10+ Penyebab Kesemutan Seluruh Badan yang Perlu Diwaspadai
Kesemutan atau parestesia, kadang bisa sangat menjengkelkan. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa anggota tubuh atau bahkan kesemutan seluruh badan pun mungkin Moms alami.
Meski terasa tak nyaman, kesemutan biasanya cepat hilang.
Misalnya, saat lengan kesemutan saat bangun tidur, setelah beberapa gerakan ringan untuk mendapatkan darah mengalir, semuanya cenderung kembali normal dalam satu menit atau lebih.
Kebanyakan orang juga sering kesemutan bila duduk terlalu lama, atau salah posisi tidur.
Mengutip laman Harvard Health Publishing, alasan paling umum yang menyebabkan tubuh mati rasa atau kesemutan adalah masalah dengan fungsi saraf.
Baik karena saraf itu sendiri terluka, ada sesuatu yang menekan saraf, atau ketidakseimbangan kimia tubuh yang mengganggu fungsi saraf.
Sebagian besar penyebab tidak berbahaya, tetapi kesemutan harus ditangani sebagai keadaan darurat.
Lantas apa saja penyebab kesemutan seluruh badan yang perlu diwaspadai? Simak artikelnya, ya Moms!
Baca Juga: 12 Manfaat Berkemah, Ajak Si Kecil Mencintai Alam!
Penyebab Kesemutan Seluruh Badan
Meskipun mungkin kondisi ini tidak begitu umum, tetapi kesemutan seluruh badan bisa dialami oleh siapa saja.
"Kesemutan seluruh badan bukan sesuatu yang masuk kategori normal, tetapi penyebabnya dapat merupakan sesuatu yang sifatnya ringan sampai serius," jelas dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah – Puri Indah.
Lebih lanjut, dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S menjelaskan beberapa penyebab tubuh kesemutan dapat disebabkan mulai dari diabetes hingga keracunan zat.
Mengapa beberapa kondisi tersebut menyebabkan kesemutan seluruh badan? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Gangguan Saraf Tepi
Penyebab kesemutan seluruh badan yang pertama ialah gangguan saraf tepi atau yang dalam istilah medis disebut sebagai neuropati.
Melansir The Marshall Protocol Knowledge Base, neuropati dapat mempengaruhi hanya satu saraf (mononeuropati) atau beberapa saraf (polineuropati).
Saraf pada tubuh Moms menyediakan komunikasi antara otak dan otot, kulit, organ dalam, dan pembuluh darah.
Namun ketika rusak, saraf tidak dapat berkomunikasi dengan baik, dan miskomunikasi itu menyebabkan gejala seperti nyeri atau mati rasa.
Neuropati dapat mengakibatkan kelemahan otot jika menyebabkan berkurangnya rangsangan saraf pada otot.
Hal ini dapat terjadi pada otot manapun termasuk otot dada (membuat sulit bernafas) atau pada ekstremitas bawah (mengakibatkan atrofi dan kesulitan berjalan).
Fungsi dan gejala yang terganggu tergantung pada jenis saraf motorik, sensorik, atau otonom yang rusak.
Beberapa orang mungkin mengalami mati rasa sementara, kesemutan seluruh badan, dan sensasi menusuk, kepekaan terhadap sentuhan, atau kelemahan otot.
Orang lain mungkin menderita gejala yang lebih ekstrem, termasuk nyeri terbakar (terutama di malam hari), pengecilan otot, kelumpuhan, atau disfungsi organ atau kelenjar.
2. Diabetes
Sekitar 60% sampai 70% dari semua penderita diabetes akan mengalami neuropati perifer yang pada akhirnya menyebabkan kesemutan seluruh badan.
Meskipun tidak semua penderita diabetes yang menderita neuropati perifer mengalami nyeri, tetapi kerusakan saraf ini tidak bisa dihindari.
Kadar gula darah tinggi yang kronis akan merusak saraf tidak hanya di ekstremitas.
Namun, juga di bagian lain dari tubuh. Saraf yang rusak ini tidak dapat secara efektif membawa pesan antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Kerusakan saraf ini menunjukkan gejala secara berbeda pada setiap orang.
