Kapan Boleh Memberi MPASI Telur?
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang mudah ditemui dan diolah untuk menjadi MPASI dari telur. Namun ada sebagian besar Moms yang ragu untuk mengolah MPASI dari telur.
Antara lain karena takut akan munculnya alergi, hingga ragu akan usia terbaik untuk mulai memberikan bayi MPASI dari telur. Berikut ini rekomendasi pemberian MPASI dari telur.
Waktu Pemberian Telur pada Bayi
Foto: Tanaphong Toochinda – Unsplash.com
Pemberian MPASI dari telur dapat dimulai saat bayi berusia sekitar enam bulan, seperti yang disarankan oleh Dokter anak asal California, Tanya Altmann, MD, dalam bukunya What to Feed Your Baby.
Ini merupakan rekomendasi yang masuk akal, mengingat pada usia tersebut, bayi memang sudah disarankan untuk mendapatkan makanan padat pertamanya.
Menilik kembali di tahun 2000, American Academy of Pediatrics (AAP) sempat merekomendasikan para orang tua untuk tidak memberikan telur hingga usia dua tahun.
Baca Juga: Telur Setengah Matang untuk Bayi, Amankah?
Namun di tahun 2008, adanya penelitian yang merekomendasikan pemberian makanan pemicu alergi sejak dini diketahui dapat mencegah terjadinya alergi makanan tersebut di kemudian hari, maka AAP pun menurunkan himbauan sebelumnya.
Kini banyak Dokter dan ahli kesehatan yang merekomendasikan pemberian MPASI dari telur pada bayi.
Manfaat Telur pada Bayi
Foto: Anna Prosekova – Pixabay.com
Pemberian MPASI dari telur dapat dilakukan dengan mengolah kuning dan putih telur secara bersamaan. “Keseluruhan telur baik. Baik bagian putih dan kuning-nya memiliki kualitas protein yang bagus.
Bagian kuning telur bahkan kaya akan vitamin dan mineral. Jangan takut dengan kadar kolesterolnya, karena bayi memang memerlukan kolesterol untuk perkembangan otak,” ungkap Profesor Klinis Pediatrik di Albert Einstein College of Medicine, New York City, seperti dikutip dari thebump.com.
Bayi dapat diberikan MPASI dari telur dengan porsi sepertiga dari telur besar, sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Saat bayi mencapai usia delapan hingga 12 bulan, Moms dapat menambahkan porsinya menjadi setengah telur besar, dengan menyajikannya dua sampai tiga kali seminggu.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memberikan MPASI Telur Kepada Bayi
Alergi Telur pada Bayi
Foto: zaya odeesho – Unsplash.com
Tidak mengherankan melihat beberapa orang tua khawatir memberikan MPASI dari telur pada bayi. Karena menurut American College of Allergy, Asthma, & Immunology (acaai.org), sekitar dua persen bayi mengalami alergi telur.
Meski 70%-nya dapat mengatasi alergi telur hingga mereka mencapai usia 16 tahun, namun alergi ini bisa menjadi sangat serius. Untuk itu, jika Moms akan memberikan MPASI dari telur, perhatikan juga tanda-tanda alergi makanan.
“Saat memberikan MPASI dari telur untuk pertama kalinya, cukup berikan satu atau dua suap dahulu agar lebih aman. Berikan secara terpisah dengan makanan lain yang juga dapat memicu alergi, seperti selai kacang, susu sapi, dan ikan,” ungkap ahli nutrisi, Sarah Schenker, seperti dikutip dari babycentre.co.uk.
Baca Juga: Alergi Telur Pada Bayi? Begini Gejala dan Cara Mengatasinya
Dengan cara ini, Moms dapat mengetahui apakah telur yang menjadi penyebab munculnya gejala alergi. Beberapa gejala alergi makanan yang biasa terlihat, antara lain: gatal-gatal, hidung berair, sakit tenggorokan, mata berair, ruam kulit, hingga pembengkakan.
Saat muncul gejala alergi setelah pemberian MPASI dari telur, ada baiknya Moms segera menghubungi Dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.