Seberapa Efektif Mengatasi Cacingan dengan Mengonsumsi Kapsul Cacing?
Moms pasti sudah tak asing lagi dengan obat kapsul cacing, bukan?
Obat ini biasa dikonsumsi bagi mereka yang memiliki penyakit cacingan.
Penyakit cacingan merupakan suatu infeksi parasit yang dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa, dan salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi kapsul cacing.
Namun sebelum mencoba mengatasi cacingan menggunakan kapsul cacing, Moms wajib tahu apa saja penyebab seseorang mengalami cacingan, bagimana diagnosisnya, berikut cara mengatasi dan mencegahnya.
Selain itu, cari tahu juga mengenai mitos dan fakta dari kapsul cacing.
Hal ini karena masih banyak masyarakat yang percaya bahwa mengonsumsi kapsul cacing juga bisa digunakan sebagai obat tipes.
Benarkah demikian? Simak selengkapnya, Moms.
Baca Juga: Penyebab Balita Cacingan dan Cara Mencegahnya
Penyebab Cacingan
Sebelum mengonsumsi kapsul cacing, Moms perlu tahu apa yang menjadi penyebab cacingan pada anak-anak maupun orang dewasa.
Menurut National Health Service (NHS), cacing biasanya menyebar dalam kotoran kecil dari orang yang terinfeksi cacing. Beberapa di antaranya terdapat pada makanan.
Makanan yang terkontaminasi cacing itulah yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan manusia cacingan.
Beberapa hal yang menyababkan manusia terkontaminasi cacing, yaitu:
- Menyentuh benda atau permukaan dengan telur cacing jika seseorang yang terkena cacing tidak mencuci tangannya.
- Menyentuh tanah, menelan air atau makanan dengan telur cacing di dalamnya, biasanya hal ini terjadi di belahan dunia tanpa toilet modern atau sistem pembuangan limbah yang baik.
- Berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung cacing.
- Mengonsumsi daging sapi mentah atau setengah matang, babi atau ikan air tawar (seperti salmon atau trout) yang mengandung bayi cacing, umumnya terjadi di beberapa bagian dunia dengan standar kebersihan makanan yang buruk.
- Cacing yang berasal dari hewan peliharaan, tetapi hal ini jarang terjadi.
Baca Juga: Cacing Kremi: Gejala, Penyebab, Serta Cara Mengatasinya yang Harus Diketahui
Gejala Cacingan
Sebenarnya, gejala yang menandakan seseorang mengalami cacingan dapat berbeda-beda.
Namun, beberapa tanda dan gejala umum cacingan yang dikutip dari Medical News Today, meliputi:
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Sakit perut
- Kembung
- Mual
- Penurunan berat badan
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami cacingan mungkin mengalami cacing usus pada tinja mereka.
Tak hanya itu, pada kasus yang lebih jarang, cacingan juga dapat menyebabkan penyumbatan parah di usus sehingga orang tersebut sulit buang air besar.
Baca Juga: Ibu Hamil Cacingan, Apa Dampaknya Bagi Janin?
Diagnosis Cacingan
Apabila Si Kecil atau mungkin Moms mengalami salah satu dari gejala yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk memastikan apakah tubuh terinfeksi parasit cacing atau tidak.
Berdasarkan informasi dari Healthline, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pada tinja. Dengan mengambil beberapa sampel tinja untuk memastikan keberadaan parasit.
Tes lain untuk mendiagnosis cacingan, yaitu dengan menggunakan tes "selotip" yang dilakukan dengan cara menempelkan selotip ke anus beberapa kali sehingga dapat mengambil telur cacing kremi dan dapat diidentifikasi di bawah mikroskop.
Namun, jika cacing atau telur tidak terdeteksi, dokter mungkin melakukan tes darah untuk mencari antibodi yang diproduksi tubuh saat terinfeksi parasit.
Selain itu, dokter juga mungkin melakukan rontgen atau menggunakan tes pencitraan seperti computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) tergantung pada luas atau lokasi penyakit yang dicurigai.
Baca Juga: 7+ Cara Alami Mengobati Cacingan, Catat!
Cara Mengatasi Cacingan
Meski cacingan terdengar tidak berbahaya, tetapi cacingan tetap perlu diobati, Moms.
Biasanya, konsumsi obat berupa kapsul cacing dapat bekerja baik untuk mengatasi infeksi parasit ini di dalam usus.
