19 Juli 2019

Manfaat Bermain dengan Teman Sebaya bagi Balita

Penting untuk memajukan kemampuan emosional, sosial, fisik, dan kognitif mereka lho Moms

Balita adalah orang-orang kecil yang sibuk! Mereka bergerak dari permainan soliter dan menjadi ingin tahu tentang rekan-rekan di sekitar mereka.

Dilansir dari Brighthubeducation.com, tahapan pembangunan balita mendefinisikan tahap ini sebagai sikap egois. Pada tahap ini balita memiliki "ketidakmampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain".

Dan bermain dengan teman, terutama sebaya menjadi hal baru bagi mereka. Belajar bagaimana mengomunikasikan apa yang mereka inginkan dan butuhkan adalah keterampilan yang berkembang juga.

Belajar lebih kooperatif bisa didapatkan dengan bermain dengan teman sebaya yang biasanya dimulai pada sekitar 2 tahun.

Di usia itu, balita cukup matang untuk mulai bergiliran dengan teman bermain, berbagi mainan, mengikuti aturan, dan bernegosiasi dengan orang lain, seperti menawarkan teman bermain mainan Superman mereka untuk mainan teman bermain mereka Winnie the Pooh.

Baca Juga: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya Balita Bermain di PAUD!

Bermain Kolaboratif dan Bermain dengan Anak-Anak Lain

blur-children-close-up-1582736.jpg
Foto: blur-children-close-up-1582736.jpg

Libatkan balita dalam permainan paralel. Sosiologis Mildred Parten mengatakan bahwa letakkan dua anak berusia 3 tahun untuk bermain dengan teman sebaya. Di sini, Moms akan melihat: dua anak itu bersenang-senang, bermain berdampingan di dunia kecil mereka sendiri.

Itulah yang dinamakan permainan paralel. Meskipun memiliki sedikit kontak sosial antara teman bermain, anak-anak yang bermain paralel sebenarnya belajar sedikit dari satu sama lain seperti bergiliran dan kesenangan sosial lainnya.

"Meskipun tampaknya mereka tidak memperhatikan satu sama lain, mereka cukup sering meniru perilaku orang lain. Dengan demikian, jenis permainan ini dipandang sebagai jembatan penting ke tahap permainan selanjutnya," jelas dia.

Di usia ini, balita boleh mulai dilibatkan dalam permainan kolaboratif. Karakteristik permainan kolaboratif bukan hanya kesenangan yang menunjukkan seorang anak mulai menyadari mereka bukan satu-satunya orang di dunia.

Jenis permainan ini mengajarkan keterampilan sosial yang penting yang membantu anak-anak tumbuh selama permainan sehari-hari.

Dalam permainan kolaboratif, saat bermain dengan teman sebaya, anak-anak memecahkan masalah dengan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Tidak seperti permainan kompetitif yang melibatkan pemenang dan pecundang, semua orang menang dalam permainan kolaboratif.

Bermain adalah bagian yang sangat penting dari perkembangan Si Kecil. Begitulah cara anak-anak belajar. Bermain mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan anak-anak untuk memajukan kemampuan emosional, sosial, fisik, dan kognitif mereka.

Ketika anak-anak tumbuh, mereka mungkin tidak perlu maju melalui berbagai jenis permainan secara linear. Bahkan, mereka kemungkinan akan terlibat jika berbagai jenis permainan tergantung pada kepribadian mereka sendiri dan lingkungan bermain.

Baca Juga: Balita Bermain Dengan Hujan, Apakah Diperbolehkan?

Bantu Si Kecil Lakukan Transisi dengan Cara Ini

adolescence-adorable-baby-1089069 (1).jpg
Foto: adolescence-adorable-baby-1089069 (1).jpg

Dikutip dari Verywellfamily.com, ada beberapa tahapan yang akan dilalui Si Kecil saat bermain bersama teman sebaya. Apa saja? Yuk kita cari tahu di bawah ini Moms!

Berbagi

Untuk membantu mengajari anak tentang berbagi, gunakan istilah "berbagi" dalam arti yang paling benar dan paling akurat. Yaitu, secara kolaboratif.

Meminta anak untuk "membagikan" kue yang tidak akan mereka lihat lagi hanya akan membuat mereka berasumsi bahwa ketika mereka berbagi mainan, mereka juga tidak akan pernah mendapatkannya kembali.

Bergantian

Dibutuhkan kontrol impuls yang besar bagi seorang anak kecil untuk dapat menyerahkan sesuatu yang mereka inginkan sekarang dan menunggu.

Mulailah dari yang kecil dengan bergiliran memutar bola ke depan dan ke belakang, yang akan membantu anak memahami bahwa mereka akan mendapat kesempatan segera.

Mematuhi Peraturan

Salah satu cara terbaik untuk mengajar balita tentang peraturan adalah dengan tidak membiarkan mereka menang setiap saat.

Kadang-kadang hal itu bisa membuat Si Kecil frustrasi dan mungkin tampak agak kejam, tetapi ini cara yang baik untuk memperkenalkan fakta bahwa semua permainan memiliki aturan dan semua orang harus mengikutinya.

Kerja Tim

Dorong kolaborasi atas kompetisi dengan menekankan keunggulan kerja tim. Si Kecil mungkin belum cukup umur untuk membantu pekerjaan rumah tangga, tetapi Moms dapat menunjukkan perilaku kolaboratif dengan bermainan bersama.

Negosiasi

Ini adalah keterampilan yang paling baik dipelajari melalui pemodelan. Butuh waktu bagi anak untuk memahami memberi dan menerima, tetapi pada akhirnya, itu akan menjadi tertanam dan diuji di taman bermain.

Baca Juga: 6 Tahap Bermain Balita Sesuai Dengan Perkembangan Sosialnya

Nah, ternyata banyak ya Moms manfaat bermain dengan teman sebaya bagi balita. Sesekali, jangan ragu untuk ajak Si Kecil bermain dengan teman sebayanya ya.

(TPW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.