Otitis Media Efusi: Kenali Gejala, Pengobatan, Pencegahannya
Apakah Si Kecil merasakan sakit pada bagian tengah telinga? Hati-hati karena mungkin ini menjadi salah satu tanda otitis media efusi.
Otitis media efusi (OME) adalah sebuah masalah yang mengacu pada penumpukan cairan di telinga tengah.
Ini umumnya terjadi ketika cairan tidak dapat keluar dari telinga, setelah infeksi.
Menurut Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan, sekitar 90 persen anak-anak akan mengalami OME setidaknya sekali pada usia 10 tahun.
Infeksi telinga jenis ini umum terjadi pada anak usia enam bulan hingga tiga tahun dan lebih sering mempengaruhi laki-laki dari perempuan.
Lantas apa saja tanda-tanda dari hadirnya otitis media efusi? Kemudian bagaimana cara penanganannya yang tepat?
Untuk itu, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya Moms.
Baca Juga: Cara Menggunakan Tetes Telinga untuk Obati Masalah Telinga
Apa Itu Otitis Media Efusi?
Otitis media efusi (OME) juga dikenal sebagai otitis media serosa atau otitis media sekretori (SOM).
Seperti yang telah disinggung sebelumnya masalah kesehatan ini terjadi akibat cairan yang menumpuk di tengah telinga.
Ketika berada pada kondisi ini Si Kecil biasanya merasa ada sesuatu yang tersangkut di telinga.
Otitis media efusi lebih mungkin terjadi jika Moms atau Si Kecil menderita sakit tenggorokan, infeksi saluran pernapasan atas, atau pilek.
Sebab, tabung eustachius mengalirkan cairan dari telinga ke bagian belakang tenggorokan mengalami penyumbatan.
Diperkirakan sekitar 80% sampai 90% anak-anak akan mengalami otitis media efusi pada usia 6 bulan-3 tahun.
Baca Juga: 6 Penyebab Telinga Bayi Bau, Jangan Dianggap Sepele!
Penyebab Otitis Media Efusi
Anak-anak mungkin cenderung memiliki risiko tinggi terkena OME karena bentuk mereka.
Pada rentang usia tersebut tabung tuba eustachiusnya lebih pendek dan memiliki bukaan yang lebih kecil, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan dan infeksi.
Saluran eustachius anak-anak juga berbentuk lebih horizontal daripada orang dewasa yang membuat cairan lebih sulit mengalir dari telinga tengah.
Selain itu, karena imunnya yang belum sekuat orang dewasa anak-anak lebih sering terkena flu dan penyakit virus lainnya, sehingga dapat menyebabkan lebih banyak cairan di telinga tengah.
Alergi atau infeksi pernapasan juga dapat menyebabkan OME. Sebab, perubahan tekanan udara dapat menutup tuba eustachius dan mempengaruhi aliran fluida.
Masalah ini mungkin dapat terjadi ketika Si Kecil bepergian dengan pesawat atau minum sambil berbaring.
Baca Juga: 7 Makanan dan Vitamin untuk Telinga Berdenging
Faktor Risiko Otitis Media Efusi
Setiap anak berisiko mengalami otitis media dengan gejala efusi, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalaminya, antara lain:
- Sering masuk angin
- Menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat penitipan anak
- Berada di sekitar perokok
- Kurangnya menyusui
- Diberi susu botol sambil berbaring lurus atau telentang
- Memiliki riwayat infeksi telinga tahunan atau musiman
- Disfungsi kraniofasial
Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Telinga dan Cara Mengobatinya, Wajib Tahu!
Gejala Otitis Media Efusi
Setiap anak memiliki gejala-gejala OME yang berbeda-beda. Gejala seringkali ringan dan dapat bervariasi berdasarkan usia anak.
Bahkan, tidak semua anak dengan OME memiliki gejala atau merasa sakit, lho Moms.
Namun, salah satu gejala umum dari gangguan otitis media efusi adalah masalah pendengaran.
Moms bisa melihatnya ketika Si Kecil menonton televisi dengan suara yang lebih keras dari biasanya. Selain itu, mungkin Si Kecil juga kerap menarik-narik telinga mereka.
Jika Si Kecil sudah berusia di atas 3 tahun mungkin dan menderita OME, umumhya gejala yang mereka rasakan adalah suara teredam.
