01 Oktober 2024

Penyebab Ingus Berwarna Kuning, Ini Penjelasan Dokter!

Ingus berwarna orange menandakan ada perdarahan terjadi.

Umumnya, ingus atau lendir hidung berwarna putih atau bening. Lalu bagaimana jika Moms mengalami ingus berwarna kuning?

Tak jarang, kondisi ini sering ditemukan bagi mereka yang sedang flu atau pilek.

Namun, warna kuning bukan hanya menandakan flu. Ada penyebab tertentu yang membuat ingus bisa berwarna kuning.

Untuk penjelasan lebih lanjutnya, simak penjelasannya langsung di bawah ini!

Baca Juga: Ingus Warna Hijau, Menandakan Kondisi Kesehatan Apa?

Penyebab Ingus Berwarna Kuning Menurut Dokter

Hidung Gatal (Orami Photo Stocks)
Foto: Hidung Gatal (Orami Photo Stocks)

Hidung mengeluarkan ingus bening dianggap normal dan sehat. Umumnya, tubuh bisa menghasilkan sekitar 1,5 liter cairan hidung setiap hari.

Lendir ini terdiri dari air dengan protein, antibodi, dan juga garam. Saat ingus berwarna kuning, ternyata ada penyebabnya.

Berikut penjelasan terkait ingus berwarna kuning menurut dr. Dwi Wahyu Manunggal, Sp. THT-BKL, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher.

Ingus merupakan cairan atau lendir yang dihasilkan pada kelenjar mukosa hidung.

Ingus yang berwarna kuning atau bisa disebut sebagai mucopurulent rhinorrhea, dapat terjadi pada semua rentang usia.

Biasanya merupakan salah satu gejala dari infeksi saluran napas atas.

Pada kondisi akut dan sporadis (terjadi secara tiba-tiba), mucopurulent rhinorrhea merupakan suatu gejala dari pilek biasa atau common cold.

Kondisi ini paling banyak disebabkan oleh virus, seperti rhinovirus dan coronavirus.

Menurut European Position on Rhinosinusitis and Nasal Polyps (2020), kondisi mucopurulent rhinorrhea juga dapat terjadi pada rinosinusitis akut.

Biasanya yang disebabkan oleh bakteri, jika kondisi tersebut disertai dengan beberapa hal berikut:

  • Nyeri wajah
  • Penurunan penciuman
  • Minimal terdapat 3 dari beberapa gejala berikut:
    • Demam lebih dari 38 derajat Celsius
    • Perburukan gejala setelah ada perbaikan
    • Hanya terjadi satu sisi hidung
    • Nyeri kepala berat
    • Peningkatan laju endap darah atau protein reaktif C dari hasil pemeriksaan laboratorium

Kondisi mucopurulent rhinorrhea dapat menular jika terdapat kuman patogen seperti virus dan bakteri.

Mucopurulent rhinorrhea juga dapat bersifat kronis, berulang, atau hanya terjadi pada satu sisi hidung.

Pada kondisi tersebut, dokter spesialis ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok bedah kepala dan leher akan mempertimbangkan:

  • Kelainan anatomi
  • Penyakit alergi
  • Lesi obstruktif seperti polip dan tumor sebagai penyebabnya.

Arti Warna Ingus Hidung

Ilustrasi Bersin (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Bersin (Orami Photo Stocks)

Selain berwarna kuning, ingus atau cairan hidung ini bisa jernih ataupun kemerahan, lho.

Karena itu, penting mengetahui arti dari setiap warna ingus yang dihasilkan hidung, antara lain:

1. Jernih dan Bening

Rhinitis alergi dapat menyebabkan cairan hidung menjadi jernih dan bening.

"Ingus encer dan jernih merupakan gejala awal infeksi saluran napas atas," kata dr. Dwi Wahyu Manunggal.

Ingus pada fase awal penyakit ini dihasilkan dari sekresi kelenjar yang distimulasi oleh saraf trigeminal di saluran napas.

