Manfaat Kacang Kedelai untuk IVF, Bantu Tingkatkan Kesuburan
Menu makanan sehat dan bergizi dapat termasuk dalam cara untuk meningkatkan fertilitas. Jika Moms menjalani program hamil, sepertinya perlu menambahkan kacang kedelai untuk IVF.
Studi yang dilakukan oleh American Journal of Obstetrics & Gynecology juga menyebutkan, asupan makanan kaya kacang kedelai berhubungan positif dengan kelahiran hidup di antara pasangan yang menjalani IVF dengan transfer embrio.
Hal ini karena menurut penelitian, kacang kedelai untuk IVF dapat menangkal zat berbahaya bisphenol A (BPA) yang menurunkan peluang kesuksesan IVF.
Berikut ini penjelasannya, Moms!
Baca Juga: Tips Olahraga untuk Program Hamil, Moms dan Dads Perlu Tahu!
Bahaya BPA untuk Kesuburan
Foto: unsplash.com/Jonathan Chng
Zat BPA banyak digunakan sebagai bahan pembuat botol air plastik polikarbonat dan kaleng wadah makanan atau minuman.
Berdasarkan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) yang berlangsung tahun 2003-2004 dan dilakukan oleh National Institute of Environmental Health Sciences, terdeteksi adanya BPA di 93% dari 2.517 sampel urin orang Amerika Serikat, berusia 6 tahun hingga lebih.
Zat BPA cukup berbahaya karena mampu meniru hormon estrogen, salah satu dari 2 hormon seks utama yang dimiliki wanita dan banyak dikaitkan dengan masalah gangguan reproduksi jika tingkatannya melebihi atau kurang dari batas normal.
Namun menurut penelitian, kandungan BPA ini dapat ditangkal dengan konsumsi kacang kedelai untuk IVF.
Baca Juga: Program Hamil untuk Suami, Penting untuk Dads Ketahui!
Kacang Kedelai untuk IVF
Foto: Pixabay.com/Gentina Bintang Danurendra
Penelitian mengenai manfaat kacang kedelai untuk IVF ini dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Studi tersebut meneliti 239 wanita, usia 18-45 tahun yang sedang menjalani setidaknya satu siklus IVF, antara tahun 2007-2012.
Para subyek penelitian mengisi kuesioner mengenai pola makan (176 mengonsumsi kacang kedelai) dan menganalisis urin untuk mengukur tingkat BPA.
Hasilnya, pada wanita yang tidak mengonsumsi kacang kedelai namun memiliki tingkat BPA tinggi, memperlihatkan presentase lebih rendah saat penempelan embrio, perkembangan janin yang lebih lama dilihat pada USG dan lebih sedikit angka kelahiran, dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi kacang kedelai.
Pada wanita yang mengonsumsi kacang kedelai, tingkat BPA tidak memperlihatkan hubungannya dengan hasil IVF.
“Meski sudah direkomendasikan untuk wanita yang sedang berusaha hamil mengurangi paparan BPA.
Namun, penelitian ini memperlihatkan bahwa pola makan dapat mengurangi risiko paparan BPA yang hampir mustahil untuk sepenuhnya dihindari, karena penggunaannya sudah meluas,” ungkap Dr. Russ Hauser dari Harvard School of Public Health, Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School, seperti dikutip dari Web MD.
Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!
Memilih Kacang Kedelai Terbaik untuk IVF
Foto: pixabay.com/takedahrs
Sebelum mengonsumsi kacang kedelai untuk IVF, perlu diketahui bahwa kacang-kacangan ini memiliki potensi alergi tinggi.
Walaupun tidak memengaruhi semua orang, alergi kacang kedelai bisa menyebabkan saluran pencernaan meradang dan teriritasi.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi.
Kesehatan usus yang buruk mengganggu penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk hamil dan melahirkan bayi yang sehat.
Nah, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kacang kedelai untuk IVF, pilih yang alami atau mengalami pemrosesan seminimal mungkin.
“Dengan cara itu, Moms akan mendapatkan campuran penuh, termasuk protein, serat, isoflavon, dan kandungan lainnya.
Tofu, tempe, dan edamame adalah beberapa sumber terbaik,” ungkap peneliti endokrinologi dan biologi dari North Carolina State University, Heather B. Patisau.
Meski memiliki manfaat yang beragam, segala sesuatu yang berlebihan tentu tetap tidak baik.
Dalam hal ini, konsumsi kacang kedelai yang terlalu berlebihan dikaitkan dengan terhambatnya siklus menstruasi wanita.
Oleh karena itu, batasi konsumsi kacang kedelai setidaknya 1 atau 2 porsi sehari dalam bentuk alami atau kacang kedelai yang melalui pemrosesan seminimal mungkin.
Perkiraan 1 porsi aman adalah 1 cangkir susu soya atau secangkir edamame atau setengah cangkir tofu dan soybean.
Jika ingin memaksimalkan kesuksesan IVF, tidak ada salahnya kini memasukkan kacang kedelai untuk pasien IVF dalam menu harian.
Namun, pastikan juga batasan konsumsi agar tidak memengaruhi peluang kehamilan.
Semangat untuk para pejuang garis dua!
- https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/news/20160127/soy-may-counter-effects-of-bpa-in-women-undergoing-fertility-treatments
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4803173/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6545142/
- https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/soy-rich-diet-may-offset-bpas-effects-on-fertility/
- https://www.ovulifemd.com/does-soy-cause-infertility/#
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.