Memperbaiki Hubungan Orang Tua dan Balita Bisa Mengatasi ODD
Memiliki anak dengan gangguan menentang oposisional (oppositional defiant disorder/ODD) memang tak mudah. Untuk mengatasi ODD, salah satu cara paling ampuh adalah memperbaiki hubungan orang tua dan balita.
Si Kecil yang sering mengabaikan perintah, membantah, dan meledak-ledak tentu membuat Moms frustrasi. Jika hal ini berlangsung minimal enam bulan (seperti ciri ODD), rasa frustrasi Moms akan menumpuk. Interaksi negatif tersebut bisa merusak ikatan antara orang tua dan anak dan memperkuat pola perilaku bermusuhan.
“Anak yang memiliki masalah perilaku mendorong orang tua ke dua kutub, yakni permisif (serba membolehkan) atau hiperkoersif (terlalu memaksa). Harapannya, kontrol yang semakin besar akan membuat Si Kecil mau mendengarkan,” kata Dr. David Anderson dari Child Mind Institute, Amerika Serikat.
Keduanya bukanlah teknik pengasuhan yang ideal. Bagaimanapun, tidak ada orang tua yang ingin mendukung perilaku buruk pada anaknya. Mungkin Moms juga sering tidak sadar melakukannya.
Sebagaimana orang tua, anak juga bukan pihak yang seharusnya disalahkan. “Anak belajar melalui ratusan percobaan bahwa inilah cara mendapatkan yang ia inginkan,” ujar Dr. Anderson.
Baca Juga: 5 Tips Jitu Mendidik Anak dengan Gangguan ODD
Hal ini menjelaskan mengapa anak yang mengalami ODD lebih bertingkah saat di rumah. “Anak dengan ODD cenderung lebih melawan kepada orang yang mereka kenal baik karena polanya sudah sudah familiar.
“Sedangkan di tempat seperti sekolah, Si Kecil kurang memiliki kontrol secara umum terhadap lingkungan, sehingga jenis tingkah laku terkait ODD tidak mendapat reaksi yang memuaskan,” ungkap Dr. Anderson.
Mengatasi ODD dengan Memperbaiki Hubungan Orang Tua dan Balita
Foto: Pexels from Pixabay
Orang tua memainkan peranan kunci dalam menangani ODD. Meski yang didiagnosis adalah Si Kecil, hubungan orang tua dan anak perlu diperbaiki. Artinya, kedua pihak perlu berubah agar ODD dapat teratasi.
Tujuan penanganan ODD adalah membantu orang tua mencari titik tengah antara permisif dan otoriter.
Dilansir situs web Mayo Clinic, ini beberapa strategi yang bisa Moms praktikkan di rumah untuk membantu mengurangi perilaku ODD pada Si Kecil sedikit demi sedikit:
- Memuji perilaku dan karakter positif Si Kecil untuk mewujudkan tingkah laku yang diinginkan. Pujilah sespesifik mungkin. Misalnya “Moms senang sekali saat kamu membereskan mainanmu yang berantakan tadi.” Memberikan hadiah atas perilaku positif juga bisa dilakukan, terutama untuk balita.
- Contohkan perilaku yang Moms ingin Si Kecil lakukan. Menunjukkan interaksi yang tepat serta mencontoh tingkah laku yang patut secara sosial bisa membantu Si Kecil memperbaiki keterampilan sosialnya.
- Simpan energi dan emosi Anda dengan menghindari adu kekuasaan dengan Si Kecil.
- Tetapkan batasan dengan memberi instruksi dan ekspektasi yang jelas serta konsekuensi yang beralasan. Diskusikan batasan tersebut dengan Si Kecil ketika kalian sedang tidak berselisih.
Baca Juga: Pentingnya Penanganan ODD pada Balita
- Buatlah rutinitas dengan menyusun jadwal harian yang konsisten untuk Si Kecil. Ajak Si Kecil merencanakan rutinitas tersebut.
- Buat jadwal mingguan waktu berkualitas antara Moms dan Si Kecil secara konsisten.
- Kerja sama dengan suami atau pihak lain di rumah untuk memastikan prosedur pendisiplinan berjalan konsisten dan sesuai. Dapatkan juga dukungan dari guru, pelatih, dan orang dewasa lain yang banyak menghabiskan waktu bersama Si Kecil.
- Berikan Si Kecil pekerjaan rumah yang relatif mudah dikerjakan, lalu secara bertahap delegasikan tugas yang lebih penting dan menantang. Jangan lupa berikan instruksi yang jelas dan mudah diikuti.
Salah satu alasan strategi pengaturan perilaku terkadang tidak berhasil adalah karena orang tua mencoba teknik-teknik parenting yang berbeda dan bertentangan atau tidak bertahan cukup lama pada satu program sampai terlihat hasilnya. Karena itu, konsistensi menerapkan strategi-strategi di atas sangat penting.
Selain itu, bersiaplah akan kesulitan-kesulitan yang akan terjadi. Awalnya Si Kecil mungkin tidak kooperatif dan tidak menghargai perubahan respons Moms terhadap perilakunya. Perilakunya juga mungkin memburuk secara temporer setelah diterapkannya ekspektasi baru.
Baca Juga: Si Kecil Selalu Melawan? Mungkin Anak Mengalami ODD (Oppositional Defiant Disorder)
Dengan kegigihan dan konsistensi, kerja keras Moms di awal akan berbuah manis dengan membaiknya perilaku dan hubungan antara Moms dengan Si Kecil. Tetap semangat mengatasi ODD, ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.