Kandungan Surat An Nas Lengkap dengan Bacaan dan Tafsirnya
Sebagai surat terakhir yang terdapat dalam Al-Qur'an, kandungan surat An Nas memiliki banyak sekali hikmah untuk umat Islam.
Surat An Nas sendiri merupakan surat ke-114 dalam Al-Qur'an.
Namun dari urutan turunnya, surat An Nas merupakan surat ke-21 setelah surat Al Falaq, sebelum surat Al Ikhlas.
Bersama surat Al Falaq, surat An Nas juga dinamakan ‘Al-Muqasyqisyatain’, yakni dua surat yang membebaskan manusia dari kemunafikan.
Jadi, apa saja isi kandungan surat An Nas itu? Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: 12 Hadis dan Ayat Alquran tentang Jodoh, Serahkan pada Allah
Bacaan Surat An Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
مَلِكِ النَّاسِۙ
اِلٰهِ النَّاسِۙ
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Qul a'ụżu birabbin-nās"
"Malikin-nās"
"Ilāhin-nās"
"Min syarril-waswāsil-khannās"
"Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās"
"Minal-jinnati wan-nās."
Artinya:
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.
Raja manusia,
sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia.”
Baca Juga: Kandungan Surat Az-Zumar Ayat 53, Salah Satunya Pengingat Dosa dan Taubat
Tafsir Surat An Nas
Sebelum mengetahui kandungan surat An Nas, ada baiknya untuk mengetahui tafsir dari salah satu surat di dalam Al-Qur'an tersebut.
Menurut tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin Al-Mahalli rahimahullah berkata: “Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia’, maksudnya yang mencipta mereka, memiliki mereka.
Di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai bentuk pemuliaan kepada mereka dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian kejahatan waswas setan dalam hati mereka.
‘Raja manusia’. ‘Sembahan manusia’ ini sebagai badal atau sifat atau athaf bayan. Tambahan mudhaf ilaih dengan kata manusia sebagai penjelasan.
‘Dari kejahatan bisikan setan (syarril waswaas)’ disebutkan bisikan setan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan.
‘Yang bersembunyi (al-khannaas) maksudnya setan itu bersembunyi dan meninggalkan hati manusia apabila hati manusia ingat kepada Allah SWT.
‘Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia’ ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
‘Dari jin dan manusia’, lafaz ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya.
‘yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin.’ (QS Al-An’am: 112)
Atau lafaz ‘minal jinnati’ menjadi bayan (penjelasan) dari lafad al-waswaasil khannaas. Sedangkan lafad ‘an-naas’ di’athafkan kepada lafaz ‘al-waswas’.
Tetapi pada garis besarnya, telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Labid bin Al-A’sham dan putrinya yang telah disebutkan sebelumnya.
Pendapat pertama yang menyatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia di samping setan adalah manusia, pendapat tersebut disanggah dengan kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah jin.
Ini dapat dijawab dengan pernyataan bahwa manusia juga bisa memberikan waswas (godaan) dari sisi lahiriyah, akhirnya masuk dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu.”
Baca Juga: Surah Al Baqarah 2 Ayat Terakhir, Ini Bacaan Lengkap dan Keistimewaannya, Yuk Amalkan!
Makna dan Kandungan Surat An Nas
Ada beberapa makna dan kandungan surat An Nas, di antaranya:
- Menurut penelitian IAIN Salatiga, kandungan surat An Nas salah satunya adalah memiliki konsep tauhid, yakni menyebutkan tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa shifat.
- Allah SWT itu Rabb manusia, yaitu Allah sebagai pencipta dan yang menguasai manusia.
- Disebut Rabb manusia dalam surat An-Naas ini karena nantinya yang dibicarakan adalah godaan pada hati manusia.
- Manusia dikhususkan dalam ayat ini sehingga disebut Rabbin Naas, karena manusia itu sangat mulia.
- Allah SWT itu Raja manusia.
- Allah SWT itu sesembahan manusia. Allah SWT sebagai Rabb dan sebagai Malik dari manusia, itulah yang layak disembah dan diibadahi.
- Sifat setan memberikan waswas (godaan) dan al-khannaas (bersembunyi) kala seseorang mengingat Allah SWT.
- Setan menggoda manusia ketika ia lalai. Ada dua pengertian yakni: setan yang menggoda ada dari kalangan jin dan manusia dan setan yang menggoda dalam hati hanya dari kalangan jin. Namun, yang lebih tepat adalah setan yang menggoda bisa dari kalangan jin dan manusia.
- Setan bisa menggoda lahiriyah, akhirnya masuk ke dalam kalbu (hati).
- Surat An Nas mengandung Isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah SWT dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat melalaikan manusia dengan menebarkan was-was pada diri
- Surat An Nas menjelaskan bahwa waswas, bisa juga dari jin dan juga dari manusia. Surat An Nas juga memberikan penjelasan bahwa setan bisa dari golongan jin dan bisa dari golongan manusia.
- Dalam Surat An Nas, disebutkan tiga sifat Allah SWT, yakni Rabb, Malik dan Ilah hanya untuk meminta perlindungan dari satu hal yakni waswas. Demikian ini karena pentingnya keselamatan agama, jauh lebih penting daripada keselamatan jiwa dan raga.
Sebagai surat terakhir yang terdapat dalam Al-Qur'an, kandungan surah An Nas memiliki banyak sekali hikmah untuk umat Islam.
Semoga mudah dipahami maknanya ya, Moms!
- https://worldquran.com/
- http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5054/
- https://rumaysho.com/25449-tafsir-surat-an-naas-dari-tafsir-jalalain.html
- https://webmuslimah.com/isi-kandungan-surat-an-nas/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.