Mengapa Harus Memberikan Anak Beragam Jenis Protein? Ini Penjelasan Ahli
Siapa yang hanya memberikan nasi dan ayam atau nugget atau sosis kepada Si Kecil? Bisa jadi Moms salah satunya. Betul tidak?
Memberikan nasi dan satu lauk kerap dilakukan orang tua. Tidak jarang juga, lauknya itu-itu saja. Alasannya karena Si Kecil memang hanya mau makan lauk itu.
Tapi, tahukah Moms? Memberikan lauk yang merupakan sumber protein yang sama setiap harinya bisa menghambat pertumbuhan Si Kecil?
Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp. A (K), Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Metabolik mengatakan bahwa setiap sumber protein ternyata punya kandungan yang berbeda satu sama lain.
Karena itu juga, penting bagi Si Kecil yang berada dalam masa pertumbuhan untuk mendapatkan semua kandungan asam amino yang ada di berbagai sumber protein.
“Protein harus divariasikan. Tidak boleh sama, tidak lengkap jadinya. Asam amino kan macam-macam. Jadi harus ganti-ganti,” tutur dr Lanang.
Dia menambahkan, anak usia 2 tahun ke atas minimal harus mendapat tiga jenis protein setiap kali makan. Seperti telur, ikan, dan kacang.
“Tambah sumber protein dengan vitamin, mineral, dan serat. Seperti sayur atau buah. Variasikan karena satu dan yang lain saling melengkapi kandungannya,” ungkap dr Lanang.
Baca Juga: Manfaat Protein untuk Bayi dan Tumbuh Kembangnya
Berbagai Jenis Protein
Foto: Medicalnewstoday.com
Protein dari sumber hewani, seperti daging dan susu, disebut lengkap, karena mengandung semua sembilan asam amino esensial. Sebagian besar protein nabati dianggap tidak lengkap karena kekurangan satu atau lebih asam amino esensial.
Ini menjadi masalah bagi seseorang yang tidak makan daging atau produk susu. Tetapi orang-orang yang makan diet vegetarian masih bisa mendapatkan semua asam amino esensial mereka dengan makan berbagai macam makanan nabati yang kaya protein.
Misalnya, Si Kecil tidak bisa mendapatkan semua asam amino yang dibutuhkan dari kacang saja, tetapi jika mengonsumsi selai kacang dengan roti gandum, ini akan jadi lengkap.
Demikian juga, kacang merah tidak akan memberikan semua yang dibutuhkan, tetapi kacang merah dan nasi akan membantu.
Berita baiknya adalah Si Kecil tidak perlu mengonsumsi semua asam amino esensial dalam setiap makanan. Selama Si Kecil memiliki berbagai sumber protein sepanjang hari, tubuh akan mengambil apa yang dibutuhkan dari setiap makan.
Protein Terbaik untuk Anak
Foto: Tips-weight-lose.com
Dikutip dari Sfgate.com, anak membutuhkan cukup banyak protein untuk pertumbuhan dan perkembangannya. The Institute of Medicine menyarankan anak usia 1-3 tahun mengonsumsi 13 gr protein setiap harinya, usia 4-8 tahun membutuhkan 19 gram, dan usia 9-13 tahun membutuhkan setidaknya 34 gram.
Untungnya, ada banyak sekali makanan kaya protein yang cocok untuk anak-anak. Apa saja? Yuk kita cari tahu Moms!
1. Makanan dari Susu
Makanan dari susu seperti susu, yogurt, keju, dan keju cottage dikemas tidak hanya kaya protein, tetapi juga kalsium. Ini akan membantu menjaga tulang Si Kecil tetap kuat.
The Academy of Nutrition and Dietetics melaporkan bahwa 1 cangkir susu mengandung 8 gram protein, 1 cangkir yogurt menyediakan sekitar 13 gram, dan setengah cangkir keju cottage mengandung 14 gram protein.
Keju string juga menjadi salah satu produk susu yang jadi favorit anak.
2. Telur
Telur merupakan sumber protein yang sangat baik untuk anak-anak karena mengandung protein lengkap berkualitas tinggi dan mudah dikunyah oleh anak kecil.
Satu telur besar mengandung sekitar 6 gram protein. Anak-anak dengan alergi telur harus menghindari makan telur. Namun, KidsHealth.org melaporkan bahwa sebagian besar anak mengatasi alergi telur pada saat mereka berusia 5 tahun.
3. Daging tanpa Lemak
Daging seperti ayam tanpa kulit dan daging tanpa lemak kaya akan protein, zat besi, dan seng, yang semuanya merupakan nutrisi penting untuk perkembangan anak yang baik.
The Academy of Nutrition and Dietetics melaporkan bahwa 2 ons dada ayam mengandung 18 gram protein dan 2 ons daging sapi tanpa lemak menghasilkan 14 gram.
Ikan juga kaya protein, tetapi Moms harus pandai-pandai memilih ikan. Jangan sampai ikan yang dipilih mengandung merkuri yang justru membahayakan.
Salmon, lele, pollock, dan tuna kaleng bisa jadi pilihan Moms.
Baca Juga: Bukan Daging yang Jadi Sumber Protein Terbaik, Tapi Telur, Kok Bisa?
4. Protein Berbasis Tumbuhan
Banyak makanan nabati juga kaya protein lho Moms. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, anak-anak vegetarian, termasuk vegan dan diet bisa mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan dari makan berbagai makanan padat nutrisi.
Contoh makanan protein nabati meliputi susu kedelai, yogurt kedelai, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan selai kacang. Namun, tanyakan dokter anak sebelum menawarkan kacang kecil, biji-bijian atau selai kacang, karena mereka dapat menimbulkan risiko tersedak.
Karena susu kedelai mengandung senyawa seperti estrogen, Dr. Walter Willett di Harvard Medical School menyarankan untuk membatasi asupan susu kedelai anak hanya 2 gelas setiap hari.
Nah, ternyata memberikan berbagai jenis protein memang ada manfaatnya ya untuk pertumbuhan Si Kecil. Tapi Moms juga tidak perlu khawatir akan kesulitan mengingat ada cukup banyak protein yang bisa Moms pilih.
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.