5+ Manfaat Ikan Tongkol untuk Kesehatan Tubuh, Catat!
Tidak banyak yang tahu manfaat ikan tongkol, meski cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Moms pasti sudah sangat akrab dengan ikan tongkol dalam menu sajian sehari-hari, bukan?
Ya, ikan tongkol adalah jenis ikan yang memiliki harga yang cukup terjangkau, sehingga ia kerap menjadi pilihan lauk yang sehat nikmat dan juga sehat.
Ikan tongkol sebetulnya merupakan salah satu jenis dari ikan tuna.
Dengan nama latin Euthynnus affinis, ikan tongkol juga kerap dikenal dengan 'little tuna' atau 'kawakawa'.
Ikan tongkol dapat ditemukan di sepanjang pantai Afrika Timur, Jazirah Arab, anak benua India, dan Semenanjung Malaysia, Samudera Hindia, Teluk Thailand, dan Filipina.
Jadi, tidak mengherankan jika ikan ini jumlahnya sangat melimpah di pasaran.
Sebenarnya, ikan tongkol juga masih memiliki kekerabatan dengan jenis ikan laut lain, misalnya ikan kembung.
Jadi, kandungan nutrisi pada ikan tongkol tidaklah jauh berbeda dengan kedua jenis ikan tadi.
Mengutip Food Data Central. U.S. Department of Agriculture, di dalam satu porsi ikan tongkol (setara 150 gram), Moms akan mendapatkan kalori sebanyak 250–300 dengan kandungan nutrisi lain, seperti:
- 25–30 gram protein
- 12,5–17 gram lemak
- 50–60 mikrogram (mcg) selenium
- 400 miligram (mg) kalium
- 1,5–2 mg zat besi
- 15–20 mg kalsium
- 0,9–1,1 mg zinc
Tak hanya itu, ikan tongkol juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin A, vitamin B, omega-3, natrium, dan fosfor.
Dengan kandungan nutrisi yang begitu banyak, banyak juga lho manfaat ikan tongkol.
Baca Juga: Resep Mudah Salmon Poke Bowl ala Putri Habibie
Manfaat Ikan Tongkol untuk Kesehatan
Berikut ini adalah berbagai manfaat ikan tongkol untuk kesehatan yang perlu Moms ketahui:
1. Baik untuk Kesehatan Jantung
Manfaat ikan tongkol yang pertama adalah memberikan efek yang baik untuk kesehatan jantung jika dikonsumsi rutin.
Ini karena kandungan protein dan omega-3 termasuk DHA dan EPA yang tinggi pada ikan tongkol akan berperan dalam mencegah peningkatan kolesterol dan mengatur tekanan darah tetap stabil.
Alhasil, fungsi dan kesehatan jantung bisa terjaga dengan baik.
Selain itu, mengutip jurnal yang dipublikasikan Nutrients, suplemen minyak ikan laut juga telah terbukti menurunkan trigliserida tanpa meningkatkan jenis kolesterol lain.
Hasil ini menunjukkan bahwa asupan ikan tongkol atau suplemen minyak ikan, membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
2. Bergizi untuk Ibu Hamil
Ikan tongkol juga memiliki manfaat untuk ibu hamil. Ini karena ikan tongkol mengandung folat, zat besi, dan B12.
Kekurangan salah satu mikronutrien ini dapat menyebabkan berbagai jenis anemia.
Apalagi folat juga merupakan zat yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.
Saat hamil, gejala anemia dapat berupa kelemahan otot, gangguan penglihatan, kelelahan ekstrim, bersama dengan sejumlah komplikasi yang lebih serius.
Konsumsi ikan tongkol pun kemudian akan membantu memberikan nutrisi dasar yang baik untuk pencegahan anemia akibat kekurangan nutrisi.
Selain mencegah anemia, ikan tongkol juga bermanfaat untuk ibu hamil karena ia akan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Mengutip artikel dari Saky Foods, selama hamil, kekebalan tubuh yang baik adalah hal yang sangat penting untuk memelihara kesehatan ibu dan bayi.
Kandungan gizi dalam ikan tongkol akan mendukung fungsi organ yang telah dilemahkan oleh penyakit.
Selain itu, asam lemak omega-3 juga akan bertindak sebagai agen anti inflamasi.
Mereka membantu dalam pengelolaan radang sendi. Koenzim Q10 juga akan meningkatkan kapasitas tubuh untuk melawan infeksi.
Jadi, memasukkan ikan tongkol ke dalam makanan harian adalah pilihan tepat untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Nutrisi Selama Kehamilan agar Moms dan Janin Tetap Sehat
3. Meningkatkan Fungsi Otak Anak
Ikan tongkol juga merupakan menu yang disarankan untuk disajikan kepada anak-anak karena manfaatnya yang cukup banyak.