Beberapa orang merasa kesemutan, lalu kemudian merasakan sakit.
Sementara pada orang lain ditandai dengan mati rasa di jari tangan dan kaki.
Perubahan ini biasa terjadi secara perlahan selama beberapa tahun, jadi Moms mungkin tidak menyadarinya.
Jadi, beberapa orang cenderung mengabaikan tanda-tanda kerusakan saraf, dan berpikir bahwa itu hanya bagian dari bertambahnya usia.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Pepaya Jepang untuk Kesehatan, Menakjubkan!
3. Kelainan Hormon
Penyebab kesemutan seluruh badan berikutnya, yakni karena adanya kelainan hormon, seperti hipotiroidisme.
Hipotiroidisme adalah ketika tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.
Meskipun jarang terjadi, hipotiroidisme parah yang tidak diobati terkadang dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa.
Mekanisme bagaimana tepatnya ini terjadi tidak diketahui.
Baca Juga: 12+ Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Coba Yuk Moms!
4. Gangguan Pembuluh Darah Tepi
Dikutip dari Mayo Clinic, gangguan pembuluh darah tepi atau penyakit arteri perifer juga dapat menyebabkan kesemutan seluruh badan.
Penyakit arteri perifer adalah masalah peredaran darah umum di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke anggota tubuh.
Ketika Moms mempunyai penyakit arteri perifer (PAD), kaki atau lengan tidak menerima aliran darah yang cukup untuk tubuh.
Akibatnya, ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio).
Penyakit arteri perifer juga cenderung menjadi tanda penumpukan timbunan lemak di arteri (aterosklerosis).
Kondisi ini dapat mempersempit arteri dan mengurangi aliran darah ke kaki atau lengan Moms.
Tanda dan gejala penyakit arteri perifer meliputi:
- Kram yang menyakitkan di salah satu atau kedua otot pinggul, paha, atau betis setelah aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga
- Mati rasa/kesemutan atau kelemahan kaki
- Rasa dingin di kaki bagian bawah atau kaki, terutama jika dibandingkan dengan sisi lain
- Luka di jari kaki, kaki atau tungkai yang tidak kunjung sembuh
- Perubahan warna kaki
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki
- Pertumbuhan kuku kaki lebih lambat
- Kulit kaki terlihat mengkilap
- Tidak ada denyut nadi atau nadi lemah di kaki atau kaki
- Disfungsi ereksi pada pria
- Nyeri saat menggunakan lengan, seperti nyeri dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya.
Jika penyakit arteri perifer terjadi, rasa sakit bahkan dapat terjadi saat Moms beristirahat atau berbaring.
Sehingga mungkin cukup intens mengganggu kualitas tidur.
5. Gangguan Imunitas
Ada berbagai gangguan imunitas atau penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kesemutan, meliputi:
- Rheumatoid Arthritis
Kondisi autoimun yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada persendian.
Ini sering terjadi di pergelangan tangan dan tangan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, termasuk pergelangan kaki dan kaki.
Peradangan dari kondisi tersebut dapat memberi tekanan pada saraf, yang menyebabkan kesemutan.
- Multiple sclerosis (MS)
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang lapisan pelindung saraf (mielin). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Merasa mati rasa atau kesemutan di lengan, kaki, dan wajah adalah gejala umum MS.
- Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh. Ini dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk sistem saraf.
Kesemutan di tangan atau kaki dapat disebabkan oleh saraf di dekatnya yang tertekan karena peradangan atau pembengkakan akibat lupus.
- Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi usus kecil.
Ketika seseorang dengan penyakit Celiac menelan gluten, reaksi autoimun terjadi.
Beberapa orang dengan penyakit Celiac dapat memiliki gejala neuropati, termasuk kesemutan di tangan dan kaki.
6. Stroke
Kesemutan bisa jadi penanda stroke ringan.
Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat.
Gejala stroke yang ditandai kesemutan, meliputi:
- Rasa kebas separuh badan
- Lumpuh separuh badan
- Buta sebelah mata
- Sukar bicara
- Penglihatan ganda dan kabur
“Gejala berlangsung kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat,” kata Dr. Daniel Fenton, direktur klinis di London Doctors Clinic.
Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Nikotin dalam Tubuh, Mudah dan Efektif!
7. Kekurangan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dapat disebabkan oleh tidak cukupnya vitamin tertentu dalam makanan atau oleh suatu kondisi di mana vitamin tidak diserap dengan baik.
Beberapa vitamin penting untuk kesehatan saraf. Contohnya vitamin B-12, vitamin B-6, vitamin B-1, dan vitamin E
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan sensasi kesemutan seluruh badan, terutama di bagian tangan atau kaki.
Baca Juga: 80 Contoh Kalimat Perintah yang Umum untuk Anak SD!
8. Alkohol dan Keracunan Zat
Orang yang memiliki alkoholisme lebih cenderung kekurangan tiamin atau vitamin penting lainnya.
Hal ini karena kebiasaan diet yang buruk sehingga menyebabkan neuropati perifer.
Mungkin juga alkoholisme itu sendiri dapat menyebabkan kerusakan saraf, suatu kondisi yang oleh beberapa peneliti disebut neuropati alkoholik.
Menurut British Journal of Clinical Pharmacology, penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan perkembangan neuropati perifer, yang dapat menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki.
Kondisinya berkembang secara bertahap dan mekanisme yang menyebabkannya tidak diketahui, meskipun kekurangan vitamin atau nutrisi mungkin berperan.
Selain alkohol, berbagai racun dan bahan kimia dianggap sebagai neurotoksin yang berarti berbahaya bagi sistem saraf.
Paparan racun ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kesemutan di tangan atau kaki.
Beberapa contoh racun antara lain:
- Logam berat, seperti merkuri, timbal, dan arsenik
- Akrilamida, bahan kimia yang digunakan untuk banyak keperluan industri
- Etilen glikol, yang ditemukan dalam antibeku
- Heksakarbon, yang dapat ditemukan di beberapa pelarut dan lem
9. Pengaruh Radiasi
Penyebab kesemutan seluruh badan selanjutnya adalah pengaruh radiasi.
Menurut American Cancer Society, pengaruh radiasi dari terapi kanker, misalnya kanker payudara terkadang dapat merusak beberapa saraf di lengan.
Kondisi ini disebut plexopathy brakialis dan dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri, dan kelemahan pada bahu, lengan, dan tangan.
10. Gangguan Psikiatri
Gangguan psikiatri, seperti kecemasan dan stres juga dapat menjadi penyebab kesemutan seluruh badan.
Hal ini karena kecemasan dan stres memang mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara.
Hingga tak heran pada beberapa orang, gejala stres yang mereka alami termasuk mati rasa, terbakar, kesemutan, dan nyeri atau ketidaknyamanan saat bergerak.
Cara mengatasi kesemutan ini adalah dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf.
"Dokter akan menemukan diagnosis di balik keluhan tersebut dengan beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah atau pemeriksaan pencitraan," kata dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah – Puri Indah.
11. Rematik
Penyebab kesemutan seluruh badan selanjutnya adalah rematik.
Rematik pun bisa saja menimbulkan keluhan berupa kesemutan.
Sebab, rematik merupakan penyakit degeneratif di mana fungsi bagian tubuh termasuk saraf mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.
Nah, penurunan fungsi saraf salah satunya berdampak pada abnormalnya proses sensorik hingga muncul kesemutan.
Baca Juga: 13 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal, Batasi Konsumsi Gula!
Itu dia Moms, penjelasan mengenai serba-serbi kesemutan seluruh badan.
Penting untuk dipahami agar Moms lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas.
Jika Moms mengalami kesemutan seluruh badan dan ingin mencari tahu kemungkinan penyebabnya, segera berkonsultasi ke dokter, ya!
- https://www.health.harvard.edu/decision_guide/numbness-or-tingling
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061
- https://mpkb.org/home/symptoms/neurological/paresthesia
- https://www.diabetesselfmanagement.com/blog/pins-needles-diabetes/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-artery-disease/symptoms-causes/syc-20350557
- https://www.healthline.com/health/tingling-in-hands-and-feet
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3370340/
- https://www.webmd.com/brain/tingling-in-hands-and-feet
- https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/radiation/effects-on-different-parts-of-body.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.