6+ Manfaat Joging untuk Kesehatan, Jangan Sampai Dilewatkan!
Joging merupakan olahraga yang menyenangkan dan dapat dilakukan kapan saja. Moms yang sibuk juga bisa memilih kegiatan ini sebagai olahraga harian.
Joging sering kali diartikan sebagai berlari dengan kecepatan kurang dari 6 mil per jam (mph).
Olahraga ini memiliki beberapa manfaat signifikan bagi Moms yang ingin meningkatkan kesehatannya tanpa perlu bertindak berlebihan.
Baca juga: 10 Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga
Manfaat Joging untuk Kesehatan Tubuh
Jurnal American Heart Association menyebut berjalan kaki sebagai bentuk olahraga paling populer di Amerika.
Walaupun begitu, jalan kaki dianggap kurang efektif untuk meningkatkan stamina. Karena, kegiatan tersebut terkadang tidak dapat meningkatkan detak jantung Moms.
Oleh karena itu, joging dianggap sebagai salah satu latihan ringan yang banyak disarankan.
Asalkan dilakukan dengan bertahap, kegiatan ini sangat minim risiko cedera dan dapat tetap meningkatkan detak jantung asalkan dilakukan secara rutin.
Tak hanya itu, joging juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Apa saja? Simak di sini!
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
Jalan kaki, power-walking, joging, dan berlari, semua kegiatan ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mencegah obesitas atau berat badan di atas normal.
Jurnal Medical & Scicence in Sports & Exercise menjelaskan, jika Moms ingin lebih cepat menurunkan berat badan, sebaiknya tambahkan kecepatan saat melakukan latihan tersebut.
Studi ini tidak membedakan antara joging dan lari. Namun, jika ingin lebih cepat menurunkan berat badan, Moms disarankan untuk berlari bukan hanya sekadar berjalan kaki.
2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Selama lebih dari satu abad, ilmuwan di bidang olahraga percaya bahwa olahraga dapat membuat Moms lemah dan berisiko terkena infeksi maupun penyakit lainnya.
Namun, hal tersebut dianggap tidak benar lewat beberapa penelitian terbaru.
Olahraga ringan sekalipun, seperti joging, sebenarnya dapat memperkuat respons imun tubuh terhadap penyakit.
Hal ini berlaku untuk penyakit jangka pendek, seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas, dan penyakit jangka panjang, seperti diabetes.
3. Memiliki Efek Positif Terhadap Resistensi Insulin
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 84 juta orang Amerika menderita pradiabetes, yaitu suatu kondisi yang sebenarnya dapat diatasi.
Resistensi insulin merupakan salah satu penanda pradiabetes.
Sel-sel dalam tubuh sama sekali tidak merespons insulin, yang merupakan hormon untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali.
Sebuah tinjauan penelitian menemukan bahwa lari atau joging secara teratur dapat menurunkan resistensi insulin pada peserta penelitian.
Para peneliti mencatat bahwa penurunan lemak tubuh dan peradangan mungkin menjadi penyebab menurunnya risiko resistensi insulin.
Baca juga: 6 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Kulit
4. Melindungi dari Efek Negatif Stres
Seorang pelari, penggemar yoga Hatha, atau ahli sepak bola, pasti akan mengalami stres apabila melakukan olahraga tersebut secara berlebihan.
Sebagai solusinya, joging adalah pilihan yang tepat, karena dapat melindungi otak dari efek stres yang berbahaya.
Sebuah tinjauan studi tahun 2013 menemukan bahwa latihan aerobik, seperti joging, berpotensi meningkatkan fungsi eksekutif dan melindungi fungsi otak terkait penuaan maupun stres.
Sebuah penelitian pada hewan baru-baru ini dari Universitas Brigham Young menemukan bahwa di antara tikus yang terpapar situasi stres, mereka yang secara teratur diizinkan berjalan di atas roda memiliki kondisi yang lebih baik.
5. Membantu Mengatasi Depresi
Olahraga telah lama dikenal dapat membantu mengelola gejala depresi. Sebuah penelitian baru dapat membantu menjelaskan cara agar Moms bisa merasakan manfaat tersebut.
Pada dasarnya, kadar kortisol yang meningkat telah dikaitkan dengan episode depresi. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
Sebuah studi tahun 2018 meneliti kadar kortisol pada orang yang mencari pengobatan untuk depresi.
Setelah 12 minggu berolahraga secara konsisten, mereka yang berolahraga secara teratur selama penelitian mengalami penurunan kadar kortisol sepanjang hari.
Dokter di Mayo Clinic menyarankan orang yang memiliki gejala kecemasan atau depresi untuk melakukan aktivitas fisik yang disukai.
Nah, joging merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat dipilih.
6. Membantu Tulang Belakang Tetap Fleksibel
Cakram kecil dan fleksibel yang ada di antara tulang belakang berfungsi sebagai bantalan pelindung.
Bagian tubuh tersebut bisa menyusut dan rusak seiring bertambahnya usia, terutama jika Moms menjalani kehidupan yang relatif tidak banyak bergerak.
Duduk dalam waktu lama benar-benar dapat menambah tekanan pada cakram kecil tersebut seiring waktu.
Kabar baiknya, joging atau berlari dapat menjaga ukuran dan fleksibilitas dari cakram-cakram ini.
Satu studi yang melibatkan 79 orang menemukan bahwa pelari yang berlari dengan kecepatan 2 m/detik memiliki hidrasi cakram yang lebih baik.
