7 Cara Efektif Menanamkan Sikap Rendah Hati pada Si Kecil
Bukan hanya kemampuan intelegensia yang tertuang dalam bidang akademis yang harus ditanamkan pada Si Kecil. Agar ia mencapai kesuksesan dalam hidup, Si Kecil pun perlu dibekali dengan kecerdasan emosionalnya (EQ/ Emotional Intelligence).
Meski kecerdasan EQ sulit untuk diukur, namun EQ dapat dilihat dari beberapa aspek. Contohnya mampu mengelola emosi dengan baik, memiliki kepribadian yang disukai, mampu membina hubungan baik dengan orang lain, hingga sikap rendah hati.
Menurut Greater Good Science Center, How You Can Help Your Children Develop Hulimity, rendah hati merupakan sikap seseorang yang tidak sombong meski sebenarnya memiliki kemampuan berlebih, menempatkan orang lain berharga seperti dirinya, mau berpikir terbuka dan menerima masukan.
Dilansir dari lamanfatherly.com, rendah hati juga merupakan sikap mau menerima, bersyukur, mau mendengarkan pendapat orang lain, dan memahami bahwa kebanggaan diri merupakan suatu hal yang berbeda dibanding dengan kepercayaan diri.
Di tengah maraknya media sosial dan aneka ragam konflik yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, tugas orangtua tentu lebih berat. Apalagi dalam pengembangan EQ anak. Salah satunya sikap rendah hati.
“Ada suatu pengharapan baru dari setiap orangtua. Mereka menginginkan anaknya bisa menjadi sosok orang baik. Artinya, mereka perlu menanamkan sikap baik dan rendah hati karena dari sinilah semua benang kusut ini berasal,” jelas Dr. John Duffy, seorang Psychologist dan penulis Parenting A New Teen.
Cara Menanamkan Sikap Rendah Hati Kepada Anak Sejak Dini
Photo: Orami Photo Stock
"Kerendahan hati tidak berarti kurang memikirkan diri sendiri, tetapi lebih sedikit memikirkan diri sendiri." - CS Lewis
"Makin tinggi kita ditempatkan, makin rendah hati kita harus berjalan." - Marcus Tullius Cicero
"Kalah adalah pengalaman belajar. Hal itu mengajarimu kerendahan hati dan bekerja lebih keras." - Yogi Berra
"Kerendahan hati adalah dasar dari setiap sikap yang baik." - Joyce Meyer
"Kerendahan hati dan kesabaran adalah bukti paling pasti dari peningkatan cinta." - John Wesley
Apakah Moms dan Dads pernah mendengar pernyataan dari tokoh dunia di atas?
Cobalah untuk menyerap setiap perkataan tersebut, buka hati, dan buka diri untuk mempersiapkan peningkatan EQ untuk Si Kecil.
Bersepakatlah bersama pasangan, untuk mengajarkan hal baik rendah hati kepada Si Kecil untuk masa depannya kelak. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk kepentingan dirinya sekaligus membuatnya berarti bagi sesame.
Lalu, bagaimana cara benar menanamkan dan melatih sikap rendah hati pada anak? Simak saran dari Dr. Duffy berikut ini:
Baca juga: Air Kapur Sirih, Ini 7 Manfaat Baiknya untuk Keluarga
1. Menjadi Role Model
Dalam menanamkan sikap rendah hati pada anak, Moms dan Dads harus menjadi role models yang baik. Sikap rendah hati perlu dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya diumbar melalui kata-kata.
“Untuk mencapai nilai positif, sikap rendah hati dan sikap percaya diri harus berjalan bersama. Jika tidak seimbang, hal ini akan membawa pada sikap arogan dan narsisme,” jelas Dr. Duffy.
Terapkan dan tunjukkan dalam sikap hidup Moms dan Dads pada hidup sehari-hari. Mulailah dari keluarga sendiri untuk membiasakan anak meniru sikap rendah hati tersebut.
2. Ajak Si Kecil untuk Berbagi
Cara mengajarkan sikap rendah hati selanjutnya adalah dengan mengenalkan pada Si Kecil perilaku saling mengerti dan saling berbagi tanpa pamrih. Jangan menyebutkan kata “Nanti kamu akan mendapatkan pahala jika…”. Hal ini melatih mereka untuk membantu sesama dengan tulus.
Ajaklah Si Kecil untuk membereskan lemari baju atau kotak mainannya. Pilah baju yang sudah kekecilan. Atau pilih mainan yang jarang ia mainkan namun masih layak digunakan. Kumpulkan berbagai baju dan mainan tersebut untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Moms pun juga bisa mengajaknya menyisihkan sebagian uang jajan untuk berbagi makanan kepada sesama yang membutuhkan. Lakukan secara berkala dan jangan lupa ceritakan alasannya mengapa ia perlu melakukan kebaikan tersebut.
