Mastoiditis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Diagnosis, dan Pengobatan
Sudah tahu belum Moms, kalau mastoiditis adalah gangguan kesehatan serius pada telinga yang sering menimpa anak-anak ataupun orang dewasa?
Ditandai dengan rasa sakit di belakang telinga dan keluarnya cairan yang cukup banyak.
Adapun, ini perlu segera ditangani dengan cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Mari ketahui serba-serbi dari penyakit peradangan pada telinga ini.
Gejala Mastoiditis
Menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester Medical Center, mastoiditis adalah kondisi infeksi atau peradangan akibat bakteri pada rongga tulang telinga (mastoid).
Biasanya, peradangan yang terjadi sedikit lambat. Sehingga, tak memicu beberapa gejala yang signifikan.
Di luar itu, adapun sejumlah gejala yang dirasakan secara umum, seperti:
- Peradangan di dalam telinga
- Nyeri dan sakit
- Suara berdengung secara tiba-tiba
- Bagian belakang telinga yang terlihat membengkak dan berwarna kemerahan
- Keluarnya cairan kental dari telinga
- Cuping telinga yang menonjol keluar karena pembengkakan pada tulang mastoid
- Demam dan sakit kepala
"Ada kalanya infeksi pada rongga telinga mastoid cukup berat sehingga nyeri sampai ke belakang telinga," terang dr. Ashadi Budi, Sp.THT-KL, Dokter Spesialis THT - Bedah Kepala & Leher, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Tak jarang, sejumlah orang juga mengalami kemerahan di belakang telinga. Dalam kasus tertentu juga dapat terjadi penumpukan nanah di rongga mastoid.
Baca Juga: Seputar Terapi Trombolitik, Penanganan untuk Stroke dan Serangan Jantung
Penyebab Mastoiditis
Apa sebenarnya penyebab mastoiditis dan adakah hubungannya dengan infeksi telinga?
Diketahui, mastoiditis terbilang lebih serius dibandingkan infeksi telinga pada umumnya.
Berikut beberapa penyebab yang menjadi faktor utama mastoiditis:
1. Peradangan Telinga Tengah
"Penyebab peradangan rongga ini sering merupakan penjalaran dari penyakit peradangan telinga tengah," jelas dr. Ashadi.
Ruangan telinga tengah mempunyai saluran yang mengarah ke hidung dan dinamakan saluran eustachius.
Jika terjadi infeksi dari hidung (flu, sinusitis, dan lain-lain), peradangan ini dapat menjalar ke telinga tengah, dan kemudian menjalar ke rongga mastoid.
2. Gendang Telinga Pecah
Infeksi pada telinga tengah juga dapat terjadi akibat gendang telinga yang pecah.
Ketika ini pecah, kemudian dapat menjalar infeksinya ke rongga mastoid, tanpa ada masalah pada hidung sebelumnya.
Tulang mastoid sendiri terletak di belakang telinga dan fungsinya beragam seperti:
- Mengeringkan bagian telinga tengah.
- Mengatur tekanan udara di telinga,
- Melindungi tulang temporal.
Untuk kasus gendang telinga pecah yang kronis, dapat memicu gangguan pendengaran cukup serius.
3. Cairan Telinga Menumpuk
Dikenal juga penyebabnya karena otitis media, ini kerap dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Otitis media terjadi akibat adanya cairan yang mengandung bakteri atau virus pada bagian tengah telinga.
Mengutip Children’s Hospital of Philadelphia, infeksi telinga yang tidak ditangani dengan baik hingga tuntas, dapat membuat cairan menumpuk.
Akibatnya, cairan yang mengandung bakteri dan virus menyebar ke sel udara pada tulang mastoid dan menyebabkan mastoiditis.
4. Penumpukan Sel Kulit
Dalam beberapa kasus, mastoiditis juga bisa disebabkan oleh menumpuknya sel kulit pada telinga.
Ini disebut dengan kolesteatoma, sehingga membuat cairan terakumulasi di tulang mastoid.
Diperlukan pemeriksaan fisik untuk melihat penyebab pasti dari setiap gejala yang dirasakan.
Baca Juga: Bayi Tidak Mau Tidur di Kasur? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mendiagnosis Mastoiditis
Lantas, bagaimana cara mendiagnosis dari kondisi mastoiditis?
Umumnya, dokter spesualis akan memeriksa bagian dalam telinga dengan otoskop (perangkat dengan kaca pembesar khusus).
