Obat Batuk Berdahak Mucos, Kenali Dosis dan Efek Sampingnya
Batuk berdahak sering kali jadi kondisi tidak mengenakkan. Kalau sudah begini, Moms and Dads mungkin ingin minum obat pereda batuk berdahak, seperti Mucos.
Seperti obat lain, sebelum mengonsuminya, Moms and Dads harus tahu dulu obat apa itu, dosis konsumsi yang tepat, serta risiko efek sampingnya. Yuk, langsung simak ulasan berikut!
Baca Juga: Mengenal Bisolvon, Obat Batuk Berdahak yang Bisa Diminum Anak dan Dewasa
Apa Itu Mucos?
Foto: Orami Photo Stock
Mucos adalah obat dengan kandungan bahan aktif Ambroxol Hydrochloride. Itu merupakan agen mukolitik untuk mengatasi batuk berdahak.
Ambroxol sendiri bekerja mengencerkan dahak agar mudah dikeluarkan bersama batuk.
Zat aktif satu ini juga sering masuk ke dalam obat batuk yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala batuk akibat COVID-19.
Kandungan ini juga berfungsi sebagai sekretolitik pada gangguan saluran napas akut dan kronis, khususnya pada eksaserbasi bronkitis kronis, bronkitis asmatik, dan asma bronkial.
Dosis Konsumsi Mucos
Foto: Orami Photo Stock
Mucos merupakan dalam golongan obat keras. Karena itu, penggunaanya harus melalui resep dokter.
- Tablet
Dewasa: 1 tablet yang diminum 2--3 kali sehari.
Anak usia 6--12 tahun: 1/2 tablet, diminum 2--3 kali sehari.
- Sirup
Anak usia kurang dari 2 tahun: 1/2 sendok takar (2.5 mL), diminum 2 kali sehari.
Anak usia 2--6 tahun: 1/2 sendok takar (2.5 mL), diminum 3 kali sehari.
Anak usia 6 --12 tahun: 1 sendok takar (5 mL), diminum 2-3 kali sehari.
- Drops
Anak usia kurang dari 2 tahun: dosis 1 mL, diminum 2 kali sehari.
Konsumsi Ambroxol persis seperti yang diarahkan dokter atau sesuai petunjuk pada label. Jangan mengonsumsi lebih atau kurang dari yang diinstruksikan.
Obat ini bisa dikonsumsi bersama makanan atau segera setelah makan. Cobalah untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari.
Jika menggunakan sirup atau drops, kocok botol dengan baik sebelum meminumnya untuk memastikan cairan tercampur secara merata.
Gunakan sendok pengukur, cangkir, atau pipet yang disediakan untuk mengukur dosis yang ditentukan.
Jenis drops dapat dicampur dengan air, susu, atau jus. Setelah tercampur, langsung diminum.
Jika menggunakan kapsul tipe pelepasan berkelanjutan atau penghambat, biasanya diberi label "SR" atau "Retard," telan utuh dengan segelas air.
Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan kapsul.
Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Mucopect, Obat untuk Batuk Berdahak
Peringatan sebelum Mengonsumsi Obat
Bahan aktif dalam mucos, yakni Ambroxol, dapat digunakan selama kehamilan, terutama trimester awal, dan menyusui jika memang benar-benar diperlukan.
Namun, pemakaian selama kehamilan dan menyusui masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Yang pasti, Ambroxol tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa konsultasi dokter.
Dalam beberapa kasus, ditemukan insufisiensi ginjal, akumulasi dari metabolit ambroksol yang terbentuk di hati.
1. Interaksi dengan Obat Lain
Pemberian Ambroxol bersamaan dengan antibiotik tertentu dapat menyebabkan peningkatan penerimaan antibiotik ke dalam jaringan paru-paru, seperti:
- Amoksisilin sefuroksim
- Eritromisin
- Doksisiklin
2. Bagaimana Jika Melewatkan Waktu Konsumsi Obat?
Konsumsi dosis mucos yang terlewat segera setelah ingat. Jika hampir waktu untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal.
Jangan menggandakan dosis dalam keadaan apa pun.
Perhatikan Kondisi Tertentu
Foto: Orami Photo Stock
Beri tahu dokter jika Moms and Dads memiliki kondisi berikut:
- Sakit maag,
- Masalah di saluran paru-paru,
- Penyakit hati, dan
- Penyakit ginjal.
Juga, beri tahu dokter Anda jika Moms sedang hamil atau menyusui.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter atau apoteker sebelum memberikan obat ini pada anak. Anak-anak mungkin lebih sensitif terhadap efek samping.
Konsultasikan dengan dokter jika gejala memburuk atau tidak membaik dalam durasi pengobatan yang disarankan.
Efek Samping Konsumsi Mucos
Reaksi intoleran setelah pemberian Ambroxol pernah dilaporkan, tapi jarang.
Efek samping yang ringan pada saluran cerna pernah dilaporkan pada beberapa pasien. Pun dengan reaksi alergi. Reaksi alergi yang ditemukan:
- Reaksi pada kulit
- Pembengkakan wajah
- Dispnea
- Demam
Ambroxol juga dapat menyebabkan salah satu dari efek samping:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Gangguan pencernaan
- Mulas (nyeri terbakar di dada yang disebabkan makanan atau asam dari perut)
- Sakit perut
- Perubahan rasa
- Mati rasa atau merasa kering pada mulut maupun tenggorokan
Beberapa efek samping mungkin segera memerlukan bantuan medis. Peringatkan dokter dengan cepat jika mengalami salah satu dari berikut ini:
- Ruam yang timbul dan gatal
- Sesak napas
- Pembengkakan pada wajah, mata, mulut, atau tenggorokan
- Ruam dengan pengelupasan kulit atau melepuh pada bibir, mulut, atau mata disertai demam
Beri tahu dokter jika salah satu dari efek samping ini tidak hilang atau parah, atau jika mengalami efek samping lainnya.
Baca Juga: Bayi Batuk Berdahak? Ini yang Perlu Moms Perhatikan!
Cara Menyimpan Obat Mucos
Foto: Orami Photo Stock
Simpan di tempat sejuk, kering, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Lindungi dari cahaya dan panas yang berlebihan.
Obat tidak boleh digunakan melewati tanggal kedaluwarsa.
Moms and Dads, selalu ingat ya bahwa informasi ini bukan pengganti konsultasi medis. Disarankan untuk segera pergi ke dokter jika gejala tidak membaik.
- https://pionas.pom.go.id/obat/mucos
- https://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mucos
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ambroxol/patientmedicine/ambroxol%2B-%2Boral
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.