Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut
Jika Moms hamil dan berusia di atas 35 tahun, Moms mungkin pernah mendengar istilah "kehamilan usia lanjut" atau kehamilan geriatri.
Zaman dahulu, kehamilan geriatri terbilang begitu jarang terjadi.
Namun seiring perkembangan zaman, pernikahan di usia muda tidak lagi menjadi sebuah keharusan sehingga kehamilan geriatri kini semakin marak terjadi.
Artinya, kehamilan geriatri kini sudahlah bukan lagi kejadian yang terbilang langka.
Hanya saja, banyak risiko yang akan terjadi jika Moms menjadi bagian dari kelompok kehamilan geriatri.
Apa saja? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: 15 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Jawa Ningrat yang Elegan, Ada Adinungrum dan Bhanuwati
Apa itu Kehamilan Geriatri?
Foto: Orami Photo Stock
Kehamilan geriatri adalah kehamilan yang dialami oleh wanita setelah ia berusia di atas 35 tahun.
Istilah ini lebih umum digunakan di masa lalu saat jumlah ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun tidak sebanyak sekarang.
Menurut the Centers for Disease Control and Prevention Trusted Source, jumlah wanita berusia antara 35 dan 39 yang memiliki bayi pertama mereka telah meningkat di semua kelompok ras.
Dahulu, dokter menggunakan istilah kehamilan yang terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun sebagai "kehamilan usia lanjut".
Saat ini, untuk alasan yang jelas dokter tidak lagi menggunakan istilah kehamilan usia lanjut.
Sebaliknya, ketika seorang wanita hamil di atas usia 35, dokter menggunakan istilah "usia ibu lanjut."
Tingkat wanita yang memiliki bayi pertama mereka bahkan ketika hamil di usia 40-an sebenarnya saat ini merupakan satu hal yang wajar atau banyak terjadi.
Definisi kehamilan usia lanjut benar-benar berubah karena tren ketika wanita memulai keluarga mereka berkembang seiring waktu.
Baca Juga: Pneumonia Bayi: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya
Risiko Kehamilan Geriatri
Foto: healthline.com
Seiring bertambahnya usia wanita, maka kehamilan geriatri ini kemungkinan memiliki banyak kondisi medis yang berisiko terjadinya komplikasi kehamilan yang meningkat.
Karena seorang wanita memiliki sel telur yang sama dengan saat ia dilahirkan sepanjang hidupnya, ada risiko kelainan yang lebih tinggi selama kehamilan yang terjadi di kemudian hari.
Berikut ini risiko yang bisa saja terjadi saat kehamilan geriatri:
1. Penurunan Kesuburan
Sebuah penelitian The New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa wanita yang hamil pada usia 31-34 tahun akan mengalami penurunan kesuburan sebesar 61 persen.
Sedangkan kehamilan pada usia 35 tahun ke atas, akan mengalami penurunan kesuburan 54 persen.
Dengan adanya penurunan kesuburan, kemungkinan besar akan sulit mengandung di kehamilan selanjutnya.
2. Risiko Down Sindrom pada Bayi
Seorang ibu berisiko memiliki anak down syndrome jika usianya di atas 40 tahun saat hamil.
Hal ini karena adanya kelainan kromosom menyebabkan sel telur ibu berusia lebih tua biasanya sudah tidak bagus.
Ditambah dengan riwayat kesehatan tertentu, seperti hypotiroid, gangguan infeksi virus, dan radiasi.
Baca Juga: Daftar Parfum Termahal di Dunia dan Indonesia, Mana yang Moms Sukai?
3. Risiko Kelahiran Prematur
Risiko hamil geriatri selanjutnya adalah berisiko melahirkan bayi prematur atau lahir dengan berat badan rendah.
Hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan, daya tahan tubuh lemah, hingga terhambatnya tumbuh kembang.
Kondisi ini juga akan meningkatkan kemungkinan Moms harus melewati persalinan dengan operasi Caesar.
Hal ini juga bisa membuat bayi rentan terhadap masalah kesehatan dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
4. Komplikasi Kehamilan
Risiko hamil geriatri juga rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia.
Risiko ini akan semakin meningkat bila pernah mengalami kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya.
Selain itu, melansir American Journal of Obstetrics & Gynecology, risiko kematian ibu saat hamil diusia tua juga meningkat seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Review Pigeon Baby Diaper Rash Cream oleh Moms Orami, Aman untuk Kulit Sensitif Si Kecil!
Tips Menjalani Kehamilan Sehat di Usia Tua
Foto: Orami Photo Stock
Meski hamil geriatri lebih berisiko, Moms tetap bisa menjalani kehamilan dengan aman dan sehat.
Oleh karena itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan selama menjalani kehamilan di usia tua:
1. Rutin Memeriksakan Kandungan
Selama menjalani masa kehamilan, Moms dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kandungan secara rutin.
Pemeriksaan ini penting dilakukan agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan serta tumbuh kembang janin.
2. Konsumsi Suplemen Ibu Hamil
Moms juga perlu mencukupi asupan nutrisi saat hamil dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Untuk memastikan asupan nutrisi tercukupi selama hamil, Moms pun perlu mengonsumsi suplemen kehamilan yang mengandung beragam nutrisi penting, seperti asam folat, zat besi, serta aneka vitamin dan mineral.
3. Deteksi Kelainan Kromosom pada Janin
Untuk mendeteksi dini kelainan kromosom pada janin, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan kandungan yang meliputi USG, amniosentesis atau pemeriksaan cairan ketuban, atau pemeriksaan darah janin melalui plasenta.
Tes ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada janin sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Baca Juga: 123 Lokasi dan Link Pendaftaran Vaksin COVID-19 di Wilayah DKI Jakarta, Tersedia Vaksin Booster!
Konsultasikan Kepada Dokter
Foto: grouponcdn.com
Berita baiknya adalah bahwa penilaian kesehatan, skrining genetik, pilihan diagnostik dan konseling lebih canggih dari sebelumnya.
Dengan begitu memungkinkan wanita untuk memahami sebanyak mungkin tentang kesehatan mereka, dan kehamilan.
Tak hanya itu, perawatan medis yang lebih baik, termasuk perawatan infertilitas yang semakin berhasil, telah meningkatkan peluang wanita yang lebih tua untuk hamil dan memiliki bayi yang sehat.
Mengetahui hal ini, wanita yang lebih tua lebih bersedia mengambil risiko pada kehamilan.
Wanita di atas 40 juga memiliki tingkat kehamilan yang tidak diinginkan yang kedua setelah wanita yang sangat muda.
Maka, bagi Moms yang merencanakan kehamilan di usia ibu lanjut alangkah lebih baiknya konsultasikan pada dokter.
Kemudian dilakukan penilaian kesehatan sehingga kita bisa mengetahui kehamilan kita riskan atau tidak.
Baca Juga: 15 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Jawa Ningrat yang Elegan, Ada Adinungrum dan Bhanuwati
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15458893/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7057832/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/317861
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy/art-20045756
- https://www.webmd.com/baby/guide/pregnancy-after-35
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.