Ibu Hamil Menderita Hepatitis C, Apakah Akan Menular pada Janin?
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang bisa berdampak buruk bagi hati. Ada tiga jenis hepatitis yang biasa dijumpai, yakni hepatitis A, B, dan C. Saat terjangkit pun, ada kemungkinan sang penderita tidak mengetahui karena tidak ada gejala-gejala yang terlihat.
Lalu, timbul pertanyaan, apakah ibu hamil dengan hepatitis C akan menularkannya pada janin? Ketika hamil, ada kemungkinan satu dari 20 bayi dengan ibu yang terjangkit hepatitis C, akan terkena virusnya juga.
Namun, perlu diketahui untuk kasus penularan virus hepatitis C atau HCV pada anak yang belum lahir sangat jarang terjadi.
Baca Juga: Moms, Pahami Dampak Hepatitis B Pada Ibu Hamil
Apa Itu Hepatitis C atau HCV?
Dilansir dari World Health Organization (WHO), hepatitis C adalah penyakit liver yang disebabkan karena HCV. Bila semakin parah, hepatitis C bisa menjadi penyebab utama kanker hati.
WHO juga menyebutkan bahwa diperkirakan 71 juta orang di dunia mengidap infeksi hepatitis C kronis.
Virus hepatitis C bisa ditularkan melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi (seperti cairan vagina atau sperma).
Umumnya penyebaran virus terjadi ketika Moms melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi atau menggunakan jarum bekas (jarum suntik narkoba, jarum tato, atau jarum suntik tidak steril) yang digunakan orang yang terinfeksi.
Namun, kalau Moms hanya melakukan hubungan seks dengan satu orang dalam waktu yang lama, kecil kemungkinannya mendapatkan HCV lewat hubungan seks.
Persentase risiko ibu hamil menularkan HCV ke janin adalah sebeas 2-8%. Angka risiko inipun bisa meningkat bila sang ibu terjangkit HIV.
Meski begitu, belum ada penemuan yang menyebutkan kalau ibu hamil dengan hepatitis C akan memengaruhi kehamilan. Kehamilan Moms pun tidak akan mempercepat proses penyakit atau memperburuknya.
Baca Juga: Kenali Gejala Hepatitis B Pada Anak dan Penanganannya
Gejala Hepatitis C
Berikut ini gejala-gejala hepatitis C yang patut Moms waspadai.
- Sakit perut.
- Mual.
- Sakit kuning.
- Merasa lelah.
- Merasa pegal-pegal.
- Nafsu makan menurun.
- Urin berwarna gelap.
Pengaruh HCV Terhadap Janin
Seperti yang sudah disebutkan di atas, satu dari 20 bayi dari ibu dengan hepatitis C punya risiko terjangkit virusnya juga. Penularan bisa terjadi di dalam rahim, saat melahirkan, atau setelah bayi lahir. Tetapi, umumnya janin dalam rahim tidak akan terpengaruh oleh virus ini.
Sampai saat ini belum ada cara untuk mencegah virus menyebar pada bayi. Namun, ibu hamil dengan HCV juga masih bisa melahirkan normal dan tidak diharuskan operasi caesar.
Menyusui dengan HCV
Bayi yang sudah lahir tidak bisa terinfeksi hepatitis C melalui ASI. Tetapi, ada baiknya konsultasikan dengan dokter, terlebih bila puting Moms mengalami luka dan lecet.
Sebab, perlu diingat kalau hepatitis C ditularkan melalui kontak darah. Apabila puting terluka dan berdarah, risiko penularan sangat besar terjadi.
Baca Juga: Apa Beda Hepatitis A, B, dan C?
Mengobati Hepatitis C Saat Hamil
Bila Moms sedang hamil, dokter kandungan mungkin tidak akan memberikan obat untuk penyakit hepatitis C sebab obat-obat tersebut bisa mengganggu perkembangan janin.
Sementara bagi Moms yang masih dalam tahap merencanakan kehamilan, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk menyembuhkan hepatitisnya terlebih dahulu.
Dr. Tom Frieden, Pemimpin Centers of Disease Control and Prevention Amerika Serikat pada wawancaranya tahun 2014 silam di WebMD menuturkan, "Bila Anda terjangkit hepatitis C, Anda perlu benar-benar menghindari alkohol dan obat-obatan lain yang bisa merusak hati Anda."
Selain itu, usahakan tidak sharing benda pribadi dengan orang lain, tidak bergonta-ganti pasangan seksual, tidak berbagi jarum suntik, dan menggunakan jarum suntik sekali pakai saja.
Itulah sekilas mengenai hepatitis C dan pengaruhnya terhadap janin. Tetap semangat ya, Moms dan jangan lupa jaga selalu kesehatan dan kebersihan diri agar janin dalam kandungan bisa terjaga.
Bila Moms belum yakin terjangkit hepatitis C atau tidak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Tak ada salahnya, berjaga-jaga demi si Kecil.
(SR/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.