8 Penyebab Kepala Bayi Peyang, Bisakah Normal Kembali?
Sering terjadi dan ditemukan, apakah sebenarnya penyebab kepala bayi peyang, Moms?
Kepala Si Kecil yang tidak terbentuk sempurna ini terkadang menimbulkan kekhawatiran.
Jadi, tak heran jika banyak orang mencari tahu apakah kepala bayi yang peyang ini bisa kembali normal?
Yuk, cari tahu serba-serbi kepala bayi yang peyang menurut pakar dan kapan bisa kembali normal!
Baca Juga: Makrosefali, Kondisi Lingkar Kepala Bayi Lebih dari Normal
Penyebab Kepala Bayi Peyang
Posisi tidur yang sama membuat kepala bayi peyang di kebanyakan kasus.
Hal inilah yang membuat bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharusnya bulat berubah menjadi peyang atau datar.
Terlepas itu, ada sejumlah penyebab kepala bayi bisa peyang dan tidak rata, meliputi berikut ini.
1. Proses Melahirkan
Plagiocephaly dan brachycephaly berkembang ketika ada tekanan konstan diletakkan pada satu sisi tengkorak bayi.
Jika Moms tidak menjaganya sejak awal, besar kemungkinan kepala bayi menjadi peyang.
Mengutip National Childhood Trust, sebagian besar proses melahirkan mungkin dapat membuat kepala bayi peyang dan terlihat memanjang untuk sementara waktu.
Namun, kondisi ini biasanya akan kembali dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu setelah kelahiran.
Tetapi, kadang-kadang bagian dari tengkorak mungkin menjadi rata.
2. Bayi Tidur Telentang
Penyebab kepala bayi peyang juga bisa karena kelamaan tidur berbaring atau telentang.
Menidurkan bayi telentang mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, itu berarti ia akan menghabiskan banyak waktu di posisi yang sama.
Hal ini pun juga bisa disebabkan karena kasur tidur bayi yang lebih rata dan tidak berbentuk.
3. Otot-otot Leher Tegang
Jarang disadari, penyebab kepala bayi terlihat peyang juga bisa karena keadaan tubuh yang tidak fit.
Otot-otot leher yang tegang dapat menghentikan bayi untuk memutar kepalanya dengan cara tertentu.
Hal ini membuat bayi terus berada dalam posisi yang sama sepanjang hari.
Otot leher yang tegang membuat Si Kecil tidak nyaman, sehingga ia mudah tantrum dan sulit ditenangkan.
Perlu perawatan lebih lanjut untuk mencegah otot leher yang sakit menjadi lebih nyeri.
Baca Juga: 5 Efek Kepala Bayi Sering Terbentur, Bisa Ganggu Saraf!
4. Ada Tekanan pada Kepala Bayi di Dalam Rahim
Tahukah Moms bahwa kepala bayi peyang bisa karena posisi sejak dalam kandungan?
Keadaan yang tak menentu di dalam perut membuat bayi berusaha bergerak dengan keterbatasan.
Kondisi ini berisiko terjadi pada bayi kembar karena ruang di dalam rahim terbagi dua.
Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu saat air ketuban terlalu sedikit, sehingga kurang melindungi bayi termasuk area kepalanya.
Meski demikian, tak ada bukti khusus apakah kondisi ini dialami kasus kembar identik atau kembar fraternal.
5. Bayi Lahir Prematur
Bayi prematur lebih cenderung memiliki satu sisi kepala yang rata karena tengkorak mereka lebih lunak daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Selain itu, bayi prematur cenderung menghabiskan lebih banyak waktu telentang tanpa digerakkan atau diangkat.
Hal ini karena mereka mungkin belum dapat menggerakkan kepala mereka dari sisi ke sisi.
Oleh karenanya, lahir secara prematur menjadi penyebab lain dari kepala bayi yang peyang.
6. Craniosynostosis
Kepala bayi peyang dan pipih kadang-kadang bisa disebabkan oleh lempeng tulang tengkorak bayi yang tidak normal sejak dini.
Kondisi dikenal sebagai craniosynostosis, dibutuhkan bantuan medis untuk mengembalikan tengkorak bayi lebih baik.