Baca juga: 3 Cara Hadapi Anak Tertutup yang Tidak Mau Berbagi Cerita dengan Orang Tua
3. Ajarkan Sopan Santun
Cara seseorang untuk menanggapi dan menghargai orang lain juga menunjukkan sikap rendah hati. Moms dan Dads perlu mengajarkan anak untuk mengucapkan kata “tolong” ketika ia membutuhkan sesuatu.
Si Kecil pun perlu diajarkan untuk mengucap “terima kasih” setelah menerima atau mendapatkan sesuatu.
Jangan lupa, hal yang sama juga berlaku ketika Moms dan Dads meminta bantuan kepadanya. Ucapkan “terima kasih” atas jerih payah yang ia lakukan dan kata “tolong” ketika Moms dan Dads memintanya melakukan sesuatu.
4. Ajarkan Si Kecil untuk Minta Maaf
“Kunci rendah hati adalah berani untuk minta maaf,” ungkap Dr. Duffy.
Memang, kita sendiri terkadang merasa gengsi untuk meminta maaf saat berbuat salah baik sengaja maupun tidak sengaja. Kita berdalih bahwa, permintaan maaf itu bisa diwujudkan dengan perilaku dan sikap.
Padahal, kalimat “Saya minta maaf,” tidak bisa digantikan dengan perilaku pengganti permintaan maaf tersebut. Jika Moms dan Dads masih saja melakukan hal ini. Hentikan segera, ya!
Tanpa disadari, hal ini hanya akan menunjukkan sikap egosentris dan arogan pada anak.
Baca juga: 9 Cara Minta Maaf Kepada Suami, Tidak Perlu Gengsi Moms!
5. Gunakan Media Televisi sebagai Alat Memberi Contoh
Inilah eranya digital dan gambar bergerak. Gunakan momen menonton film bersama anak sebagai salah satu cara mengajarkan anak untuk bersikap rendah hati.
Moms dan Dads dapat memilihkan film khusus untuk anak-anak. Mainkan tombol pause untuk menceritakan dan memberi kesimpulan akan scene yang sedang disaksikan.
Misalnya, ketika film tersebut menunjukkan scene perundungan terhadap seorang anak. Moms bisa menghentikan scene tersebut untuk sementara.
Lalu tanyakan scene tersebut kepada Si Kecil “Bagaimana menurut Kakak tentang kejadian ini?” “Menurut kamu, apakah sikap itu baik? Bagaimana perasaan anak-anak yang melakukan perundungan dan anak yang mendapatkan perundungan tersebut?”
Dengarkan pendapat Si Kecil dan beri masukan positif terkait sikap tersebut. Moms bisa melanjutkan kembali scene film setelah mendengarkan Si Kecil dan memberi penjelasan terkait sikap tokoh film.
6. Berikan Pujian bagi Si Kecil
Beri pujian bagi Si Kecil jika ia melakukan suatu hal baik, berhasil melakukan sesuatu, termasuk mendapatkan nilai baik di Sekolah.
Meski demikian, lakukanlah hal yang sama ketika ia kecewa saat gagal dan menerima nilai buruk di Sekolah. Jangan langsung memarahi Si Kecil, menyalahkan ia karena tidak teliti, dan sebagainya.
Beri penghargaan padanya bahwa ia sudah belajar dan memberi yang terbaik yang dia miliki. Saatnya untuk belajar bersama, tunjukkan bahwa ia adalah pribadi berbeda, unik, dan memiliki kelebihan serta kelemahan.
Namun kali ini tanamkan sikap bertanggung jawab atas konsekuensi sikap yang dilakukannya. Dengan demikian, ia bisa belajar tentang nilai terbaik yang perlu diperoleh dari dirinya serta menghargai orang lain yang lebih piawai darinya.
Bukan mendapatkan nilai sempurna hingga mengorbankan orang lain dan kepercayaan dirinya.
Baca juga: Kenapa Anak Sering Menangis di Malam Hari?
7. Tuliskan Daftar Sikap Rendah Hati Si Kecil Setiap Hari
Yang paling penting untuk mengajarkan sikap rendah hati kepada anak adalah dengan memberi contoh mudah yang bisa dilakukan setiap hari. Tidak perlu terlalu muluk dan terlalu jauh.
Siapkan kalender bulanan. Beri tugas Si Kecil untuk menuliskan sikap rendah hati apa yang ia sudah lakukan hari ini dan perasaannya setelah melakukan kebaikan tersebut.
Sikap rendah hati yang dimaksud bisa terdiri dari memberi ucapan terima kasih kepada ART yang mempersiapkan makan siang untuknya, mau meminta maaf kepada Kakak ketika Si Kecil berbuat salah, mau membantu Moms yang sedang membersihkan tempat tidur, dan sebagainya.
Dengan demikian, Si Kecil bisa berlatih sikap rendah hati dalam kehidupannya sehari-hari. Coba terapkan yuk, Moms.
- https://greatergood.berkeley.edu/video/item/how_to_help_your_children_develop_humility
- https://www.fatherly.com/love-money/how-parents-can-practice-humility-with-their-kids/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.