Kapsul cacing bisa ditemukan di apotek dan dijual bebas di pasaran. Walau demikian, konsultasilah terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan agar penggunaannya tepat.
Jangan lupa untuk membaca aturan pakai dalam kemasan, ya.
Jika tubuh tidak merespon penggunaan kapsul cacing, Moms mungkin perlu menggunakan resep dokter untuk mengatasi cacingan.
Gejala lain yang menandakan bahwa penggunaan kapsul cacing tidak efektif sebagai obat cacingan, yaitu muntah, demam tinggi yang berlangsung lebih dari beberapa hari, kelelahan ekstrim, dehidrasi, warna feses berubah, bahkan terdapat darah di dalam feses.
Obat cacing yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah antiparasit untuk menghilangkan cacingan.
Sebelum memulai perawatan medis seseorang, dokter harus mengidentifikasi jenis cacing. Jenis cacing akan menentukan pilihan pengobatan terbaik.
Dokter sering meresepkan praziquantel (Biltricide) untuk membersihkan cacing pita.
Obat ini melumpuhkan cacing, memaksanya terlepas dari dinding usus. Ini kemudian membantu melarutkan cacing sehingga bisa melewati sistem pencernaan dan meninggalkan tubuh saat buang air besar.
Dalam kasus cacing tambang, dokter meresepkan obat anthelmintik, seperti mebendazole atau albendazole.
Triclabendazole dapat membantu mengobati cacing kremi, sementara infeksi cacing kremi sering kali merespons dengan baik baik obat yang dijual bebas maupun yang diresepkan.
Baca Juga: 6 Jenis Obat Cacingan Anak, Perhatikan Moms!
Mitos dan Fakta Kapsul Cacing Sebagai Obat Tipes
Tidak hanya digunakan untuk mengatasi infeksi parasit cacing pada tubuh, banyak juga masyarakat yang menggunakan kapsul cacing sebagai obat tipes.
Lalu, apakah hal ini aman dan terbukti efektif?
Melansir laman Web MD, penyakit tipes umumnya disebabkan oleh bakteri rickettsia atau orientia dari tungau atau kutu yang terinfeksi.
Beberapa gejala yang menandakan penyakit tipes, meliputi:
- Sakit kepala
- Suhu tubuh sangat tinggi (biasanya sekitar 40 derajat Celcius)
- Merasa mual, mual dan diare
- Batuk kering
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Sakit punggung
- Ruam berbintik-bintik gelap di dada yang dapat menyebar ke seluruh tubuh (selain wajah, telapak tangan, dan telapak kaki)
Baca Juga: Mencegah Cacingan, 1 dari 7 Manfaat Bayam untuk Balita
Dalam mengatasi tipes, cara yang paling efektif dan disarankan oleh dokter, yaitu menggunakan antibiotik. Bukan kapsul cacing yang bersifat sebagai antiparasit.
Biasanya, antibiotik yang digunakan adalah antibiotik doksisiklin. Dosis tunggal doksisiklin terbukti efektif melawan epidemi tipes.
Namun, jika pasien tipes mengalami alergi terhadap doksisiklin atau penggunaan antibiotik ini tidak berhasil, dokter mungkin akan memilih antibiotik lain, seperti ciprofloxacin (sipro).
Perlu diingat bahwa konsumsi antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter dan wajib untuk dihabiskan meski gejalanya mulai membaik saat awal-awal pengobatan.
Hal ini karena konsumsi antibiotik yang tidak tepat guna dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Pasien dengan penyakit tipes yang parah mungkin perlu dirawat di rumah sakit.
Jadi kesimpulannya, tidak ada bukti penelitian atau fakta medis yang menunjukkan bahwa kapsul cacing dapat digunakan sebagai obat tipes, Moms.
Gunakanlah kapsul cacing ini sesuai dengan aturan pakainya, yaitu untuk mengatasi cacingan, bukan sebagai obat tipes.
Bijaklah dalam menggunakan obat-obatan, karena penggunaan obat yang sembarangan bisa saja memperparah gejala suatu penyakit. Lebih baik periksakan ke dokter dan ikuti perawatan yang direkomendasikan.
Itulah informasi mengenai cacingan dan penjelasan dari mitos kapsul cacing sebagai obat tipes. Semoga dapat bermanfaat bagi Moms, ya.
- https://www.nhs.uk/conditions/worms-in-humans/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324042#treatment
- https://www.healthline.com/health/intestinal-worms#diagnosis
- https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-typhus
- https://www.nhs.uk/conditions/typhus/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.