Bayi yang lahir dengan kondisi ini, ada yang berkisar ringan hingga parah.
Ini dapat membuat tampilan kepala bayi di luar dari bentuk normal dan perlu diperbaiki dengan pembedahan.
7. Faktor Keturunan
Penyebab kepala bayi peyang selanjutnya adalah faktor keturunan.
Namun, faktor genetik kepala peyang atau plagiocephaly, dianggap relatif jarang dibandingkan dengan penyebab lain seperti posisi tidur atau kondisi fisik.
Namun, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi ini.
Hal ini bisa termasuk kecenderungan untuk memiliki tengkorak yang lebih lembut atau fleksibel, yang dapat lebih mudah terbentuk menjadi bentuk yang tidak simetris.
8. Keterbatasan Gerak di Rahim
Penyebab kepala bayi peyang yang terakhir adalah keterbatasan gerak di rahim.
Terkadang, kepala bayi bisa menjadi peyang akibat posisi mereka yang terbatas dalam rahim, terutama dalam kasus kehamilan ganda atau jika rahim ibu memiliki bentuk yang tidak biasa.
Baca Juga: Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?
Tanda Kepala Bayi Peyang
Kepala bayi peyang disebut juga sebagai sindrom kepala datar.
Seringnya, hal ini terjadi karena bayi menghabiskan banyak waktu berbaring telentang, terutama di awal kelahiran.
Flat head syndrome merupakan kondisi ketika kepala bayi dalam bentuk yang tidak simetris antara kiri dan kanan.
Ada pun sejumlah gejala lain yang bisa terlihat dari kepala bayi peyang, di antaranya:
- Bagian belakang kepala bayi lebih rata di satu sisi
- Bagian kepala peyang memiliki rambut lebih sedikit
- Telinga bayi terlihat seperti terdorong ke depan
- Dahi menonjol di sisi berlawanan dan tidak rata
"Angka kejadian terjadinya kepala bayi peyang cukup sering yaitu 1 dari 5 bayi," terang dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Penyebab paling sering hal ini terjadi karena posisi tidur bayi telentang atau menoleh ke salah satu sisi dalam waktu yang cukup lama.
Tulang tengkorak bayi yang masih sangat lunak dan fleksibel dapat berubah bentuk karena tekanan yang lama pada bagian kepala tersebut.
Jenis Kepala Bayi Peyang
Terlepas minimnya efek samping kepala bayi yang peyang, ini bisa dibedakan dari berbagai jenis.
Mengutip National Health Service, ada beberapa jenis kepala bayi peyang yang bisa diketahui.
1. Plagiocephaly
Ini adalah kasus kepala bayi yang peyang paling umum terjadi.
Kepala bayi tampak rata pada satu sisi, yang membuatnya terlihat asimetris, dan telinga mungkin tidak selaras dengan posisinya.
Hal ini bisa membuat kepala tampak seperti jajaran genjang atau trapezoidal bila dilihat dari atas. Kadang-kadang, dahi dan wajah mungkin sedikit menonjol di sisi yang rata.
2. Brachycephaly
Ini merupakan jenis kepala bayi peyang ketika bagian belakang kepala menjadi rata.
Terkadang, ini menyebabkan kepala melebar, dan kadang-kadang dahi menonjol keluar.
Masalah-masalah ini cukup umum dan terjadi sekitar 1 dari setiap 5 bayi.
Dalam kebanyakan kasus, ini bukan hal yang mengkhawatirkan, karena tidak ada efek pada otak.
Efek Samping Kepala Bayi Peyang
Sering menjadi ketakutan banyak orang tua, sampai kapan kondisi ini bisa berubah? Adakah efek sampingnya?
Faktanya, bentuk kepala akan membaik dengan sendirinya dari waktu ke waktu.
Asalkan bayi tak mengalami gejala atau tanda seperti sakit kepala dan gangguan perkembangan lain.
"Dalam kebanyakan kasus, kepala bayi peyang tidak memiliki efek samping pada otak atau bentuk kepala," terang dr. Rosary.
Kepala bayi yang peyang tidak memengaruhi perkembangan dan fungsi otak bayi ataupun menimbulkan kerusakan lainnya.
