02 Agustus 2017

Kenali Tanda-tanda Anak Menderita Hemofilia

Penyakit hemofilia banyak diderita keluarga kerajaan di Eropa

Pernahkah Mama mendengar mengenai penyakit hemofilia? Penyakit keturunan ini sering pula dialami oleh anak-anak. Menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia pertama kali dikenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein pada tahun 1928. Penyakit hemofilia dikenal juga sebagai “The Royal Diseases” karena Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837-1901) adalah seorang carrier hemofilia. Dua anak perempuan Ratu Victoria ini pun carrier, sehingga mereka yang turut menyebarkan peyakit hemofilia ke Spanyol, Jerman dan keluarga kerajaan Rusia.

Baca juga: Waspadai Bahaya Hemofilia pada Ibu Hamil

Apa Itu Hemofilia?

Hemofilia merupakan kelainan pada sistem pembekuan darah dan termasuk penyakit genetik yang diturunkan melalui kromosom X. Penyebab tersering adalah genetik sehingga Mama perlu menelusuri riwayat keluarga apakah pernah menderita penyakit kelainan darah ini. Berkaitan dengan kromosom, penyakit hemofilia diklasifikasikan atas beberapa tipe seperti tipe A dan B yang pada umumnya diderita anak laki-laki yang memperoleh gen hemofilia dari kromosom X sang mama.

Yang perlu mama ketahui, bahwa penyakit ini tidak akan bisa hilang sehingga akan diderita seumur hidup. Namun pengobatan dan pola hidup yang baik membuat penderita hemofilia mampu bisa hidup panjang, tetap aktif dan produkti dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Apa Gejala Hemofilia?

Hal terpenting bahwa penderita hemofilia saat mengalami luka, maka anak akan mengalami perdarahan yang lebih lama dbandingkan anak normal lainnya. Menurut dr.Purnamawati S.Pujiarto, Sp.AK.MMPed, mengungkapkan bahwa gejala dini yang bisa mama deteksi jika anak dicurigai hemofilia antara lain:

  • Perdarahan spontan atau akibat benturan ringan seperti lebam yang berukuran besar dan jauh di bawah kulit.
  • Nyeri sendi
  • Perdarahan hidung yang lama dan tidak diketahui sebabnya.
  • Saat belajar merangkak, anak sering mengalami bengkak.
  • Susah untuk berjalan
  • Ada riwayat keluarga

Kapan Hemofilia Bisa Terdeteksi?

Menurut dr. Djajadiman Gatot, Sp.A, seorang dokter spesialis anak konsultan hematologi mengungkapkan bahwa gejala dan tanda anak menderita hemofilia bisa dideteksi saat anak mulai belajar merangkak. Jika sering ditemukan anak mengalami lebam atau bengkak maka patut dicurigai bahwa anak menderita hemofilia.

Perlu Pemeriksaan Lebih Lanjut

Untuk memastikan penyakit ini, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar dari faktor anti hemofilianya. Hasil pemeriksaan laboratorium, anak hemofilia sering mengalami kekurangan faktor 8 atau faktor 9 yang berperan dalam hal pembekuan darah.

Tanda Gawat Darurat

Bukan berarti penyakit ini aman dan bisa dibiarkan begitu saja. Perdarahan yang terus menerus terjadi tanpa henti dapan menjadi salah satu tanda gawat darurat pada anak sehingga perlu penanganan dan pertolongan medis segera. Beberapa gejala dan tanda gawat darurat pada anak hemofilia antara lain:

  • Timbul rasa nyeri yang hebat
  • Muntah terus menerus
  • Rasa panas serta pembengkakan yang terjadi dipersendian seperti lutut, siku, atau pinggul yang tidak kunjung hilang.
  • Perdarahan yang banyak dan lama terutama ketika mengalami luka atau operasi.
  • Rasa lelah yang tidak kunjung henti.

Jika Mama menemukan salah satu gejala di atas pada anak anda, segeralah bawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga diperoleh penanganan yang tepat.

<PIA>

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.