Mengenal Pola Asuh Hyper Parenting Dan Dampaknya Bagi Anak
Apa mendidik anak untuk serba bisa dan unggul dalam segala hal adalah motto dari pola asuh anak yang saat ini Moms terapkan?
Hati-hati, bisa jadi Moms sudah terjebak dalam pola asuh hyper parenting yang lebih banyak memberikan dampak negatif bagi anak.
Ingin tahu lebih banyak tentang pola asuh hyper parenting dan dampaknya bagi anak? Yuk, kita baca bersama artikel di bawah ini.
Baca Juga : Antimainstream, Ini Pola Asuh Anak Unik di 10 Negara
Pola Asuh Hyper Parenting
Parenting.firstcry.com
Ya, setelah helicopter parenting dan drone parenting, belakangan hyper parenting menjadi sorotan karena membuat anak menjadi stres dan tertekan.
Menurut Dr. Alvin Rosenfeld dalam artikelnya yang berjudul The Hyper Parenting Trap, filosofi hyper parenting adalah menyiapkan anak agar unggul dalam segala hal, melalui berbagai aktivitas, latihan intens, serta dedikasi total untuk menjadi yang terbaik.
Orang tua yang menjalankan pola asuh hyper parenting umumnya merasa kalau mereka harus memaksimalkan potensi diri anak sejak sedini mungkin agar unggul dalam persaingan akademis dan karier yang begitu ketat di masa depan.
Itulah kenapa mereka tidak segan memadati jadwal anak dengan berbagai les, kursus, dan bimbingan belajar.
Karakteristik Pola Asuh Hyper Parenting
Huffingtonpost.ca
Umumnya, orang tua yang menjalankan pola asuh hyper parenting menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
- Terus memonitor dan mengendalikan hidup anak.
- Selalu menyingkirkan hambatan, menjauhkan kekecewaan, dan mencegah kegagalan yang mungkin dialami anak.
- Memadati jadwal harian anak dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
- Jarang sekali mengizinkan anak untuk sekadar bersantai atau bermain.
- Memastikan anak selalu mencapai tonggak pencapaian pendidikan dan perkembangan dengan sempurna dan tepat waktu.
- Memiliki ekspektasi tinggi dan menuntut hasil sempurna dari aktivitas, prestasi akademis, dan pencapaian anak.
Bahkan ada juga yang sampai tidak bisa menerima kritik atau penilaian negatif dari siapapun tentang anaknya, karena merasa sudah mendidik Si Kecil dengan baik dan sempurna.
Baca Juga : 5 Tips Membesarkan Anak di Zaman Modern
Dampak Hyper Parenting Pada Anak
Coloradomoms.com
Walau niatnya untuk membentuk anak yang sempurna dan unggul, para orang tua yang seringkali tidak menyadari kalau mendidik anak dengan pola asuh hyper parenting dapat menimbulkan dampak negatif.
Forum Sahabat Keluarga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut ada 6 dampak negatif dari pola asuh anak ini, yaitu:
- Anak kurang pandai bersosialisasi. Pola asuh anak ini membuat Si Kecil menjadi kurang percaya diri, kurang mandiri, serta cemas dan takut dalam bergaul.
- Anak memiliki emosi yang kaku dan sulit dikendalikan.
- Anak jadi jarang melakukan aktivitas fisik yang penting untuk kesehatan mental, fisik, dan sosialnya.
- Terlalu penurut dan rentan terhadap depresi. Akibat tuntutan orang tua, mereka tidak bisa mengembangkan minat dan bakatnya sendiri. Batasan ini membuat anak merasa tertekan dan mudah mengalami depresi.
- Rentan menjadi target perundungan. Selain karena kurang pandai bersosialisasi, jadwal anak yang padat juga membuatnya sulit berbaur dengan teman sebaya.
- Mudah terkena penyakit akibat jarang dibolehkan bermain dan melakukan aktivitas fisik di alam atau luar ruangan.
Setiap orang tua tentu ingin mendidik anak agar sukses di masa depan, tapi jangan sampai obsesi yang tidak sehat membuat anak tidak bisa menjalankan dan menikmati hidup sewajarnya.
Bagaimana pendapat Moms tentang pola asuh hyper parenting?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.