Kondisi ini hanya dapat menyebabkan bentuk kepala tampak tidak simetris saat umur bayi masih kecil.
Oleh karena itu, tak perlu meragukan kepala Si Kecil yang terlihat peyang sejak dini ya, Moms.
Cara Mencegah Kepala Bayi Peyang
Moms kepala bayi peyang sering terjadi ketika bayi menghabiskan terlalu banyak waktu dengan posisi kepala yang sama, baik saat tidur maupun berbaring.
Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mencegah kepala bayi menjadi peyang.
1. Rotasi Posisi Tidur
Mengubah posisi kepala bayi saat tidur bisa membantu mencegah terjadinya penekanan berlebih pada satu sisi kepala.
Jika Si Kecil cenderung memiringkan kepalanya ke satu sisi, coba alihkan posisinya ke sisi yang lain.
2. Tummy Time
Ajak bayi bermain sambil tengkurap ketika mereka terjaga dan di bawah pengawasan.
Tummy time membantu menguatkan otot leher dan bahu bayi, yang penting untuk menghindari kepala bayi peyang karena terlalu sering berbaring.
Mulailah dengan sesi singkat dan secara bertahap tingkatkan durasinya.
3. Penggunaan Bantal Khusus
Ada bantal khusus yang dirancang untuk mencegah kepala bayi menjadi peyang.
Bantal-bantal ini sering memiliki bentuk yang mendukung kepala bayi tanpa menekan bagian belakang kepala terlalu keras.
4. Kurangi Waktu di Kursi Tertentu
Mengurangi waktu yang dihabiskan bayi dalam pengangkut bayi, kursi mobil, bouncer, dan ayunan juga dapat membantu mencegah kepala bayi peyang.
Saat bayi dalam alat-alat tersebut, kepala bayi seringkali berada dalam posisi yang sama yang bisa menyebabkan penekanan berlebih.
5. Ubah Posisi Selama Menyusui atau Memberi Botol
Jika Moms menyusui atau memberi susu botol, pastikan untuk bergantian sisi saat menyusui atau memberi botol.
Ini tidak hanya baik untuk pencegahan kepala bayi peyang, tapi juga untuk kesehatan payudara ibu.
6. Pantau Kepala Bayi
Cara mencegah kepala bayi peyang yang terakhir adalah memantau kepala bayi.
Moms harus secara rutin periksa bentuk kepala bayi dan amati adanya perubahan atau tanda-tanda kepala menjadi peyang.
Jika adanya perubahan, diskusikan dengan dokter anak yang biasa merawat Si Kecil, ya Moms.
Jika pencegahan kepala bayi peyang dilakukan secara konsisten, maka bisa membantu mencegah terjadinya kondisi ini, Moms.
Jika Moms khawatir tentang bentuk kepala bayi atau melihat tanda-tanda kepala peyang, sebaiknya konsultasi dengan dokter anak, ya Moms.
Cara Mengatasi Kepala Bayi Peyang
Apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan kepala bayi normal kembali?
Kepala bayi peyang bisa dicegah dan diatasi dengan berbagai perawatan yang tepat menurut pakar dan dokter.
Sebaiknya, coba terapkan langkah-langkah ini saat bayi masih kecil atau di bawah umur 4 bulan agar bentuk kepalanya tetap normal.
1. Atur Posisi Tidurnya
“Saat bayi tidur telentang, putar kepala bayi menoleh secara bergantian setiap malam, sampai bayi bisa melakukannya sendiri,” ungkap John Persing, M. D., ahli kraniofasial di Yale University Medical Center.
Cegah kepala bayi peyang dengan menghindari posisi tidur bayi baru lahir yang selalu sama.
Variasikan posisi berbaring bayi Moms di atas buaian atau saat ia sedang digantikan baju atau popok.
Hal ini mendukung bayi bisa menggerakkan kepalanya ke arah lain.
2. Perhatikan Si Kecil Saat Menyusui
Tak hanya itu, mengatasi kepala bayi peyang perlu dengan memerhatikan cara menyusu yang benar.
Saat menyusui, gunakan lengan kiri dan kanan Moms secara bergantian untuk menyangga kepalanya.
Cara ini bisa menjadi cara mengatasi kepala bayi peyang secara perlahan.