Mengutip U.S. National Institutes of Health, ikan tongkol akan membantu meningkatkan fungsi otak anak.
Ini karena ikan tongkol mengandung banyak nutrisi yang penting untuk otak, semisal asam omega-3 dan niacin.
Pada lansia, niacin adalah mineral yang dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia akibat bertambahnya usia.
Sementara itu, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi otak dan dapat melindungi dari masalah kesehatan mental seperti depresi.
Manfaat ikan tongkol untuk anak lainnya datang dari kandungan protein, sehingga ikan tongkol bisa dijadikan sebagai alternatif daging merah.
Protein pada ikan tongkol akan menambah daya tahan tubuh anak dan memberikan nutrisi untuk pertumbuhan anak.
Selain itu, protein ikan tongkol juga bisa meningkatkan massa otot dan mengikat lemak sehingga mencegah obesitas pada anak.
Yang terakhir, konsumsi ikan secara teratur juga diyakini mampu mencegah asma pada anak.
Asma adalah penyakit umum yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran udara.
Studi yang dipublikasikan PubMed Central menunjukkan bahwa konsumsi ikan secara teratur dikaitkan dengan risiko asma 24 persen lebih rendah pada anak-anak, tetapi tidak ada efek signifikan yang ditemukan pada orang dewasa.
4. Sumber MPASI Pilihan
Apakah Moms punya bayi yang sudah siap untuk diperkenalkan dengan makanan padat? Ya, manfaat ikan tongkol untuk bayi bisa didapatkan jika diolah menjadi MPASI.
Tongkol adalah ikan yang sangat mudah ditemukan di pasaran, namun nilai gizinya tak bisa disepelekan.
Ikan tongkol kaya akan protein, zat besi, kalsium, serta vitamin A, dan vitamin C.
Seperti halnya ikan salmon, ikan tongkol juga kaya akan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak bayi.
Para peneliti percaya bahwa peningkatan kognitif dari makan ikan ini berasal dari asam lemak omega-3 docosahexaenoic acid (DHA).
Sejumlah percobaan lebih lanjut menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan berminyak seperti ikan tongkol, ikan tuna, atau ikan makarel bermanfaat untuk kognisi tak hanya bayi tetapi sepanjang umur.
Baca Juga: 5 Ikan yang Baik Disajikan sebagai MPASI Bayi, Yuk Coba!
5. Menurunkan Berat Badan
Ikan tongkol termasuk ikan yang rendah kalori, hanya mengandung 179 kalori per 150 gram porsi.
Kandungan proteinnya yang tinggi pun dapat Moms jadikan menu diet sehari-hari.
Makan makanan tinggi protein juga diduga bisa menurunkan kadar ghrelin.
Mengutip Obesity Action Coalition, ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang rasa lapar sehingga bikin Moms ingin makan makanan tinggi karbohidrat.
Dengan menurunkan kadar ghrelin, maka Moms membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah keinginan makan makanan berlebih.
Protein juga dapat memperlambat pengosongan lambung sehingga membuat tubuh merasa lebih kenyang lebih lama.
6. Menjaga Kadar Elektrolit Tubuh
Asupan natrium tambahan dari tongkol juga bisa menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Ini karena natrium di dalamnya berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otot normal.
Tubuh akan menerima natrium melalui makanan dan minuman sehari-hari, dan sebagian besar natrium dalam tubuh tersimpan dalam darah dan cairan getah bening.
Kemudian ginjal akan menjaga kadar natrium tetap konsisten dengan rutin membilas kelebihannya dan membuangnya lewat urine serta keringat.
Saat jumlah natrium yang masuk dan yang dikeluarkan tidak seimbang, persediaan total natrium dalam tubuh jadi ikut terpengaruh.
Dengan konsumsi ikan tongkol yang mengandung natrium, ini bisa membantu kamu terhindar dari masalah hiponatremia atau kondisi saat kadar natrium rendah.
Saat natrium dalam tubuh rendah, Moms jadi rentan terkena dehidrasi, muntah, dan diare.
Baca Juga: 6 Tips Diet Sehat Agar Cepat Langsing Tanpa Efek Samping
Efek Samping Makan Ikan Tongkol
Selain mengetahui manfaat ikan tongkol, Moms juga perlu mengetahui efek samping makan ikan tongkol.
Ada dua efek makan ikan tongkol yang bisa terjadi, yaitu:
1. Ikan Tongkol Bisa Sebabkan Keracunan Merkuri
Meskipun ikan tongkol, ikan tuna, dan ikan laut kainnya adalah ikan yang sehat, ia menyimpan logam berat merkuri.
Moms harus membatasi asupan ikan laut kalengan atau cakalang hingga 12 ons (340 gram) per minggu.
Selain itu varietas ikan laut lainnya, seperti albacore, yellowfin, dan bigeye, memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi dan harus dimakan lebih sedikit atau tidak sama sekali.
