Kapan Bayi Bisa Tengkurap? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Pertanyaan seputar kapan bayi bisa tengkurap umumnya dilontarkan oleh para Moms yang di awal usia Si Kecil.
Bayi bisa tengkurap memang salah satu indikator optimalnya tumbuh kembang Si Kecil.
Meski demikian, Moms perlu tahu bahwa setiap anak melewati fase tumbuh kembang yang berbeda.
Nah, agar tidak salah kaprah lagi, yuk cari tahu kapan bayi bisa tengkurap lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Cara Bedong Bayi yang Benar!
Kapan Bayi Bisa Tengkurap?
Sekecil apapun perkembangan Si Kecil tentu akan membuat orang tua senang dan lega.
Begitu juga dengan waktunya ia mulai tengkurap, berguling, ataupun merangkak.
Lantas, kapan bayi bisa tengkurap, Moms?
Dalam Help Me Grow menjelaskan, umumnya bayi bisa tengkurap atau berguling sejak usia 4 bulan.
Mereka akan bergoyang dari sisi ke sisi, gerakan yang merupakan dasar untuk tengkurap.
Mereka mungkin juga berguling dari perut ke belakang. Pada usia 6 bulan, bayi biasanya akan berguling ke dua arah.
Untuk mendorong bayi tengkurap atau berguling, letakkan bayi di atas selimut di lantai dengan mainan atau buku di satu sisi di dekatnya untuk dijangkau dengan lengannya.
Ini untuk memancing Si Kecil tengkurap Moms.
Tak hanya mengetahui kapan bayi bisa tengkurap, perhatikan beberapa poin penting tentang Si Kecil terkait tengkurap, yuk!
Baca Juga: 10 Penyebab Napas Bayi Grok-grok dan Kapan Harus Waspada!
Tanda Bayi Bisa Tengkurap
Rolling over atau tengkurap membutuhkan latihan dan koordinasi.
Bayi baru lahir tidak memiliki kontrol kepala dan keterampilan motorik lain yang diperlukan untuk mengelolanya.
Saat kekuatan bayi tumbuh, mereka mungkin akan menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka akan siap untuk tengkurap, seperti:
- Mengangkat kepala dan bahu mereka lebih banyak dan menahan perut.
- Berguling ke depan atau samping.
- Menendang kaki dan kaki melayang-layang di udara saat terlentang.
- Adanya peningkatan kekuatan kaki dan pinggul, seperti menggulung pinggul dari sisi ke sisi dan menggunakan kaki untuk mengangkat pinggul ke atas.
Beberapa bayi mungkin “tidak sengaja” tengkurap dan tampak takut atau terkejut beberapa minggu sebelum mereka mulai tengkurap secara teratur.
Jadi perhatikan tanda-tandanya ya Moms!
Tengkurap dan Merangkak
Bayi akan mulai bisa tengkurap saat usia 4 bulan ke atas.
Nah, pada usia 6 bulan, bayi akan "bergoyang-goyang" dengan tangan dan lutut.
Ini adalah fase perkembangan mereka untuk merangkak.
Saat anak bergoyang, ia mungkin mulai merangkak mundur sebelum bergerak maju.
Pada usia 9 bulan, bayi biasanya akan mulai lancar merangkak dan tengkurap. Sejumlah bayi melakukan merangkak dengan menarik diri di sepanjang lantai dengan lengan mereka.
Untuk mendorong perkembangan merangkak anak, biarkan bayi bermain di lantai dan di area yang aman jauh dari tangga, ya.
Letakkan mainan favorit di luar jangkauan saat bayi sedang merangkak. Dorong dia untuk meraih mainannya, Moms.
Baca Juga: 16 Rekomendasi Popok Bayi Terbaik, Anti Bocor dan Anti Ruam
Menstimulasi Bayi Tengkurap dengan Tummy Time
Moms, tummy time adalah cara untuk membuat bayi memiliki kekuatan inti yang ia butuhkan untuk memulai tengkurap, serta memiliki banyak kesempatan untuk mencoba berbagai jenis gerakan.
Penting untuk terlebih dahulu mempelajari apa yang memotivasi bayi untuk tengkurap.
Apakah itu melihat wajah ibunya, mainan yang mengeluarkan musik, atau mainan yang sangat menarik perhatian.
Setelah bayi mulai pandai "mendorong" diri, Moms dapat bereksperimen dengan meletakkan mainan di atas kepalanya.
Hal ini untuk mengarahkan ia melihat di luar jangkauannya dan mencobanya untuk membalikkan badan.
Baca Juga: 3 Perbedaan Sabun Bayi, Anak, dan Dewasa, Pahami Fungsinya!
Kapan Harus Khawatir Jika Bayi Belum Juga Bisa Tengkurap?
Jika usia bayi yang menginjak 9 bulan dan tak bisa tengkurap, haruskah khawatir?
Setiap bayi memiliki keterampilan secara berbeda, beberapa dari mereka ada yang lebih cepat daripada yang lain, dan beberapa bayi sebaliknya.
