Etorvel (Obat Antiinflamasi): Keterangan, Dosis dan Efek Samping Penggunaan
Etorvel adalah obat yang mengandung etoricoxib. Obat ini efektif menghilangkan nyeri dan bengkak pada sendi dan gusi.
Etorvel juga bisa digunakan pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit asam urat dan rematik.
Selain itu, obat ini bermanfaat untuk menurunkan intensitas rasa nyeri pada pasien setelah melakukan prosedur operasi gigi.
Obat bekerja dengan memblokir efek enzim COX-2 yang menghasilkan prostaglandin penyebab rasa nyeri.
Terkait dengan dosis dan efek samping setelah penggunaan, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Keterangan Etorvel
Foto nyeri sendi (Orami Photo Stock)
Etorvel termasuk ke dalam golongan obat keras yang diklasifikasikan sebagai obat terapi inflamasi.
Obat ini memiliki kandungan etoricoxib sebanyak 6 miligram, 90 miligram, dan 120 miligram.
Etorvel tersedia dalam bentuk tablet yang dijual dalam satuan per strip berisi 10 tablet seharga Rp82.000 hingga Rp120.000.
Dosis Penggunaan Obat
Karena termasuk ke dalam golongan obat keras, etorvel hanya bisa dibeli menggunakan resep dokter.
Dosis penggunaannya pun harus disesuaikan berdasarkan kondisi dan tingkat keparahan penyakit.
Masing-masing penderita memiliki dosis yang berbeda. Namun, dosis umum penggunaan obatnya adalah sebagai berikut:
1. Mengatasi Ankylosing Spondylitis dan Rheumatoid Arthritis
Obat digunakan untuk orang dewasa sebanyak 60 miligram per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 90 miligram, sesuai dengan kebutuhan.
Ketika penderita sudah berada dalam keadaan stabil, dosis akan dikurangi menjadi 60 miligram per hari.
2. Mengatasi Osteoartritis
Obat digunakan untuk orang dewasa sebanyak 30 miligram per sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 miligram per hari, sesuai dengan kebutuhan.
3. Mengatasi Artritis Gout Akut
Obat digunakan untuk orang dewasa sebanyak 120 miligram per hari. Durasi penggunaan maksimal selama 8 hari.
4. Nyeri setelah Operasi Gigi
Obat digunakan untuk orang dewasa sebanyak 90 miligram per hari. Durasi penggunaan maksimal selama 3 hari.
Kategori Kehamilan
Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C. Ini menunjukkan efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.
Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, ini boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia. Ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Kontraindikasi Obat
Adapun beberapa kondisi yang bisa menimbulkan reaksi jika mengonsumsi etorvel, meliputi:
- Pengidap alergi terhadap etoricoxib atau bahan aktif lainnya.
- Pengidap alergi obat non steroid (NSAID), termasuk aspirin dan penghambat COX-2.
- Pengidap perdarahan dalam perut atau usus (ulkus perut).
- Pengidap penyakit hati serius.
- Pengidap sakit ginjal akut.
- Wanita hamil, sedang merencanakan kehamilan atau menyusui.
- Berusia di bawah 16 tahun.
- Pengidap radang usus.
- Pengidap gagal jantung, angina (dada di sesak), serangan jantung, atau stroke.
Interaksi Obat
Risiko efek samping semakin meningkat jika obat dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut:
- Obat antikoagulan (pengencer darah), seperti warfarin.
- Obat antibiotik, seperti rifampicin.
- Obat penekan sistem imun tubuh, seperti methotrexate.
- Obat penghambat ace dan reseptor angiotensin, seperti enalapril, ramipril, losartan, dan valsartan.
- Obat untuk mengatasi depresi, seperti lithium.
- Obat diuretik.
- Obat penekan sistem imun tubuh, seperti ciclosporin atau tacrolimus.
- Obat gagal jantung, seperti digoxin.
- Obat tekanan darah tinggi, seperti minoxidil (obat tekanan darah tinggi).
- Obat asma dan pengganti hormon.
- Obat pencegah serangan jantung dan stroke (aspirin).
- Alkohol.
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Cara Tepat Menyimpan Obat
Foto minum obat Etorvel (Orami Photo Stock)
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, etorvel juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Efek Samping Penggunaan Obat
Meski efek samping tidak terjadi pada semua pengguna, beberapa kondisi berikut perlu diwaspadai:
- Mual dan muntah.
- Sakit maag.
- Pembengkakan di area tungkai, pergelangan dan telapak kaki.
- Konstipasi (kesulitan buang air besar).
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Pusing atau sakit kepala.
- Lebam di beberapa area kulit.
- Sariawan.
- Nyeri di area dada.
- Peningkatan detak jantung berdebar dan sesak napas.
- Keringat dingin.
- Kesulitan tidur atau insomnia.
- Merasa lemas.
- Mudah lelah.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami beberapa efek samping yang disebutkan sebelumnya.
Langkah tepat penanganan dapat meminimalkan efek samping menjadi semakin parah.
- https://www.farmasi-id.com/etorvel/
- https://patient.info/medicine/etoricoxib-for-pain-and-inflammation-arcoxia
- https://www.medicoverhospitals.in/medicine/etoricoxib
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.