Pengaruh Perubahan Cuaca pada Kesehatan Tubuh, Waspada!
Pengaruh perubahan cuaca pada kesehatan bisa berdampak buruk jika dianggap sepele.
Jika Moms menyadari, pergantian musim atau cuaca dari panas ke hujan atau sebaliknya, kerap kali diiringi dengan hadirnya berbagai penyakit.
Mulai dari batuk, flu, demam, dan masalah saluran pernapasan lainnya. Kondisi ini terjadi karena perubahan cuaca berpengaruh pada daya tahan tubuh.
Kali ini, Dokter Beatrice K, Sp.A akan menjelaskan pengaruh perubahan cuaca pada kesehatan.
Jangan diremehkan Moms, mari kenali dampaknya bagi kesehatan kita.
Baca Juga: 12 Cara Mengobati Flu pada Bayi dengan Bawang Merah!
Bagaimana Pengaruh Perubahan Cuaca pada Kesehatan?
Melansir dari laman WHO, perubahan iklim dan cuaca ekstrim memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia.
Dampak ini tidak hanya terbatas pada kondisi fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Salah satu contoh yang jelas adalah cuaca panas yang berlebihan.
Suhu udara yang meningkat dapat memicu penyakit jantung dan kerusakan otak, terutama jika seseorang mengalami dehidrasi dan terpapar panas ekstrim.
Selain itu, cuaca dingin ekstrim juga dapat menyebabkan daya imun tubuh menurun, membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.
Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi akses dan ketersediaan air, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diare dan dehidrasi akut.
Hal ini terutama berdampak pada negara-negara berkembang yang mungkin tidak memiliki infrastruktur yang cukup untuk menghadapi banjir dan kekeringan yang semakin sering terjadi.
Selain itu, perubahan cuaca dan lingkungan juga dapat memicu munculnya agen penyakit.
"Perubahan lingkungan berpengaruh dengan kesehatan manusia, karena memicu perkembangbiakan vektor (agen penyakit) dan perubahan musim, khususnya musim hujan dapat menimbulkan penyakit seperti demam berdarah" ujar dokter Beatrice.
Baca Juga: Gejala dan Dampak Malaria pada Ibu Hamil, Waspadai!
Penyakit yang Sering Muncul Akibat Perubahan Cuaca
Dokter Beatrice mengungkapkan, ada beberapa penyakit yang sering muncul seiring dengan perubahan cuaca.
Penyakit tersebut di antaranya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), pneumonia, demam berdarah, malaria, rhinitis alergi, dan heat stroke.
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah peradangan yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah.
Gejala umumnya termasuk batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. ISPA dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan sangat mudah menular.
Melansir dari laporan ilmiah yang dimuat di National Library of Medicine, beberapa jenis virus yang umumnya menjadi penyebab ISPA adalah rhinovirus, adenovirus, virus influenza, dan parainfluenza virus.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Gejala umumnya termasuk batuk, sesak napas, demam, dan rasa nyeri di dada.
Pengaruh perubahan cuaca pada kesehatan ini dapat terjadi akibat ISPA yang menyebar ke paru-paru. Komplikasi yang serius dapat terjadi jika pneumonia tidak diobati dengan baik.
3. Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue.
Gejala utamanya adalah demam tinggi yang disertai dengan rasa sakit di seluruh tubuh, khususnya di kepala, leher, dan punggung.
Selain itu, pasien juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, bengkak di wajah, dan pendarahan yang tidak normal.
4. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Gejala utamanya adalah demam tinggi yang disertai dengan rasa sakit di seluruh tubuh, khususnya di kepala, leher, dan punggung.
Selain itu, pasien juga dapat mengalami sakit perut, mual, dan muntah.
5. Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi adalah peradangan pada hidung yang disebabkan oleh alergi terhadap bahan-bahan tertentu.
Gejala utamanya termasuk hidung tersumbat, bersin, dan mata merah.
Rhinitis alergi dapat menyebabkan komplikasi seperti sinusitis dan asma jika tidak diobati dengan baik.
6. Heat Stroke
Heat stroke, juga dikenal sebagai hipertermia, adalah kondisi yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis karena panas ekstrem.
Gejala utamanya termasuk demam tinggi, kehilangan kesadaran, kejang, dan keringat berlebihan.
Selain itu, Dokter Beatrice juga menjelaskan, cuaca panas berlebihan dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, hal ini membuat kerja jantung menjadi lebih berat.
Sebaliknya, "cuaca dingin ekstrim akan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat seseorang lebih rentan terserang berbagai macam penyakit," ujarnya.
Baca Juga: Ciri-ciri ISPA pada Orang Dewasa Akibat Polusi Udara!
Mengurangi Dampak Perubahan Cuaca Terhadap Kesehatan
Menurut dokter Beatrice menjelaskan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghadapi perubahan cuaca, di antaranya:
- Konsumsi multivitamin
- Persiapkan perlindungan seperti masker, payung, dan topi
- Istirahat yang cukup
- Minum air putih yang cukup
- Menyiapkan obat dasar di rumah, seperti obat batuk, pilek, maupun penurun panas
Jika terlanjut mengalami gangguan kesehatan akibat perubahan cuaca, kita dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, istirahat yg cukup dan minum multi vitamin (terutama vitamin D).
Perlu diketahui juga bahwa tidak semua penyakit akibat perubahan cuaca dapat sembuh dengan sendirinya.
Oleh sebab itu, Moms juga perlu menyiapkan obat-obatan di rumah seperti obat penurun panas, obat batuk pilek, semprot atau cuci hidung, lotion yang menghangatkan badan, dan multivitamin.
Baca Juga: Ini Penyebab Sakit Kepala pada Bayi, Moms Perlu Catat!
Itulah penjelasan seputar pengaruh perubahan cuaca pada kesehatan tubuh.
Pastikan Moms sudah menyiapkan diri dan keluarga agar tidak mudah terpapar penyakit, ya!
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/climate-change-and-health
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/climate-change-and-health
- https://www.epa.gov/climateimpacts/climate-change-and-human-health
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532961/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.