Ketika gejala yang terlihat mengarah ke peradangan telinga, diperlukan rangkaian pemeriksaan lanjutan.
Ini biasanya termasuk tes darah dan kultur telinga.
Melansir National Health Services, kultur terlinga adalah di mana cairan akan diuji untuk mengetahui pemicu infeksi bakteri.
Beberapa anak mungkin perlu menjalani CT scan, yang menggunakan X-Ray, dan perangkat khusus untuk membuat gambar detail bagian dalam tengkorak.
Adapun pemeriksaan ini tak memicu rasa sakit dan tetap terasa nyaman dilakukan ya, Moms.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Jerawat di Dagu dan Cara Mengatasinya
Komplikasi Mastoiditis
Mastoiditis tidak boleh diabaikan dan harus ditangani secara serius ya, Moms.
Bila dibiarkan, infeksi bisa terus menyebar dan menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Meningitis, infeksi yang menyebabkan peradangan pada selaput di sekitar otak dan tulang sumsum.
- Abses otak, infeksi pada otak yang ditandai dengan kantung berisi nanah.
- Kehilangan pendengaran.
- Labirintitis, infeksi di bagian dalam telinga.
- Kerusakan saraf wajah yang bisa menyebabkan kelumpuhan wajah.
- Gangguan penglihatan.
- Sakit kepala akibat adanya gumpalan darah di otak.
Semakin cepat mastoiditis ditangani, maka akan semakin ringan pula prosedur pengobatan yang harus dijalankan.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Simalakama, dari Menangkal Radikal Bebas Hingga Obat Alergi
Cara Mengatasi Mastoiditis
Bicara soal pengobatan infeksi telinga ini,tentu harus dilihat dari faktor penyebabnya.
Ada sejumlah cara dalam mengatasi mastoiditis yakni berupa:
1. Pemberian Antibiotik
Satu-satunya cara untuk mencegah mastoiditis parah, adalah dengan segera mengobati infeksi telinga hingga tuntas ya, Moms.
Mastoiditis ringan biasanya diatasi dokter dengan pemberian obat antibiotik.
Tentunya, setiap orang dosisnya akan berbeda. Karenanya, pastikan telah mendapat anjuran dokter sebelum memberikan antiobiotik.
2. Mengeringkan Cairan Telinga
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan dilakukan prosedur lain untuk mengatasi mastoiditis.
Salah satunya yakni seperti mengeringkan cairan di dalam telinga dengan mengunakan selang timpanostomi maupun miringotomi.
Nantinya, cairan yang berhasil dikeluarkan ini akan mempercepat pemulihan dari peradangan telinga tengah.
3. Hindari Aktivitas Berat
Sejumlah pemicu peradangan telinga disebabkan karena infeksi virus, seperti flu atau batuk.
Jika mengalami pilek dan hidung tersumbat, hindari buang ingus atau menggunakan penyedot ingus terlalu keras.
"Hal ini untuk menghindari tekanan berlebih ke area telinga tengah dan rongga mastoid," ujar dr. Ashadi.
Baca Juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Domperidone, Obat untuk Bantu Atasi Mual dan Muntah
4. Operasi Kecil
Menurut penjelasan dokter Ashadi, untuk kasus tertentu, dibutuhkan tindakan operasi kecil untuk mengatasi mastoiditis.
Ada kalanya penyakitnya cukup berat seperti timbul jangan tidak sehat seperti granulasi. Ini adalah nanah yang berkumpul di dalam rongga mastoid.
Sehingga perlu dilakukan operasi pembersihan rongga mastoid (mastoidektomi).
Perlu beberapa perawatan lanjutan yang dilakukan pasca operasi.
Berhati-hatilah agar telinga yang sedang sakit tidak basah dalam beberapa hari.
Perlunya konsultasi lanjutan untuk memantau seberapa cepat proses pemulihan dari mastoiditis.
5. Konsultasi ke THT
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter THT apabila gejala mastoiditis kerap dialami.
Nantinya, dokter THT akan memberikan obat yang sesuai untuk memperbaiki penyebab dari peradangan telinga.
Hal ini berlaku untuk anak-anak ataupun orang dewasa yang mengalaminya, ya.
Moms, itulah beberapa fakta penting tentang mastoiditis yang bisa menyerang siapapun. Apa Moms pernah punya pengalaman mengalami infeksi telinga?
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=p02048
- https://www.chop.edu/conditions-diseases/mastoiditis
- https://www.nhs.uk/conditions/mastoiditis/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.