Biasanya, ini terjadi ketika kita menghirup produk alergen seperti serbuk sari, bulu kucing, debu, ataupun bulu karpet.

Setelah menghirup beberapa produk yang menyebabkan alergi terjadi biasanya Moms akan mengeluarkan ingus jernih bening yang kerap menyebabkan hidung meler.

Baca Juga: 5 Kemungkinan Penyebab Ingus Bau dan Cara Mengatasinya

2. Putih Kental

Ingus berwarna putih juga bisa menandakan Moms mengalami flu atau pilek.

Apabila disebabkan oleh infeksi virus, gejalanya bisa terlihat meliputi:

Dibutuhkan minum air lebih banyak apabila mengalami kondisi ini agar ingus lebih cair dan mudah dikeluarkan.

3. Hijau

Jika sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi, ingus mungkin berubah menjadi hijau dan menjadi sangat kental.

Warnanya berasal dari sel darah putih mati dan sisa-sisa bakteri ataupun virus.

"Warna ingus dapat berubah dari jernih menjadi kuning lalu hijau selama perjalanan penyakit infeksi saluran napas atas," kata dr. Dwi Wahyu Manunggal.

Perubahan warna ini terkait dengan peran sel leukosit ke dalam rongga saluran napas.

Leukosit adalah komponen sel darah yang berperan penting dalam melawan kuman penyebab infeksi atau penyakit di dalam tubuh.

Ingus yang mengandung sedikit leukosit akan berwarna putih atau jernih.

Dengan peningkatan jumlah leukosit, ingus akan tampak kuning (hijau pucat).

Jika leukosit berjumlah lebih besar lagi, maka warna ingus menjadi semakin hijau.

Baca Juga: Begini Cara Mengeluarkan Ingus pada Bayi yang Aman

4. Pink dan Kemerahan

Jika ingus berwarna kuning menandakan infeksi, maka beda halnya jika tampak kemerahan.

Darah di ingus akan membuat lendir berwarna pink atau merah terang.

Biasanya, agak sulit membedakan lendir hidung merah dengan gejala mimisan. Sehingga, segeralah konsultasi ke dokter apabila mengalami gejala seperti:

  • Kesulitan bernapas
  • Berdarah selama lebih dari 30 menit
  • Darah yang keluar cukup banyak

Ada sejumlah kondisi lain yang dapat menyebabkan hadirnya ingus warna pink atau kemerahan. Ini termasuk:

  • Gagal jantung kongestif
  • Emboli paru
  • Edema paru (cairan di paru-paru)
  • Kanker paru-paru
  • Tuberkulosis
  • Kanker tenggorokan

Hal ini pun juga berlaku bagi anak-anak ya, Moms!

5. Oranye Kecokelatan

Ingus berwarna cokelat menandakan darah yang telah lama ada di dalam tubuh.

Ini juga bisa karena menghirup sesuatu yang berwarna cokelat atau kemerahan. Hal ini misalnya kotoran, debu, tembakau, atau jenis makanan lain.

Seperti mengutip dari PennMedicine, ini juga bisa menandakan gejala bronkitis, yakni peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru.

6. Gelap dan Menghitam

Mirip dengan lendir berwarna cokelat, ingus berwarna gelap dan hitam bisa disebabkan oleh menghirup sesuatu, seperti asap rokok atau debu.

Namun, itu mungkin juga merupakan gejala infeksi jamur, terutama jika sistem kekebalan tubuh terganggu.

Ada empat jenis infeksi jamur pada sinus:

  • Sinusitis jamur misetoma

Jenis ini dihasilkan dari gumpalan spora yang menyerang rongga sinus. Perawatan melibatkan pengikisan sinus yang terinfeksi.

  • Sinusitis jamur alergi

Jenis ini lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat rinitis alergi. Infeksi harus diangkat melalui pembedahan.