Selain itu, tingkat glikosaminoglikan (sejenis pelumas) juga lebih tinggi di cakram mereka.
Semakin sehat dan lebih banyak cakram tersebut, Moms akan semakin fleksibel saat menjalani hari.
Baca juga: Olahraga yang Aman dan Sehat Bantu Optimalkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil
7. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Umur Panjang
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, seperti bermain video game atau bekerja di meja, dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit berbahaya.
Untungnya, hal tersebut dapat dicegah jika Moms rajin berolahraga, seperti joging.
Melakukan latihan ringan seperti joging secara rutin juga dipercaya dapat memperpanjang umur, lho, Moms.
Dalam penelitian yang dilakukan Copenhagen City Heart Study, para peneliti menelaah sekelompok pelari dari 2001 hingga 2013.
Yang memiliki catatan umur panjang terbaik adalah kelompok yang berlari dengan kecepatan "ringan" selama 1 hingga 2,4 jam, sebanyak 2 hingga 3 hari dalam seminggu.
Studi tersebut menerima beberapa kritik; sebagian karena "ringan" tidak didefinisikan, dan apa yang dianggap "ringan" bagi seorang atlet bisa jadi cukup menantang bagi orang lain.
Temuan ini juga bertentangan dengan penelitian lain yang menunjukkan olahraga berat mungkin lebih baik.
Namun demikian, penelitian tersebut menegaskan bahwa Moms tidak perlu berlari seperti profesional jika ingin mendapatkan manfaat dari olahraga tersebut.
Tetap ingat untuk berhati-hati saat melakukannya.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar Moms merawat kaki dengan baik sebelum, selama, dan setelah joging.
Kenakan sepatu yang dibuat khusus untuk berlari guna mengurangi risiko cedera.
Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Payudara, Bisa dengan Olahraga Lho!
Tips Joging untuk Pemula
Walaupun joging sangat mudah untuk dilakukan, Moms tetap harus memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan latihan satu ini.
Berikut tips joging untuk pemula, yang perlu Moms ketahui!
1. Gunakan Perlengkapan yang Tepat
Mom sebaiknya memilih perlengkapan joging, seperti sepatu lari, agar terhindar dari risiko cedera.
Moms juga dapat mencari tahu jenis sepatu lari yang cocok untuk joging dengan cara bertanya kepada professional dan melihat review di media sosial.
2. Jangan Mencari Sepatu dengan Bantalan Terlalu Tebal
Bantalan sepatu yang tebal dan empuk memang memberikan kenyamanan saat berlari. Namun, hal ini bisa berdampak kurang baik pada pemula.
Moms yang baru ingin memulai latihan secara rutin sebaiknya mencari sepatu dengan bantalan yang tidak terlalu tebal, guna menurunkan risiko cedera.
3. Jaga Postur Tubuh Selama Joging
Berlari dengan kepala menunduk atau bahu merosot memberi tekanan ekstra pada seluruh tubuh saat latihan.
Mata ke atas, bahu ke belakang dan ke bawah, dada terangkat, itulah cara mencegah cedera pada punggung dan lutut pada saat joging.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin memulai joging atau olahraga lain secara rutin.
Moms yang kelebihan berat badan atau sudah lama tidak berolahraga juga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai joging.
Baca juga: Bahaya Tidak Langsung Mandi Setelah Berolahraga
4. Lakukan Secara Bertahap
Jika Moms baru mulai berolahraga atau kondisi tubuh termasuk tidak bugar, cobalah untuk memberikan waktu pada tubuh untuk beradaptasi dengan berjalan kaki terlebih dahulu.
Moms dapat beralan kaki selama 1 –30 menit sehari dan dilakukan 3–4 kali seminggu.
Tingkatkan kecepatan secara bertahap hingga akhirnya Moms terbiasa untuk joging.
5. Cari Teman Joging
Joging dengan orang lain bisa menjadi cara yang bagus untuk tetap termotivasi.
Moms bisa mengajak suami, anak atau sahabat agar joging semakin menyenangkan.
Baca juga: Olahraga Berat Bisa Menyebabkan Keguguran, Mitos atau Fakta?
Tips untuk Meningkatkan Manfaat Joging
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari rutinitas joging, Moms sebaiknya Moms mengikuti tips berikut ini:
1. Manfaatkan Booty
Pakar lari mengatakan, berlari dengan menggunakan bokong untuk mendorong adalah cara yang lebih efisien. Sebaiknya, Moms jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli, ya.
2. Lakukan Analisis Gaya Berjalan
Seorang ahli terapi fisik yang mengkhususkan diri dalam pelatihan olahraga dapat membantu Moms berlari dengan aman dan efisien.
3. Kembangkan Latihan Seluruh Tubuh
Tambahkan latihan kekuatan, inti, dan keseimbangan untuk menghilangkan kebosanan dan menambah manfaat joging bagi kesehatan.
Baca juga: Jalan Kaki vs Jogging, Mana Olahraga yang Lebih Sehat?
Moms, demikian penjelasan tentang manfaat dan tips joging. Pastikan untuk melakukannya secara rutin dan teratur, ya.
Dengan begitu, Moms bisa merasakan seluruh manfaat jogging untuk kesehatan tubuh!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4067491/
- https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/walking/why-is-walking-the-most-popular-form-of-exercise
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.