Psoriasis Kepala, Ini Gejala dan Cara untuk Mengatasinya
Ada begitu banyak masalah kulit, salah satunya psoriasis. Kondisi ini juga kerap muncul sebagai psoriasis kepala, lho.
Psoriasis merupakan sebuah kondisi autoimun yang gejalanya sering disalahartikan sebagai kondisi kulit kering.
Agar tak salah kaprah lagi, cari tahu selengkapnya tentang psoriasis kepala lewat fakta di bawah ini!
Baca Juga: Pilihan Menu Diet GM Selama 1 Minggu untuk Menurunkan Berat Badan
Apa Itu Psoriasis?
Psoriasis sering dianggap sama dengan kulit kering. Padahal, kedua kondisi ini sangat berbeda, lho, Moms.
Nah, biar tidak salah lagi, berikut ini perbedaan psoriasis dan kulit kering:
1. Kulit Kering
Menurut ahli dermatologi New York City Gary Goldenberg, M.D., kulit kering terjadi saat sel kulit tidak memiliki cukup lipid dan minyak agar tetap terhidrasi, dengan gejala yaitu:
- Kulit bisa bersisik
- Kulit kasar
- Kulit retak
Bila gejala kulit kering tidak dapat diperbaiki dengan pelembap atau perawatan hydrating, itu karena fungsi penghalang kulit kemungkinan telah terganggu.
Kulit kering disebabkan berbagai hal, Moms, antara lain:
- Suhu dingin
- Kelembapan rendah
- Terlalu sering dibersihkan dengan sabun dan bahan perawatan kulit yang terlalu keras
- Berendam di bathtub
- Faktor lingkungan seperti cuaca yang berangin
- Gizi yang buruk
- Kurang minum cairan
- Kondisi medis seperti penyakit tiroid
Untuk merawat kulit kering, carilah pelembap yang mengandung ceramides dan lipid untuk membantu membangun kembali penghalang kulit.
Sehingga, kulit lebih baik mempertahankan hidrasi dengan sendirinya. Moms bisa mengoleskan pelembap ke kulit secara berkala setiap harinya.
Usahakan mandi dengan air suam-suam kuku. Karena, suhu super panas bisa mengeringkan kulit. Jangan juga terlalu lama mandi karena bisa membuat kulit kering.
Kurangi juga penggunaan produk yang berpotensi mengiritasi, seperti:
- Asam retinol
- Asam glikolat
- Kosmetik berparfum
2. Psoriasis
Sementara, gejala psoriasis kadang mirip dengan kondisi kulit kering.
Namun, penyebabnya bukan faktor eksternal.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), ini sebenarnya adalah penyakit peradangan kronis pada sistem kekebalan tubuh.
Ada juga komorbid atau penyakit sertaan, seperti:
- Diabetes
- Artritis
- Depresi
Sementara, gejala psoriasis yang paling umum adalah lesi atau bercak yang menebal yang dikenal sebagai plak.
Plak bisa muncul hampir di mana saja, tapi sangat umum ditemukan di kulit kepala, siku, lutut, dan kaki. Sebanyak 80-90% pasien psoriasis memiliki plak.
Baca Juga: Serba-serbi ADHD pada Anak, dari Gejala Hingga Pencegahannya
Meskipun tidak ada obat untuk psoriasis, namun menurut Goldenberg cara untuk mengurangi gejala psoriasis adalah dengan mengurangi peradangan.
Biasanya, ini dilakukan dengan mengunjungi dokter untuk mendapatkan krim steroid.
Psoriasis yang lebih berat mungkin memerlukan pil oral atau suntikan biologis, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk membantu menentukan pengobatan terbaik untuk kondisi Moms.
Perbaikan kulit juga terjadi bila menjalankan diet anti-inflamasi, seperti mengonsumsi gluten-free dan dengan mengonsumsi suplemen.
Asam lemak omega-3 (ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak) juga bisa membantu mengurangi peradangan di tubuh.
Mengonsumsi lebih banyak vitamin D dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kulit yang terkait dengan pembentukan plak.
