Prostatitis, Penyakit yang Menyerang Kelenjar Prostat Pria
Prostatitis menjadi salah satu penyakit yang kerap kali diderita oleh pria.
Penyakit ini menyerang kelenjar prostat.
Lantas jika kelenjar prostat ini terkena prostatitis, apa yang akan terjadi?
Sebelum membahasnya, sebaiknya ketahui penjelasan mengenai kelenjar prostat di bawah ini!
Baca Juga: Moms, Pahami Cara Membaca Hasil USG Kista Ovarium
Kenali Fungsi Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah salah satu bagian dari sistem reproduksi pria.
Kelenjar ini menyerupai bentuk kacang kenari dan berlokasi di bawah kandung kemih, tepatnya pada bagian depan rektum atau bagian akhir usus besar sebelum anus.
Fungsi dari kelenjar ini untuk membantu memproduksi cairan air mani untuk melindungi dan membawa sperma agar bisa berenang menuju ke sel telur wanita.
Baca Juga: 5 Pilihan Obat Prostat di Apotek dan Pola Hidup untuk Meredakan Gejala
Apa itu Prostatitis?
Prostatitis adalah kondisi di mana kelenjar prostat mengalami pembengkakan dan peradangan yang diakibatkan oleh adanya infeksi.
Prostatitis bisa menyerang pria di segala macam usia, tidak peduli berusia muda atau tua.
Namun, seringnya penyakit lebih banyak dijumpai pada pria dengan usia di bawah 50 tahun.
Tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan kanker prostat yang banyak diderita oleh pria di atas usia 50 tahun.
Lantas, apakah penyakit ini menular?
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh Current Opinion im Infection Diseases dijelaskan kalau penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri.
Jadi, penyakit ini dapat menular saat terjadi kontak saat berhubungan seksual dengan pasangan tanpa menggunakan pengaman.
Meski demikian, prostatitis juga bisa tidak menular jika penyebab penyakit ini dikarenakan non bakteri.
Jadi, menular atau tidaknya penyakit ini tergantung penyebabnya.
Baca Juga: Serba-serbi Bintik pada Penis, Waspada Penyakit Menular
Jenis dan Penyebab Prostatitis
Prostatitis ini memiliki beberapa jenis tergantung dari penyebabnya.
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Library of Medicine dijelaskan tentang jenis dari penyakit ini, yaitu:
1. Prostatitis Bakteri Akut
Jenis yang pertama adalah prostatitis bakteri akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar prostat.
Jenis bakteri yang bisa memicu jenis penyakit ini ternyata sama dengan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual.
Di antaranya, seperti bakteri Esherichia coli, Neisseria gonorrhoeae, dan Chlamydia trachomatis.
2. Prostatitis Bakteri Kronis
Jenis yang kedua adalah penyakit bakteri kronis yang sama-sama disebabkan oleh bakteri.
Hanya saja untuk jenis ini, bakteri akan berkembang lebih pesat sehingga kondisi pasien bisa bertambah parah dalam waktu singkat.
Selain karena bakteri, penyebab dari penyakit ini bisa dipicu oleh penyakit lainnya, seperti penyakit ginjal, TBC, HIV, sarkoidosis, dan cytomegalovirus.
3. Prostatitis Non Bakteri Kronis
Selanjutnya, ada jenis non bakteri kronis yang paling banyak dijumpai.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari cedera pada saraf dekat prostat, memiliki riwayat infeksi saluran kemih, sindrom kelelahan kronis, stres, hingga irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar.
Jenis ini sering disebut dengan nama pelvic pain syndrome atau sindrom nyeri panggul.
Penyakit ini timbul dengan gejala sakit pada bagian kemih dan genital selama lebih dari 3 bulan.
4. Prostatitis Asimtomatik
Jenis yang terakhir adalah prostatitis asimtomatik yang merupakan peradangan pada prostat tapi tidak ada gejalanya.
Kondisi pasien biasanya baru akan terlihat saat melakukan pemeriksaan untuk gangguan infeksi saluran kemih atau masalah reproduksi.
Penyebabnya bisa sama seperti jenis non bakteri kronis.
Baca Juga: Mengenal Prostakur, Obat untuk Menjaga Kesehatan Prostat Pria
Gejala yang Ditimbulkan Prostatitis
Prostatitis ini sebenarnya bisa dideteksi dengan dini jika mengetahui gejala-gejalanya.
Berikut ini beberapa gejala dari prostatitis, yaitu:
- Timbul nyeri dan rasa panas yang dirasakan saat buang air kecil.
- Nyeri pada bagian perut, selangkangan, dan punggung bagian bawah.
- Kesulitan untuk buang air kecil.
- Frekuensi buang air besar meningkat hingga sulit menahannya.
- Urine berwarna keruh.
- Terdapat darah pada urine.
- Rasa tidak nyaman hingga nyeri pada bagian penis atau testis.
- Terasa nyeri saat sedang ejakulasi.
- Mengalami tanda-tanda gejala flu seperti demam hingga meriang.
Selain melihat gejala-gejala tersebut, ada cara mendeteksi penyakit ini dengan memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter spesialis urologi.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan prostat untuk mendeteksi apakah ada masalah pada kelenjar prostat.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara USG, tes urine, tes darah, pemeriksaan aliran urine, hingga pemeriksaan menggunakan alat sistoskop.
Sistoskop adalah alat yang khusus untuk memeriksa uretra, prostat, dan kandung kemih.
Baca Juga: Uretra Pria dan Wanita, serta Penyakit yang Sering Terjadi
Cara Mengobati Prostatitis
Untuk cara mengobati prostatitis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Pemberian Obat-obatan
Cara mengobati penyakit ini yang paling umum adalah dengan mengosumsi obat-obatan.
Obat yang diberikan adalah obat antibiotik hingga obat anti peradangan.
Antibiotik diberikan untuk pengobatan awal dan bertujuan agar bakteri yang ada di dalam prostat bisa mati.
Sedangkan obat anti peradangan biasanya diberikan dari awal pengobatan hingga akhir untuk mengurangi rasa nyeri hingga menurunkan demam.
Pemberian obat-obatan akan dilakukan selama 4-6 minggu lebih atau hingga sembuh.
Baca Juga: 7 Pantangan Makanan Penderita Prostat, Hindari!
2. Pijat dan Terapi
Cara pengobatan yang selanjutnya dengan melakukan pijat dan terapi.
Pijat prostat dilakukan untuk mengurangi tekanan pada prostat.
Terapi bisa dilakukan dengan cara merendam area anus dan kelamin di dalam air hangat.
Kemudian, diimbangi dengan minum banyak air putih serta mengurangi konsumsi alkohol dan makanan pedas.
Selain itu, hindari aktivitas yang bisa memicu tekanan pada prostat, seperti duduk terlalu lama, bersepeda, hingga berkuda.
3. Operasi
Jika sudah akut, cara pengobatan terakhir inilah yang harus dilakukan.
Kasus operasi karena penyakit prostatitis terbilang jarang terjadi.
Operasi dilakukan untuk memotong dan mengangkat prostat melalui prosedur pengangkatan prostat terbuka.
Baca Juga: Suka dengan Pria Scorpio? Ini 13 Karakter Zodiak Scorpio Pria
Setelah melihat informasi mengenai penyakit prostatitis, semoga Dads bisa lebih memahaminya dengan lebih baik.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15319-prostatitis
- https://www.webmd.com/men/guide/prostatitis
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostatitis/diagnosis-treatment/drc-20355771
- https://www.nhs.uk/conditions/prostatitis/
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/prostate-problems/prostatitis-inflammation-prostate
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.