Kemudian mereka juga mungkin merasa telinganya penuh dengan cairan.
Beberapa gejala otitis media efusi meliputi:
- Masalah pendengaran
- Sensasi menarik di salah satu atau kedua telinga
- Tiba-tiba kehilangan keseimbangan
- Perkembangan bicara lambat
Ketika beberapa gejala yang telah disebutkan di atas muncul pada Si Kecil, mungkin Moms perlu memberikan perhatian lebih.
Perhatikan rentang waktu Si Kecil menujukkan beberapa gejala tersebut.
Jika Moms melihat gejala tak kunjung hilang dalam waktu 4 minggu ada baiknya untuk segera membawa Si Kecil berkonsultasi pada dokter.
Baca Juga: Sakit Telinga saat Hamil, Yuk Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Diagnosis Otitis Media Efusi
Dalam mendiagnosis otitis media efusi, dokter akan memeriksa telinga menggunakan otoskop, yaitu kaca pembesar dengan ujung yang terang yang digunakan untuk melihat ke dalam telinga.
Beberapa hal yang mungkin dokter akan cari dalam telinga anak meliputi:
- Gelembung udara di permukaan gendang telinga
- Gendang telinga yang tampak kusam bukannya halus dan berkilau
- Terlihat cairan di belakang gendang telinga
- Gendang telinga yang tidak bergerak ketika sedikit udara dihembuskan ke dalamnya
Tersedia metode pengujian yang lebih canggih. Salah satu contohnya adalah timpanometri.
Untuk tes ini, dokter memasukkan probe ke dalam telinga. Probe menentukan berapa banyak cairan di belakang gendang telinga dan seberapa tebal itu.
Jika di layanan rumah sakit terdekat belum terdapat alat probe, Moms tak usah khawatir karena otoskop akustik juga dapat mendeteksi cairan di telinga tengah.
Baca Juga: Waspada 7 Bahaya Menahan Bersin, Berisiko Gendang Telinga Pecah!
Pengobatan Otitis Media Efusi
Sebagai informasi kondisi otitis media efusi sering hilang dengan sendirinya.
Namun, OME kronis dapat meningkatkan risiko infeksi telinga. Sehingga Moms mungkin perlu menemui dokter jika terasa masih ada cairan di belakang telinga setelah enam minggu.
Moms mungkin memerlukan lebih banyak perawatan langsung untuk mengeringkan cairan yang berada di telinga.
Salah satu bentuk perawatan langsung adalah ear tube yang dilakukan untuk mengalirkan cairan dari belakang telinga.
Dalam hal ini, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan yang disebut myringotomy.
Operasi ini melibatkan penyisipan tabung telinga (tabung miringotomi). Pertama, ahli bedah membuat lubang kecil di gendang telinga untuk mengalirkan cairan.
Kemudian, tabung kecil ditempatkan di lubang ini untuk mencegah penumpukan cairan di masa mendatang.
Setelah prosedur tersebut pendengaran dapat dipulihkan, tetapi butuh enam hingga 12 bulan agar tabung terlepas dengan sendirinya.
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Telinga Berdengung Plus Mengenal Penyebabnya
Cara Mencegah Otitis Media Efusi
Jika Moms ingin mencegah Si Kecil mengalami OME, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan seperti:
- Sering mencuci tangan dan mainan
- Menghindari asap rokok dan polusi, yang dapat memengaruhi drainase telinga
- Menghindari alergen
- Menggunakan filter udara untuk menjaga udara sebersih mungkin
- Memanfaatkan pusat penitipan anak yang lebih kecil, idealnya dengan enam anak atau kurang
- Menyusui, yang membantu anak melawan infeksi telinga
- Tidak minum sambil berbaring
- Minum antibiotik hanya jika diperlukan
Baca Juga: 10 Mitos Telinga Caplang yang Masih Banyak Dipercaya
Nah, itulah beberap informasi mengenai otitis media efusi yang bisa Moms ketahui.
Jika Si Kecil menunjukkan beberapa gejala yang tak kunjung sembuh ada baiknya untuk segera membawanya ke dokter THT, ya Moms.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538293/
- https://www.webmd.com/cold-and-flu/ear-infection/what-is-otitis-media-with-effusion
- https://www.healthline.com/health/otitis-media-with-effusion#treatment
- https://effectivehealthcare.ahrq.gov/products/ear-infection/research-protocol
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.