Mengenal Investasi P2P Lending: Cara Kerja, Tips, dan Trik agar Cuan!
Mendapatkan penghasilan pasif dari investasi memang terdengar menggiurkan. Namun, investasi ada banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah investasi P2P lending.
P2P adalah singkatan dari peer-to-peer, dan lending berarti pinjaman atau meminjamkan.
Jadi, investasi P2P lending adalah bentuk investasi dengan cara meminjamkan dana pada seseorang.
Lebih lanjut mengenai investasi jenis ini, simak dalam pembahasan berikut ini, ya!
Baca Juga: 21 Tips Membeli Rumah Pertama Kali dari Financial Planner, KPR atau Cash?
Memahami Cara Kerja Investasi P2P Lending
Foto: freepik.com
Investasi P2P lending secara langsung menghubungkan orang yang memiliki dana dan tertarik untuk meminjamkan, dan orang yang membutuhkan pinjaman.
Jadi, dalam proses pinjam-meminjam ini tidak ada perantara.
Hal ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi dari investasi mereka.
Selain itu, pihak peminjam juga dapat kemudahan untuk mengakses pinjaman cepat dengan biaya lebih rendah.
Lantas, bagaimana cara kerja investasi P2P lending?
Investasi ini dapat dilakukan melalui website atau marketplace yang menghubungkan peminjam langsung dengan pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman membuka rekening dan menyetor sejumlah uang untuk diinvestasikan melalui pinjaman kepada peminjam.
Lalu, peminjam mengajukan pinjaman dengan mendaftar dan memberikan dokumen keuangan dan pribadi.
Platform tempat peminjam dan pemberi pinjaman terhubung satu sama lain.
Fungsi utamanya untuk:
- Menilai risiko dan memeriksa kondisi peminjam.
- Mendaftar dan memeriksa pemberi pinjaman.
- Memfasilitasi pendaftaran pinjaman, pendanaan dan pencairan. Termasuk memastikan perjanjian pinjaman yang mengikat secara hukum antara pemberi pinjaman dan peminjam ditandatangani.
- Memfasilitasi transaksi keuangan melalui perwalian pihak ketiga. Ini dikenal sebagai rekening escrow.
- Mengumpulkan pembayaran.
Pemberi pinjaman dalam investasi P2P lending ini berbeda dari bank biasa, dalam tiga aspek, yaitu:
- Pemberi pinjaman memiliki proses berbasis teknologi berdasarkan analitik dan model berbasis data, untuk memangkas biaya overhead.
- Pemberi pinjaman dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi, dan peminjam dapat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan bank tradisional.
- Tidak ada margin dari angsuran bulanan atau transaksi antara pemberi pinjaman dan peminjam. Namun, ada biyana untuk layanan yang diberikan.
Baca Juga: 9+ Tips Jitu Mewujudkan Financial Freedom, Yuk Coba!
Alasan Investasi P2P Lending Diminati
Foto: Orami Photo Stock
Seperti diketahui, jenis instrumen investasi yang bisa dipilih ada cukup banyak.
Lantas, mengapa investasi P2P lending bisa jadi salah satu pilihan yang bisa diambil?
Berikut ini beberapa alasannya:
1. Biaya yang Dikeluarkan Relatif Rendah
Untuk mulai membangun portofolio investasi P2P lending, Moms tidak memerlukan investasi besar. Biaya entry level rendah, dan investor baru dapat memulai dari dana yang kecil dan perlahan-lahan ditingkatkan.
2. Hasil Bisa Dinikmati Setiap Bulan
Investor biasanya mulai mendapatkan pengembalian sejak awal, terkadang dari bulan investasi yang berurutan.
Pembayaran kembali dengan sebagian pokok dan bunga diterima oleh pemberi pinjaman sebagai angsuran bulanan.
Ini setelah pinjaman diambil dan mulai dibayar.
3. Volatilitas Rendah
Pengembalian dari pinjaman P2P bergantung pada portofolio yang dibangun oleh pemberi pinjaman.
Tidak seperti investasi terkait pasar lainnya seperti reksa dana dan rencana investasi sistematis, di mana pengembaliannya bergantung pada kinerja pasar saham.
Pengembalian pinjaman P2P ditentukan pada saat meminjamkan dana kepada peminjam.
Jadi, investasi P2P lending bisa dibilang memiliki volatilitas yang rendah.
Volatilitas adalah ukuran statistik untuk menunjukkan penyebaran imbal hasil sekuritas atau indeks pasar tertentu.
Baca Juga: Mengenal Disposable Income: Definisi, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
4. Kemudahan dalam Berinvestasi
Investasi P2P lending adalah proses yang mengutamakan digital.
Artinya, seluruh prosesnya dikelola secara digital.
Mulai dari menyeleksi calon peminjam yang memenuhi kriteria, menandatangani perjanjian hukum dengan peminjam, hingga menerima pembayaran.
Semua transaksi dilakukan melalui akun escrow di bawah perwalian pihak ketiga.
Juga platform tempat melakukan aktivitas investasi dan memperbarui kinerja portofolio secara real-time.