Perlu diingat bahwa orang dengan berat 68 kg yang menjalani diet ikan akan makan 524 gram ikan per hari atau 1,6 kg selama 3 hari.
Dosis aman maksimum merkuri adalah 0,045 mcg merkuri per pon berat badan (0,1 mcg per kg), yang berarti bahwa orang dengan berat 68 kg dapat mengonsumsi hingga 6,8 mcg merkuri per hari .
Jika Moms melakukan diet ikan, konsumsi harian telah mengemas begitu banyak ikan ini sehingga Moms dapat dengan mudah melebihi batas merkuri.
Keracunan merkuri dikaitkan dengan kerusakan parah pada jantung, ginjal, sistem kekebalan, dan sistem saraf.
2. Alergi Ikan
Ikan adalah alergen umum yang dapat menyebabkan reaksi parah, seperti anafilaksis.
Terkadang alergi ikan bisa disalahartikan dengan keracunan scombroid yang sebenarnya merupakan toksisitas histamin yang bukan alergi melainkan bentuk keracunan makanan.
Ikan tuna dan ikan tongkol secara alami mengandung histamin tinggi.
Jika tuna telah rusak, pertumbuhan berlebih dari bakteri meningkatkan kandungan histamin dan kemungkinan toksisitas histamin.
Gejala bisa muncul kapan saja antara 5 menit hingga 2 jam setelah makan.
Mengutip American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, gejala toksisitas histamin mirip dengan gejala alergi makanan yang khas.
Gejala mungkin termasuk mengi, lidah bengkak, diare, pingsan, dan mual.
Namun, ketika sekelompok orang yang makan makanan yang sama menunjukkan gejala, kemungkinan besar itu adalah toksisitas histamin dan bukan keracunan makanan.
Jika seseorang mengalami reaksi, terutama lebih dari sekali setelah makan tuna, maka bisa dipastikan ia mengalami alergi ikan.
Baca Juga: Keracunan Makanan? Redakan dengan 5 Bahan Alami Ini
Penyimpanan dan Keamanan Ikan Laut
Selain mengetahui manfaat ikan tongkol, Moms juga perlu mengetahui cara penyimpanan dan keamanan ikan laut.
Jika Moms membeli ikan segar, hindari produk yang berbau amis, asam, atau berbau seperti amonia.
Ikan segar memiliki daging berwarna merah yang harus keras.
Jika ada indikator, periksa untuk memastikan ikan disimpan pada suhu yang tepat.
Sementara itu, jika ikan dibekukan, ikan harus kokoh dan tidak bisa ditekuk.
Tempatkan ikan mentah di atas es atau di lemari es segera setelah dibeli dan gunakan dalam 2 hari.
Jika Moms tidak berencana untuk menggunakannya secepat itu, bungkus rapat-rapat dengan plastik pembungkus dan kertas aluminium, lalu masukkan ke dalam freezer.
Cuci tangan dengan baik dengan air sabun selama 20 detik setelah mengurus makanan laut mentah.
Bersihkan meja dapur, talenan, dan peralatan makan setelah menyiapkan ikan mentah.
Cairkan ikan beku di lemari es atau dalam kantong plastik tertutup yang direndam dalam air dingin.
Yang terbaik adalah memasak tuna mentah dengan suhu internal 63 derajat Celsius.
Jika Moms memilih untuk makan tuna mentah atau setengah matang, pilih produk yang telah dibekukan sebelumnya karena jenis ikan ini kecil kemungkinannya mengandung parasit.
Ikan kalengan atau kantong yang belum dibuka dapat disimpan selama beberapa tahun selama wadahnya tetap tertutup rapat.
Untuk kualitas produk terbaik, coba konsumsi dalam waktu setahun setelah pembelian.
Setelah dibuka, tempatkan tuna kalengan sebelumnya ke dalam wadah tertutup dan simpan di lemari es.
Gunakan dalam waktu 3 hingga 4 hari. Setelah ikan kalengan dibuka, bisa juga disimpan di freezer dalam wadah kedap udara.
Baca Juga: Serba-serbi Ikan Arwana, Jenis Ikan Akuarium Paling Mahal!
Itulah manfaat ikan tongkol, efek samping, dan cara menyimpan ikan dengan benar.
Pastikan untuk membatasi makan ikan tongkol untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan dan terapkan langkah penyimpanan yang disarankan di atas ya, Moms.
- https://www.aaaai.org/Conditions-Treatments/related-conditions/histamine-toxicity
- https://www.obesityaction.org/community/article-library/ghrelin-the-go-hormone/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3827145/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16087970/
- https://sakyfoods.com/en/seafoods/health-benefits-of-mackerel-fish.html
- https://www.mdpi.com/2072-6643/11/10/2279
- https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171986/nutrients
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.