Mengetahui Fungsi Kelenjar Timus dan Cara Menjaga Kesehatannya
Kelenjar timus adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan kita.
Dilansir dari jurnal SAGE Journal, kelenjar timus adalah organ limfoid primer yang jadi tempat awal berkembangnya fungsi imunologi.
Organ ini adalah jenis kelenjar yang berada di tengah rongga dada. Tepatnya di belakang tulang dada dan berada di antara paru-paru.
Bentuk kelenjar timus sendiri mirip dengan tabung kecil dan terdiri atas 2 bagian dengan ukuran yang sama.
Nah, kelenjar timus sendiri memiliki ukuran yang akan berubah seiring bertambahnya usia seseorang.
Kelenjar timus sendiri adalah nama organ yang jarang sekali terdengar. Yuk, ketahui apa itu kelenjar timus lebih dalam di sini!
Baca Juga: Hindari 5+ Pantangan Kelenjar Getah Bening Ini!
Mengenal Kelenjar Timus
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kelenjar timus adalah sebuah organ kecil yang terletak di belakang tulang dada yang memiliki peran melindungi tubuh dari penyakit.
Kelenjar timus memiliki peran ganda untuk sistem limfatik dan juga sistem endokrin.
Nah, ketika kelenjar timus menjalankan perannya sebagai sistem limfatik, kelenjar ini ikut berperan dalam fungsi imunitas tubuh.
Nah, ketika menjalankan perannya sebagai sistem endokrin, kelenjar timus akan turut menghasilkan hormon yang memiliki fungsi menopang sistem imun.
Namun sayang, kelenjar timus sendiri tidak bisa bekerja hingga akhir hidup manusia.
Kelenjar ini akan terus menyusut secara perlahan ketika manusia masuk ke masa puber dan kemudian tergantikan oleh lemak.
Saat anak-anak dan remaja, kelenjar timus akan lebih aktif dan ukutannnya akan lebih besar. Nah, semakin seseorang bertumbuh besar, kelenjar ini akan mengecil.
Lemak sendiri akan menggantikan kelenjar ini ketika seseorang memasuki masa lansia.
Hal yang unik dari kelenjar timus adalah seperti yang sudah dijelaskan, organ ini memiliki lokasi di belakang tulang dada dan di depan jantung atau tepatnya di antara paru-paru.
Namun, dalam beberapa kasus, kelenjar ini bisa hadir di area lain, seperti:
- Leher
- Kelenjar tiroid
- Bahkan permukaan paru-paru
Baca Juga: Tidak Hanya Minum Air Putih, Ini 6 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Fungsi Kelenjar Timus
Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sistem limfatik sendiri memiliki peran atau fungsi ganda, yakni:
- Sistem limfatik
- Sistem endokrin
Mari ketahui lebih dalam mengenai fungsi kelenjar timus pada tubuh dengan secara lebih mendalam.
1. Fungsi Limfatik
Membicarakan fungsi limfatik, kelenjar timus adalah bagian dari sistem imun.
Kelenjar timus pun bisa disebut sebagai "pusat pelatihan" untuk limfosit atau yang biasa dikenal dengan sel T.
Beberapa sel T, yakni progenitor, akan berpindah dari sumsum tulang belakang menuju kelenjar timus.
Nah, kelenjar ini akai akan melalui proses pematangan dan menjelma menjadi beberapa sel T yang spesifik.
Sel T yang spesifik sendiri ada 3, yakni:
- Sel T Pembantu, berguna untuk merangsang produksi antobodi yang dihasilan sel B dan membantu untuk aktivasi sel T lain
- Sel T Pembunuh atau Sitotostik, memiliki peran untuk membunuh sel yang sudah terinfeksi
- Sel T Regulator, berperan untuk menekan aktivitas sel B serta sel T agar tidak terlalu banyak atau berlebihan
2. Fungsi Endokrin
Kelenjar timus pun memiliki peran dalam sistem endokrin. Ketika bekerja sebagai bagian dari sistem endokrin, kelenjar ini bertugas untuk menghasilkan hormon.