5. Memiliki Kontrol yang Lebih Tinggi Atas Investasi
Risiko terbesar dalam investasi P2P lending adalah risiko gagal bayar.
Namun, ini tidak seperti risiko yang terkait investasi terkait pasar lainnya.
Pemberi pinjaman dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi risiko ini agar memiliki kontrol yang lebih tinggi atas investasi mereka.
6. Mitigasi Risiko oleh Platform P2P
Platform dapat memberlakukan pemeriksaan seperti penyeleksian calon peminjam yang komprehensif.
Ini untuk memastikan bahwa hanya pinjaman yang paling asli yang terdaftar.
Selain itu juga, memastikan kesepakatan hukum antara kedua belah pihak, dan memungkinkan mekanisme pengumpulan dan pemulihan yang strategis.
7. Mitigasi Risiko oleh Investor
Pemberi pinjaman sendiri dapat mengontrol investasinya.
Dengan menciptakan portofolio yang terdiversifikasi dengan investasi di berbagai tingkat suku bunga, kota, jenis kelamin, tujuan, dan jenis pinjaman.
Baca Juga: 5 Pilihan Instrumen Investasi Modal Kecil bagi Investor Pemula
Tips Melakukan Investasi P2P Lending agar Jadi Passive Income
Foto: Orami Photo Stock
Menurut definisi, passive income atau pendapatan pasif harus diperoleh tanpa menghabiskan banyak waktu dan energi.
Pendapatan dari investasi P2P lending dapat menjadi pendapatan pasif, jika melalui keputusan dan pilihan investasi yang cerdas.
Berikut ini tips yang bisa dicoba jika ingin investasi P2P lending jadi pendapatan pasif:
1. Investasi Ulang
Pemberi pinjaman memperoleh penghasilan dari pinjaman yang mereka investasikan setiap bulan.
Pendapatan ini dapat ditarik atau diinvestasikan ulang dalam pinjaman yang terdaftar di platform.
Dengan menginvestasikan kembali, pemberi pinjaman memilih untuk:
- Mendapatkan manfaat pengembalian majemuk
Pemberi pinjaman yang menginvestasikan kembali dapat memperoleh pengembalian lebih banyak daripada mereka yang tidak.
- Sangat mengurangi waktu dan tenaga
Reinvestasi memungkinkan penghasilan bulanan diinvestasikan kembali dalam produk yang sama.
Ini dapat menghemat waktu dan tenaga.
2. Adanya Fitur Investasi Otomatis
Platform investasi P2P lending menyediakan opsi investasi otomatis.
Ini dapat mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan dalam membangun portofolio.
Daripada menghabiskan waktu untuk mempelajari dan memilih setiap profil peminjam, Moms dapat memilih untuk menambahkan dana ke investasi otomatis.
Lalu, kita dapat memilih berbagai parameter yang sesuai dengan strategi investasi.
Algoritma secara otomatis membangun portofolio dengan mencocokkan tujuan investasi dengan profil peminjam yang terdaftar di platform.
Investasi otomatis adalah proses investasi yang lebih efisien dan tidak memakan waktu lama.
Ini dapat membantu investor mendapatkan penghasilan pasif.
Baca Juga: Jangan Terkecoh, Ketahui Perbedaan Trading dan Investasi
3. Rencana Penghasil Pendapatan yang Sistematis
Metode investasi P2P lending terbaru, paling efisien adalah ketika banyak investor mengumpulkan uang mereka ke dalam satu portofolio.
Tujuannya untuk mencapai efisiensi dalam membangun dan mengelola portofolio.
Kumpulan menggunakan ilmu data dan kecerdasan buatan (AI) untuk membangun dan mengelola portofolio yang berpotensi memberikan pengembalian yang tinggi dan stabil.
Jadi, hanya perlu menambahkan jumlah investasi dan mengizinkan platform untuk mencairkannya.
Algoritma platform akan menyalurkan uang ke dalam campuran beragam produk yang sesuai dan memberikan pengembalian agregat yang tinggi.
Nah, itulah pembahasan mengenai investasi P2P lending dan hal-hal yang perlu diketahui.
Intinya, investasi ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan pendapatan pasif, asalkan strateginya tepat.
Bagi peminjam, investasi ini mirip dengan mengambil pinjaman dari bank dan mengembalikan secara berkala.
Bagi investor, penting mengetahui proses, memilih jumlah dan jangka waktu investasi, serta memahami dengan jelas syarat dan ketentuan sebelum berinvestasi.
Karena sepenuhnya digital, investasi ini jadi lebih transparan dan mudah dipantau.
Ini juga memudahkan investor baru untuk bereksperimen.
- https://www.forbes.com/advisor/in/personal-finance/how-to-earn-passive-income-with-p2p-lending/
- https://www.forbes.com/advisor/in/investing/should-you-invest-via-p2p-lending/
- https://www.moneyhelper.org.uk/en/savings/investing/peer-to-peer-lending-what-you-need-to-know
- https://www.fellowfinance.com/for-investor/peer-to-peer-lending
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.