Menyusui yang benar dapat mencegah kepala terlihat rata atau asimetris.
Baca Juga: Benjol di Kepala Bayi Bikin Panik, Simak Penjelasannya di Sini!
3. Latihan Menggerakkan Kepalanya
Moms bisa mengajak Si Kecil berlatih untuk menggerakkan kepalanya secara aktif.
Gunakan mainan lucu yang warna atau suaranya dapat menarik perhatiannya. Pastikan Moms menengkurapkan bayi agar kepalanya tak terlalu lama tertekan.
Dalam delapan minggu pertama, bayi harus ditidurkan tengkurap minimal 5 menit sehari.
Setelah melewati masa tersebut, sesinya ditambah menjadi 3 sesi per hari yang berdurasi masing-masing 5 menit.
4. Penggunaan Helm atau Ikat Kepala
Moms mungkin pernah tahu ada helm yang dapat membantu mengembalikan kepala bayi peyang menjadi normal.
Namun sayangnya, dalam Ni Direct disebutkan bahwa tidak ada bukti jelas ini bisa mengembalikan ke posisi normal seutuhnya.
Sebagian orang, merasa tidak cocok dengan menggunakan helm khusus mengatasi bayi peyang.
Penggunaan alat ini sering menyebabkan masalah seperti iritasi kulit dan ruam.
Hal ini pun dikenal dengan cranial orthotic therapy yang dilakukan sejak bayi berusia 4 bulan.
Baca Juga: Unik! Ini 20 Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui
5. Batasi Pemakaian Bouncer
Apa pun yang membuat kepala bayi terus berada di posisi yang sama rentan membuat kepala bayi peyang, termasuk penggunaan bouncer.
Solusinya, sebaiknya gunakan bouncer seminimal mungkin setiap hari agar bayi terhindar dari kepala bayi peyang.
Nah, itu dia Moms informasi seputar kepala bayi peyang, dari penyebab hingga cara menanganinya.
Bentuk kepala bayi peyang memang tidak berpengaruh terhadap otak Si Kecil, tetapi bisa memengaruhi penampilan fisik kepala bayi.
Karena itu, sebaiknya Moms melakukan pencegahan, agar fisik Si Kecil bisa berkembang dengan baik dan sempurna.
Bisakah Kepala Bayi Peyang Kembali Normal?
Dalam Journal of Neurosurgery, kepala peyang akan kembali berbentuk bulat atau normal sempurna saat bayi berusia 18 bulan ke atas.
Kepala bayi yang baru lahir memang tidak bulat secara langsung. "Disebabkan karena proses melahirkan, bentuk kepala bayi akan kembali normal dalam beberapa hari atau minggu," tambah dr. Rosary.
Selain itu, sambungan tulang-tulang tengkorak bayi baru lahir belum menyatu dan ubun-ubunnya juga masih lunak.
Sambungan tulang tengkorak dan ubun-ubun akan menyatu dan memadat ketika bayi berusia 18 bulan.
Pada sebagian besar kasus kondisi ini tidak menetap sampai dewasa dan akan membaik seiring dengan perkembangan motorik bayi.
Misalnya, ketika bayi telah menunjukkan beberapa perkembangan seperti:
- Bayi aktif menggerakan kepala
- Sudah bisa duduk
- Merangkak
- Berjalan lancar
Menurut dokter Rosary, pada tahap tersebut tekanan terhadap kepala bayi sudah tidak berlangsung lama.
Artinya, kemajuan perkembangan bayi ini secara otomatis akan memperbaiki bentuk kepalanya sendiri.
Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!
Jika merasa khawatir, segeralah menghubungi dokter untuk langkah penanganan yang bisa dilakukan.
- https://www.nidirect.gov.uk/conditions/flat-head-syndrome-plagiocephaly-and-brachycephaly
- https://www.nct.org.uk/baby-toddler/your-babys-health/what-watch-out-for/what-flat-head-syndrome-plagiocephaly-or-brachycephaly
- https://www.nhs.uk/conditions/plagiocephaly-brachycephaly/
- https://thejns.org/pediatrics/view/journals/j-neurosurg-pediatr/21/3/article-p204.xml
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.