Jika bayi belum berhasil tengkurap ketika ia berusia sekitar 6 atau 7 bulan, dan belum bisa untuk duduk, menyeret pantat, atau merangkak, Moms perlu khawatirkan hal ini, ya.
Jika bayi lahir lebih awal (sebelum 37 minggu) atau prematur, ingatlah bahwa ia mungkin mencapai fase perkembangan ini dan tonggak lainnya lebih lambat dari kebanyakan bayi.
Meski begitu, jangan ragu konsultasikan dengan dokter anak terkait hal ini, Moms.
Moms juga bisa memperbanyak kegiatan tummy time saat Si Kecil bangun dan bermain.
Dengan demikian, ia memiliki banyak latihan untuk berguling dan berbalik sendiri.
Hal ini bisa sangat sangat bermanfaat saat bayi tidur tengkurap.
Baca Juga: Ciri Feses Bayi Tidak Cocok Susu Formula dan Penyebabnya
Pada Usia Berapa Bayi Boleh Tidur Tengkurap?
Meski umumnya bayi bisa tengkurap di usia 4 bulan, namun, usia paling aman untuk bayi tidur tengkurap adalah 1 tahun, Moms.
Biasanya pada usia ini, bayi sudah dapat duduk sendiri dan berguling membalik lalu kembali telentang.
“Pastikan saat bayi tidur tengkurap, ia sudah memiliki kontrol kepala dan leher yang baik serta dapat berbalik telentang sendiri saat berguling,” ungkap Deborah Campbell, MD, FAAP, kepala divisi neonatologi Rumah Sakit Anak Montefiore di Bronx, New York, seperti mengutip dari The Bump.
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Bicara? Ini Cara Stimulasinya serta Tanda Anak Terlambat Bicara
Bahaya yang Mengintai saat Bayi Tidur Tengkurap
Setelah mengetahui kapan bayi bisa tengkurap, Moms juga perlu tahu bagaimana jika ia tertidur dalam keadaan tengkurap.
Sebagian orang tua sering membiarkan bayi tidur tengkurap dengan maksud mengurangi kepala bayi peyang atau karena bayi tidur lebih nyenyak dengan posisi ini.
Para ahli lebih menyarankan bayi untuk tidur telentang, karena lebih aman dan terbukti mendatangkan banyak manfaat.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, bayi yang tidur telentang menderita lebih sedikit infeksi telinga, demam dan hidung tersumbat dibanding bayi yang tidur dengan posisi lain.
Saat bayi tidur tengkurap, maka ia bernapas lebih sedikit. Hal ini tentu meningkatkan risiko bayi mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
“Untuk mengurangi risiko SIDS, para ahli menyarankan untuk bayi tidur dalam posisi terlentang hingga bayi berusia satu tahun," ungkap Fern R. Hauck, M.D., M.S., ahli mengenai masalah SIDS sekaligus profesor di University of Virginia, seperti dikutip dari laman Babycenter.
Menurut Hauck, risiko SIDS memuncak di usia 1 hingga 4 bulan, tapi tetap menjadi ancaman hingga bayi berusia 12 bulan.
Selain posisi tidur tengkurap, bahaya SIDS juga mengintai bayi tidur dengan posisi menyamping, karena bayi akan dengan mudah berguling dan kembali tidur dalam posisi tengkurap.
Baca Juga: 11 Tanda Bayi Cukup ASI, Salah Satunya Urine Tampak Jernih!
Alasan Bayi Lebih Suka Tidur Tengkurap
Meski Moms sudah memosisikan untuk tidur telentang, bayi yang sudah bisa berguling sendiri tentu secara tidak sadar bisa berubah posisi menjadi tengkurap saat tidur
Jika ini terjadi, Moms tetap disarankan untuk rutin mengecek posisi tidur bayi dan mengubah posisinya kembali untuk tidur telentang.
Untuk bayi usia 6 bulan yang sudah memiliki kontrol kepala dan leher yang kuat, serta sudah bisa berbalik sendiri saat terguling, Moms bisa sedikit membiarkan bayi tidur tengkurap dalam pengawasan.
Pada bayi yang sudah mulai bisa berguling di usia 3 atau 4 bulan, tetap disarankan untuk mengembalikan posisi tidur bayi untuk mengurangi risiko SIDS yang memuncak di usia ini.
Pastikan juga tempat tidur bayi bebas dari mainan dan selimut, karena dapat meningkatkan risiko SIDS.
“Saat bayi sudah mulai bisa berguling dan berbalik sendiri, sangat penting untuk berhenti membedong bayi,” ungkap Deborah Campbell.
Baca Juga: 12 Menu MPASI Pertama Bayi, Bisa Mulai dengan Puree Buah!
Nah, kini Moms sudah thau kapan bayi bisa tengkurap, bukan?
Semoga tumbuh kembang Si Kecil bisa terus optimal, ya, Moms!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18391138/
- https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/BabyMilestones/index.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.