  • Sinusitis indolen kronis

Jenis ini banyak ditemukan di luar Amerika Serikat di daerah, seperti Sudan dan India.

Gejala lain termasuk sakit kepala, pembengkakan wajah, dan gangguan penglihatan.

  • Sinusitis fulminan

Jenis ini dapat menyebabkan kerusakan pada sinus dan area tulang yang berisi bola mata dan otak.

Untuk kasus yang jarang, ingus berwarna hitam bisa menandakan kanker.

Namun, perlu Moms ketahui bahwa warna ingus sering digunakan sebagai penanda klinis untuk menentukan apakah harus meresepkan antibiotik.

"Namun sebenarnya belum ada bukti dari literatur yang mendukung konsep ini," tegas dr. Dwi Wahyu Manunggal.

"Karena perubahan warna pada ingus mencerminkan tingkat respons peradangan pada suatu infeksi saluran napas atas," tambahnya.

Warna Ingus Tidak Menandakan Kondisi Kesehatan

Ilustrasi Ingus
Foto: Ilustrasi Ingus

Nah, setelah Moms mengetahui informasi seputar ingus berwarna kuning, Moms juga harus tahu bahwa warna ingus bukan pertanda kesehatan!

"Warna ingus tidak menentukan kondisi kesehatan seseorang secara langsung.

Warna ingus dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peradangan dan alergi," kata dr. Dwi Wahyu Manunggal.

Pada kondisi sehat, normalnya mukosa saluran napas atas dan bawah memproduksi lendir yang berwarna jernih, yaitu:

  • Dengan ketebalan 10-15 mikrometer (μm)
  • Mengandung 90 persen air dan glikoprotein
  • Berjumlah 200 gram per hari.

Lendir berperan dalam sistem transportasi mukosiliar untuk melindungi saluran napas dari kerusakan akibat zat yang terhirup oleh hidung.

Rongga hidung yang sehat adalah warna lendir dan ingus jernih, serta tidak berlebihan.

Selain itu, ditandai juga dengan:

  • Rongga hidung yang lapang
  • Mukosa rongga hidung berwarna merah muda (bukan merah karena proses radang atau pucat kebiruan).

Baca Juga: Napas Anak Cepat saat Batuk Pilek? Ini Kata Dokter!

Cara Mengatasi Ingus Berwarna Kuning

Flucadex (Orami Photo Stock)
Foto: Flucadex (Orami Photo Stock)

Jika Moms mengalami ingus berwarna kuning, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasinya.

Berikut cara-cara mengatasi ingus yang berwara kuning, yaitu:

  • Istirahat yang Cukup

Cara mengatasi ingus berwarna kuning sudah pasti dengan melakukan istirahat yang cukup.

Istirahat sangatlah diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Dengan imunitas yang tinggi, maka Moms bisa terhindar dari mengalami ingus berwarna kuning.

Setidaknya tidur dengan cukup sebanyak 6-8 jam per harinya.

  • Konsumsi Makanan yang Bergizi

Selain beristirahat yang cukup, Moms juga bisa mengonsumsi makanan yang bergizi.

Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung buah dan sayur.

Jika ingin mengonsumsi daging, telur, dan ikan, sebaiknya hindari makanan yang dimasak dengan cara digoreng.

  • Minum Air Putih yang Cukup

Minum air putih juga bisa menjadi cara pencegahan ingus berwarna kuning.

Pasalnya dengan minum air putih yang cukup, maka tubuh akan tetap terjaga kelembapannya, terutama pada area saluran pernapasan.

Sebaliknya, hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol serta minuman kemasan.

  • Melakukan Terapi Uap

Melakukan terapi uap sudah pasti bisa menjadi solusi untuk pencegahan ingus berwarna kuning.

Terapi uap ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus.

Tapi jika tidak ada, Moms bisa menggunakan semangkuk air panas lalu tutupi kepala dengan kain bersih saat menghirup uapnya.

