Jarak Usia Anak Jauh, Ini Tips untuk Orangtua
Sebelumnya, keluarga orangtua kita biasanya memiliki beberapa anak dengan jarak usia rata-rata 2 hingga 3 tahun. Bahkan, tak sedikit yang hanya berjarak 1 tahun.
Tapi belakangan, orangtua zaman sekarang lebih fleksibel dalam mengatur jarak kelahiran. Akibatnya, tak sedikit yang memiliki anak-anak dengan jarak usia lumayan jauh, bahkan di atas 5 tahun.
Tak ada yang salah jika Moms memiliki anak-anak dengan jarak usia yang jauh.
Moms justru bisa mendapat beberapa manfaat dari perbedaan usia ini.
Misalnya saja, Moms dan Dads dapat memberi perhatian lebih lama pada si kakak, dan ketika si kakak sudah besar, Moms bisa beralih memfokuskan perhatian pada si adik.
Dilansir dari brighthorizons.com, jarak usia yang jauh juga dapat mengurangi daya saing antara saudara kandung dan mendorong agar hubungan mereka menjadi lebih dekat.
Selain itu, perbedaan usia yang cukup jauh juga dapat mengurangi pengeluaran finansial yang besar di satu waktu yang bersamaan, misalnya biaya sekolah, biaya imunisasi, dan sebagainya.
Namun tentu saja ada tantangan dalam membesarkan anak-anak yang memiliki perbedaan usia cukup jauh. Misalnya Moms dan Dads harus berjuang untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dan minat yang jauh berbeda.
Moms juga harus menyediakan cadangan energi untuk menangani masalah remaja yang terjadi bersamaan dengan masalah tumbuh gigi, potty training, kegiatan sekolah.
Nah, inilah kiat untuk Moms dan Dads yang memiliki anak dengan jarak usia sangat jauh.
1. Fleksibel
Foto: scarymommy.com
Salah satu aspek yang paling menantang dari memiliki anak dengan jarak usia jauh adalah dalam hal mengelola kebutuhan, minat, dan kegiatan yang berbeda-beda.
Si kecil yang balita mungkin masih perlu tidur siang, sementara sang kakak yang lebih besar harus diantar untuk latihan sepak bola bersama teman-temannya.
Kuncinya, fleksibel saja, Moms.
Tak apa-apa, kan, kalau si adik tidur di dalam mobil sembari Moms mengantar dan menunggui si kakak latihan sepak bola? Atau, Moms bisa minta bantuan pada pasangan, keluarga besar, atau teman untuk berbagi tugas.
Baca Juga : Berapa Tahun Beda Jarak Usia Terbaik Untuk Kakak dan Adik?
2. Rencanakan Berbagai Kegiatan
Foto: babycentre.co.uk
Urusan memilih destinasi liburan atau memilih film yang akan ditonton di bioskop menjadi lebih menantang ketika Moms memiliki anak-anak dengan jarak usia cukup jauh.
Anak yang sudah beranjak remaja mungkin tidak akan antusias diajak berlibur ke LegoLand. Sedangkan si balita, pastilah tak akan betah jika diajak window shopping di akhir pekan.
Kuncinya, pilih kegiatan dan destinasi liburan yang menarik bagi semua anak, dengan rentang usia yang luas, misalnya pantai yang memiliki pasir berwarna pink, atau museum sains.
Dan bersiaplah untuk beradaptasi dan mengubah kegiatan. Misalnya, ketika si kakak ingin berenang di laut sementara Moms harus menangani si adik yang bahkan jijik pada pasir.
3. Ajarkan Pengertian dan Kesabaran pada Si Kakak
Foto: indianexpress.com
Perbedaan usia yang jauh memberi peluang pada si kakak untuk belajar tentang perkembangan anak.
Bantu ia memahami bahwa adiknya yang masih balita sedang belajar untuk mengembangkan keterampilan kognitif, bahasa, dan sosial-emosional, sehingga diperlukan sikap berbagi, bekerja sama, dan mengikuti arahan.
Namun, jangan berharap si kakak menjadi orangtua ketiga bagi adiknya. Bagaimanapun, ia tetaplah anak-anak yang mungkin merasa frustasi menghadapi adiknya.
Dengarkan dengan empati ketika ia mengekspresikan kekesalannya, misal saat sang adik mengacak-acak kamar dan benda-benda privasinya.
Baca Juga : 6 Tantangan Menarik Saat Memiliki Anak dengan Jarak Usia Dekat
4. Rencanakan Waktu Berduaan dengan Setiap Anak
Foto: thestir.cafemom.com
Hal yang lumrah jika orangtua dan anggota keluarga yang lain akan memberi perhatian lebih besar pada anak yang terkecil. Padahal, tidak begitu juga.
Moms bisa menjadwalkan waktu berduaan dengan masing-masing anak. Misalnya, pergi makan ke restoran favorit berdua si kakak, kemudian keesokan harinya membawa si kecil ke toko mainan.
Nah, Moms, dengan melakukan kiat-kiat di atas, berapapun jarak usia anak-anak, tak akan menjadi masalah besar.
Mengasuh anak-anak, di tahapan usia manapun, adalah petualangan yang menyenangkan sekaligus membuat frustrasi.
Ambil sisi positifnya, bahwa ini akan membuat Moms dan Dads menjadi orangtua yang luwes dan mudah beradaptasi pada setiap perubahan anak.
(VAN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.