaitu hormon seks wanita estrogen.
Apa hubungan hormon ini dengan kanker payudara dan migrain pada wanita? Simak penjelasannya di bawah ini yuk, Moms.
Baca Juga: Benarkah Kontrasepsi Hormonal Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?
Kanker Payudara dan Hormon Estrogen
Foto: Orami Photo Stock
Estrogen merupakan hormon yang mengendalikan banyak aspek fisiologi wanita. Setiap jenis estrogen dapat mempengaruhi kanker payudara secara berbeda. Namun seringkali, efek estrogen pada kanker payudara bersifat ringan, atau tidak sepenuhnya diketahui.
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel kanker bermutasi tumbuh tak terkendali, biasanya di saluran dan lobulus jaringan payudara. Paparan seumur hidup pada estrogen yang lebih besar meningkatkan risiko kanker payudara, sehingga apa pun yang meningkatkan estrogen di tubuh kita berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara.
Contoh kondisi yang meningkatkan paparan estrogen meliputi:
- Jumlah siklus menstruasi yang lebih lama (mulai menstruasi sebelum usia 12 dan / atau menopause setelah usia 55).
- Obesitas pascamenopause, di mana jaringan lemak atau lemak diubah menjadi estrogen.
- Terapi hormon kombinasi, yang terdiri dari hormon estrogen dan progestin (bentuk sintetis dari hormon progesteron).
Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Hormon Estrogen dengan Ampuh, Ikuti Yuk!
Migrain dan Hormon Estrogen
Foto: Orami Photo Stock
Pada wanita, migrain sering bervariasi berdasarkan pada siklus menstruasi, keadaan menopause, dan apakah kita sedang hamil. Perubahan frekuensi dan keparahan migrain ini mungkin terkait dengan kadar estrogen yang berfluktuasi pada kondisi-kondisi ini.
Misalnya, frekuensi migrain sering meningkat sebelum atau selama siklus menstruasi wanita, yang disebut sebagai migrain menstruasi, ketika kadar estrogen telah menurun.
Di sisi lain, banyak wanita mengalami kelegaan karena migrain mereka selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, masa ketika estrogen berada pada tingkat tinggi.
Hubungan antara Keduanya dengan Kanker Payudara
Foto: Orami Photo Stock
Studi yang meneliti hubungan antara kanker payudara dan migrain dilakukan pada tahun 2008. Para peneliti, yang temuannya diterbitkan dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers, & Prevention, menemukan bahwa wanita dengan migrain memiliki risiko penurunan 33 persen dari mengembangkan karsinoma duktal dan lobular invasif hormon-reseptor-positif pada keadaan pascamenopause.
Baca Juga: 6 Hal Yang Perlu Diketahui tentang Seks Menjelang Menopause
Sebuah studi tahun 2010, yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, juga menemukan bahwa wanita pascamenopause yang mengalami migrain dilaporkan memiliki penurunan risiko kanker payudara.
Pada akhirnya, sebuah meta-analisis tahun 2016 dari tujuh penelitian yang melibatkan 17.776 kasus dan 162.954 peserta juga menemukan hubungan antara migrain dan penurunan risiko kanker payudara reseptor-positif estrogen dan reseptor progesteron-positif.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.