  • Kumur dengan Air Garam Hangat

Cara mengatasi ingus berwarna kuning yang terakhir adalah dengan berkumur menggunakan air garam.

Tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri yang terdapat pada saluran pernapasan.

Lebih baik gunakan air hangat agar garam cepat larut. Jika menggunakan air panas, tunggu sebentar agar hangat supaya mulut tidak terbakar saat berkumur.

  • Penggunaan Obat Tetes Hidung Dekongestan

Moms bisa mempertimbangkan penggunaan obat tetes hidung dekongestan.

Obat tetes ini bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di dalam hidung, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan hidung tersumbat.

Ini memudahkan pengeluaran ingus dan memperbaiki pernapasan.

Namun, penting untuk menggunakan obat tetes hidung dekongestan sesuai dengan arahan dan hanya dalam jangka waktu pendek.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan efek samping, termasuk iritasi hidung.

Fenomena rebound juga bisa terjadi, yakni ketika gejala hidung tersumbat menjadi lebih parah setelah berhenti menggunakan obat.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan obat tetes hidung dekongestan lebih dari beberapa hari.

Baca Juga: Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter


Komplikasi Ingus Berwarna Kuning

Ilustrasi Ingus Berwarna Kuning
Foto: Ilustrasi Ingus Berwarna Kuning (Orami Photo Stock)

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi peradangan pada saluran napas atas yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur dapat mengakibatkan komplikasi serius.

Komplikasi itu berupa pneumonia atau radang paru.

Sementara, reaksi alergi pada hidung yang dibiarkan tidak terkontrol juga akan memperparah kondisi hidung tersumbat.

"Kondisi itu dapat berkembang menjadi sinusitis dan radang telinga tengah," kata dr. Dwi Wahyu Manunggal.

Jika kondisi tersebut terjadi akibat polip atau tumor dan tidak ditangani dengan baik, maka ukuran polip atau tumor dapat bertambah besar serta merusak struktur di sekitarnya.

Kapan Ingus Berwarna Kuning Bisa Sembuh?

Ingus berwarna kuning harus diketahui penyebabnya terlebih dahulu, Moms.

Jika sudah diketahui penyebabnya maka bisa ditentukan kapan ingus berwarna kuning bisa sembuh.

Jika infeksi saluran napas atas yang disebabkan oleh virus, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari, dengan puncak gejala pada hari ke-2 dan ke-3.

"Namun, ingus kuning dengan penyebab selain virus tidak dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan sesuai dengan penyebabnya," ungkap dr. Dwi Wahyu Manunggal.

Oleh karena itu, kondisi infeksi saluran napas atas yang tidak kunjung reda sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter.

Kapan Sebaiknya Mengunjungi Dokter?

Ilustrasi Dokter (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Dokter (Orami Photo Stocks)

Membedakan pilek atau infeksi virus dari infeksi bakteri yang menyebabkan hidung meler bisa sulit.

Warna ingus bukan indikator utama, jadi perhatikan durasi penyakit dan gejala yang memburuk.

Pilek biasanya berlangsung 5-10 hari, memburuk pada hari ketiga hingga kelima, sementara infeksi bakteri bisa berlanjut lebih lama.

Segera temui dokter jika ingus kuning disertai demam tiga hari berturut-turut, sakit kepala parah, atau bengkak di sekitar mata.

Dalam kasus jarang, infeksi bisa menyebar ke mata atau otak.

Jadi segera cari bantuan medis jika ada gejala serius seperti sakit kepala parah, kepekaan terhadap cahaya, atau muntah terus-menerus.

Jika mengalami beberapa kondisi tersebut, sebaiknya Moms segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan layanan kesehatan yang tepat.

  • https://www.webmd.com/allergies/features/the-truth-about-mucus
  • https://health.clevelandclinic.org/what-the-color-of-your-snot-really-means/
  • https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2020/march/what-your-nasal-discharge-says-about-your-health
  • https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-mucus-in-chest#overthecounter-medicine

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.