Lalu, bagaimana dengan psoriasis kepala? Bagaimana cara mengobatinya? Yuk, kita cari tahu, Moms!
Gejala dan Penyebab Psoriasis Kepala
Psoriasis kepala adalah kelainan kulit umum yang membuat bercak timbul, kemerahan, dan sering bersisik.
Kondisi ini dapat muncul dan bahkan memengaruhi seluruh kulit kepala kita. Itu juga dapat menyebar ke dahi, bagian belakang leher, atau di belakang dan di dalam telinga kita.
Gejala psoriasis kepala ringan mungkin hanya berupa penskalaan halus dan ringan. Gejala psoriasis kepala sedang hingga parah, meliputi:
- Bercak bersisik, merah, bergelombang
- Sisik putih keperakan
- Pengelupasan kulit seperti ketombe
- Kulit kepala kering
- Gatal
- Rasa terbakar atau nyeri
- Rambut rontok
Moms tidak dapat tertular psoriasis kepala dari orang lain. Seperti jenis lainnya, penyebab pastinya tidak diketahui.
Dokter percaya kondisi ini berasal dari sesuatu yang salah dengan sistem kekebalan tubuh kita yang menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat dan menumpuk.
Moms juga mungkin terkena psoriasis kepala jika ada riwayat keluarga sebelumnya. Namun, penyebab lainnya bisa disebabkan oleh:
- Obesitas
- Merokok
- Stres
- Infeksi virus dan bakteri
Baca Juga: Mengenal Heartburn: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Waktu Tepat Berobat ke Dokter
Psoriasis kulit kepala itu sendiri tidak menyebabkan kerontokan rambut, tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan pasien psoriasis kepala mengalami kerontokan rambut sementara, seperti:
- Menggaruk dengan sering dan sangat keras
- Mengorek-ngorek kulit bersisik
- Perawatan yang keras
- Stres yang menyertai kondisi
Selain itu, sebagian besar penderita psoriasis juga kemungkinan mengalami gejala-gejala yang terkait dengan kulit kepala.
Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan oleh The Asia Scalp Psoriasis Study Group menyimpulkan bahwa psoriasis berdampak pada kulit kepala dari sekitar 75-90 persen pengidapnya.
Di samping itu, tubuh penderita psoriasis juga berisiko memproduksi sel darah putih yaitu sel T dan neutrofil dalam jumlah yang banyak.
Tugas sel T adalah melakukan perjalanan ke seluruh area tubuh, serta melawan virus dan bakteri.
Apabila seseorang memiliki sel T terlalu banyak, sel tersebut bisa menyerang sel sehat secara tidak disengaja dan menghasilkan lebih banyak sel kulit maupun sel darah putih.
Dalam kasus psoriasis kulit kepala, kelebihan sel kulit ini memicu peradangan, kemerahan, bercak, dan pengelupasan kulit.
Terakhir, faktor genetik dan gaya hidup pun diyakini berkontribusi terhadap perkembangan psoriasis kepala.
Makanan yang Dapat Memicu Psoriasis
Penyakit kulit ini tidak dapat sembuh total. Itu artinya, berbagai obat psoriasis yang dikonsumsi bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala serta menghindari Moms dari kemungkinan kambuh yang lebih sering.
Begitu juga dengan makanan, tidak ada satu pun yang dapat menyembuhkan penyakit psoriasis.
Meski demikian, mengonsumsi makanan yang sehat akan mengurangi intensitas gejala yang dirasakan.
Pasalnya, terdapat beberapa makanan pemicu peradangan yang kerap dialami oleh pasien psorasis.
Berikut beberapa makanan yang dapat memicu psoriasis kepala.
- Daging merah
- Produk susu
- Gluten
- Makanan yang dibekukan
- Alkohol dan Soda
Baca Juga: Weton Minggu Kliwon, dari Watak, Rezeki, hingga Percintaan
Cara Mengatasi Psoriasis di Kepala
Mengobati psoriasis kepala dapat mencegah timbulnya gejala yang parah, peradangan kronis, dan rambut rontok.