Nah, hormon yang bisa diproduksi oleh kelenjar ini ada 4, yakni:
- Timopoietin dan Timulun
Dua hormon ini memiliki fungsi dalam proses perubahan sel T menjadi sel-sel yang spesifik.
- Timosin
Sel ini memiliki peran untuk menguatkan respon imun serta bisa merangsang hormon dari kelenjar hipofisis seperti hormon pertumbuhan.
- Timik
Hormon ini memiliki peran yang mirip dengan hormon timosin. Timik juga hormon yang terlibat dalam peningkatkan respon imun terhadap virus yang menyerang tubuh.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Kelenjar Endokrin dan Eksokrin dalam Pankreas
Ekstrak Timus untuk Tingkatkan Kesehatan
Seperti yang sudah dijelaskan, kelenjar timus sendiri akan menyusut seiring dengan bertambahnya usia. Namun, kini ekstrak timus bisa dikonsumsi.
Ekstrak timus yang dikonsumsi oleh manusia sendiri dibuat dari kelenjar timus sapi, biasanya anak sapi. Porduk ini juga bisa diproduksi secara sintetis.
Karena kelenjar timus sendiri adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh pada manusia dan hewan, banyak orang mengira ekstrak timus adalah obat.
Sebagian orang percaya bahwa mengonsumsi ekstrak timus bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan berbagai macam penyakit.
Studi International Immunopharmacology menunjukkan, ekstak timus bisa membantu mencegah reaksi alergi.
Bukan hanya bisa mencegah reaksi alergi, ekstrak timus pun bisa digunakan untuk mengobati penyakit autoimun.
Dilansir dari Healthline, ekstrak timus sendiri terkadang dipasarkan sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit autoimun, seperti:
- Rehimatoid arthritis
- Lupus
- Diabetes tipe 1
- Sklerosis ganda
- Penyakit grave
- Penyakit celiac
Penyakit autoimun sendiri terjadi ketika sel dalam tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan sehat.
Studi ANNALS of The New York Academy of Sciences mengeksplorasi kemungkinan ekstrak timus bisa membantu membalikkan ketidakseimbangan timosin yang bisa menyebabkan penyakit autoimun.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai kemungkinan atau kemampuan ekstrak timus ini.
Baca Juga: 6 Sayuran yang Bisa Mencegah Penyakit Autoimun, Bisa Jadi Pilihan!
Jaga Kesehatan Kelenjar Timus
Meski kelenjar timur akan perlahan menghilang dan berubah menjadi lemak, ternyata kita bisa menjaga kesehatan kelenjar timus dari sekarang lho, Moms!
Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita bisa menjaga kesehatan organ tubuh ternasuk kelenjar timus.
Nah, agar daya tahan tubuh bisa dijaga dengan optimal agar kelenjar timus tetep sehat, kita bisa melakukan berbagai macam cara di antaranya:
- Olahraga rutin
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Menjaga berat badan ideal
- Tidak merokok
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol
- Banyak minum air putih
- Tidur dengan cukup
- Mengurangi atau hindari hal yang bisa picu stres
Nah, usai menjalankan kebiasaan sehat, Moms juga jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan ke dokter secara berkala.
Seperti yang sudah diketahui, ketika usia bertambah, risiko untuk mengalami masalah pada kelenjar timus akan semakin tinggi.
Dalam pemeriksaan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti tes darah.
Hal ini berguna untuk mencari tahu apakah kelanjar timus memproduksi darah putih dalam jumlah yang seharusnya atau tidak.
Hal tersebut dikarenakan masalah yang bisa muncul karena ukuran kelenjar yang tidak mengecil seiring bertambahnya usia bisa timbul.
Kelaninan fungsi kelenjar timus sendiri bisa hadir karena kadar sel darah putih yang tidak normal.
Nah, itu dia Moms berbagai informasi mengenai kelenjar timus. Yuk, jaga kesehatannya dengan baik mulai hari ini!
- https://journals.sagepub.com/doi/10.1080/01926230600865549
- https://nyaspubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/j.1749-6632.1976.tb47700.x
- https://www.healthline.com/health/9-things-to-know-thymus-extract#autoimmune-diseases
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1567576914004871
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.