Jenis perawatan yang Moms butuhkan tergantung pada tingkat keparahan psoriasis kepala kita.
Seorang dokter dapat menggabungkan atau merotasi beberapa opsi berbeda berdasarkan kebutuhan. Berikut beberapa pengobatan umum untuk psoriasis kepala.
1. Menggunakan Anthralin
Anthralin adalah krim yang dioleskan ke kulit kepala selama beberapa menit hingga beberapa jam sebelum kita mencucinya.
Ikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang dianjurkan oleh dokter untuk mengobati psoriasis kepala, ya.
Anthralin dijual dengan nama merek berikut di Amerika Serikat:
- Drithocreme
- Dritho-Scalp
- Psoriatec
- Zithranol
- Zithranol-RR
2. Kalsipotrien
Kalsipotrien tersedia sebagai krim, busa, salep, dan larutan.
Krim ini mengandung vitamin D, yang dapat mengubah sel-sel kulit tumbuh di bagian tubuh, seperti psoriasis kepala.
Biasanya dijual dengan nama merek Calcitrene, Dovonex, dan Sorilux.
Baca Juga: Selulit: Penyebab, Pengobatan, dan Sederet Mitos yang Salah
3. Betametason dan Kalsipotrien
Kombinasi kortikosteroid (betametason) dan vitamin D (kalsipotrien) ini bekerja untuk meredakan kemerahan, bengkak, gatal, dan gejala psoriasis kepala lainnya.
Obat ini juga sekaligus mengubah cara pertumbuhan sel kulit di area psoriasis kepala.
4. Tazarotene
Tazarotene hadir sebagai busa atau gel dan dapat dioleskan ke kulit kepala untuk meredakan kemerahan dan peradangan yang terkait dengan psoriasis kepala.
5. Metotreksat
Methotrexate adalah obat oral yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kulit secara berlebihan.
Obat ini harus diambil dengan jadwal tetap yang ditentukan oleh dokter Moms untuk mengobati psoriasis kepala.
Baca Juga: Melahirkan dengan BPJS, Bagaimana Biaya dan Prosedurnya?
6. Retinoid Oral
Retinoid oral adalah obat oral yang terbuat dari vitamin A yang dirancang untuk mengurangi peradangan dan pertumbuhan sel pada psoriasis kepala.
Diperlukan waktu mulai dari 2-12 minggu untuk bekerja. Obat ini dijual sebagai acitretin (Soriatane) di Amerika Serikat.
7. Siklosporin
Siklosporin bekerja dengan menenangkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kekebalan.
Obat ini dikonsumsi sekali sehari pada waktu yang sama setiap hari.
Kemanjuran siklosporin dalam mengobati psoriasis kepala dalam jangka waktu yang lama belum dipahami dengan baik.
8. Biologis
Biologis adalah obat suntik yang terbuat dari bahan alami yang mengurangi respon imun tubuh. Ini dapat mengurangi peradangan dan kemerahan akibat psoriasis kepala.
Contohnya termasuk adalimumab (Humira) dan etanercept (Enbrel).
9. Terapi Sinar Ultraviolet
Fototerapi adalah terapi cahaya yang memaparkan kulit yang terkena sinar ultraviolet (UV).
Ultraviolet B (UVB) efektif dalam mengobati psoriasis kepala.
Tanning bed tidak disarankan, karena menggunakan sinar UVA, bukan UVB.
Menurut National Psoriasis Foundation, penggunaan tanning bed justru dapat meningkatkan risiko melanoma hingga 59%.
Perawatan laser baru-baru ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengatasi psoriasis kepala.
Baca Juga: Punya Telapak Tangan Sering Berkeringat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Itu dia sekilas fakta tentang psoriasis kepala. Jika Moms mengalami gejalanya, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter, ya!
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3109/09546634.2012.742176
- https://www.psoriasis.org/phototherapy/
- https://www.aad.org/member/clinical-quality/guidelines/psoriasis
- https://www.news24.com/w24/Style/Beauty/Skin/do-you-have-psoriasis-or-just-really-dry-skin-20180212
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.