25 Mei 2021

Kenali Reaksi dan Tanda Kulit Wajah Over Exfoliating, Begini Cara Mengatasinya

Kulit wajah yang over exfoliating harus segera memakai skincare yang aman untuk kulit.

Tanda kulit wajah sudah over exfoliating patut diketahui agar Moms tahu kapan harus berhenti melakukan exfoliating pada wajah. Patut diakui bahwa exfoliating sendiri sangat penting agar kulit mati bisa terangkat dan wajah memberikan ruang baru untuk regenerasi kulit.

Proses exfoliating atau yang biasa dikenal dengan pengelupasan sebenarnya tahapan yang penting dalam rangkaian perawatan kulit yang dilakukan secara rutin. Hal ini tentu saja perlu dilakukan untuk mendapatkan kulit wajah yang bersih dan juga cerah.

Namun, tentunya proses exfoliating harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing. Jenis kulit yang berbeda bisa memberikan jadwal exfoliating yang berbeda pula. Jadi, jangan sampai salah jadwal dan malah menimbulkan over exfoliating ya, Moms!

Jurnal Functional Plant Science and Biotechnology menyebutkan, exfoliating kulit wajah memberikan hasil yang baik seperti menjaga kulit tetap bersih, memperbaiki tekstur kulit, membantu mengurangi jerawat, dan mencegah penuaan pada kulit.

“Kesalahan dalam merawat wajah ketika wajah over exfoliating atau eksfoliasi berlebihan. Seharusnya, proses eksfoliasi kulit hanya dilakukan satu hingga dua kali per minggu untuk membantu mempercepat pergantian sel kulit tanpa menyebabkan kerusakan,” ungkap Dr. Aanand Geria, dokter kulit dari Geria Dermatology.

Baca Juga: Cocok untuk Kulit Berminyak, Ketahui Apa Itu Exfoliating Toner

Proses eksfoliasi kulit bisa dilakukan melalui produk tertentu atau menggunakan bahan kimia, yang kemudian disebut peeling.

Lantas, apa yang disebut dengan over exfoliating? Daripada bingung, sebaiknya Moms perhatikan beberapa tanda wajah over exfoliating berikut ini.

Reaksi Kulit pada Proses Exfoliating

apa itu over exfoliating
Foto: apa itu over exfoliating

Foto: healthied.com

Menurut American Academy of Dermatology, proses exfoliating kulit adalah menghilangkan sel kulit mati dan lapisan luar kulit.

Moms bisa menggunakan produk tertentu, seperti scrub, menggunakan sponge atau melalui proses kimia atau yang disebut chemical exfoliation.

Terlepas dari apapun metode exfoliating kulit yang dilakukan, reaksi kulit memang dapat berbeda-beda.

Seusai proses eksfoliasi, kulit sensitif dapat terasa menyengat atau terasa seperti terbakar.

Kulit kering bisa terasa bersisik, gatal atau kasar sedangkan kulit berminyak terasa seperti berkilau.

Berbeda dengan kulit kombinasi, biasanya akan terasa kering di beberapa area dan berminyak di area lain. Paling aman adalah jenis kulit normal dan tidak sensitif.

Maka dari itu, penting sekali untuk menghidrasi kulit dengan pelembap dan sunscreen seusai proses exfoliating.

Tujuannya, untuk menjaga kelembapan kulit dan menghindari terjadinya iritasi. Namun, reaksi kulit pada proses pengelupasan ini berbeda dengan tanda wajah sudah over exfoliating.

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Kulit yang Over Eksfoliasi, Yuk Coba!

Tanda Wajah Over Exfoliating

tanda wajah over exfoliating
Foto: tanda wajah over exfoliating (Orami Photo Stock)

Foto: freepik.com

Penyebab utama wajah mengalami over exfoliating karena keseringan melakukan proses pengelupasan kulit. Umumnya, pengelupasan kulit memang hanya dilakukan dua kali seminggu.

Dilansir dari sebuah jurnal yang berjudul Impact of Epidermal Desquamation on Tissue Stores of Iron menunjukkan bahwa kulit kita sendiri memang sudah melakukan proses exfoliating secara natural, Moms.

Proses exfoliating natural pada kulit terjadi pada hari ke 28 hingga hari ke 30. Jadi, exfoliating yang kita lakukan sebenarnya hanya untuk membantu kulit dalam mengangkat sel kulit mati yang tak bisa terangkat sempurna secara natural.

Hal tersebut membuat exfoliating tidak bisa dilakukan setiap hari atau sesering mungkin.

“Ketika kulit terkelupas dan bertambah parah, serta menjadi memerah, maka dapat disebut over exfoliating,” ungkap Dr. Avnee Shah, dokter kulit dari New Jersey.

Selain kulit menjadi memerah, tanda over exfoliating juga bisa dilihat dari kulit yang menjadi sangat kering, bersisik, hingga muncul ruam.

Kulit juga bisa jadi memproduksi kelebihan minyak, yang akhirnya menyebabkan jerawat.

Jerawat juga bisa menjadi tanda wajah over exfoliating, yang bisa berupa jerawat kecil, kasar, dan bergelombang.

Bisa dikatakan, tekstur wajah yang over exfoliating menjadi tidak rata.

“Proses eksfoliasi memang mengangkat sel-sel kulit mati dan membangun kolagen baru. Namun, apabila dilakukan terlalu sering, maka bisa mengakibatkan kulit menjadi dehidrasi dan kapiler dapat menjadi rusak. Akhirnya, hal ini membuat jerawat semakin parah,” Pamela Marshall, esthetician klinis dan co-founder dari Mortar and Milk Skin Clinic.

Baca Juga: 6 Masker Wajah Alami untuk Kulit Berminyak, Bisa Dibuat di Rumah!

Mengatasi Over Exfoliating

mengatasi over exfoliating
Foto: mengatasi over exfoliating

Foto: freepik.com

Tentunya, ketika Moms menyadari bahwa kulit sudah mengalami over exfoliating, maka harus menghentikan segala bentuk proses eksfoliasi sampai kulit benar-benar pulih.

Selama proses pemulihan, sebaiknya gunakan produk pembersih wajah yang lembut dan tanpa mengandung scrub.

Selain itu, pakai pelembap dengan kandungan hyaluronic acid untuk membantu mengembalikan kadar air pada wajah.

Jangan lupa juga untuk menggunakan sunscreen setiap harinya untuk menjaga kulit dari kerusakan akibat sinar matahari yang bisa menyebabkan iritasi.

Moms juga perlu menghindari berbagai jenis produk perawatan kulit yang tidak dianjurkan untuk kulit sensitif.

Baca Juga: Jarang Diperhatikan, Ini Bahaya Zat Kimia dalam Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kapan Bisa Exfoliating Setelah Terjadi Over Exoliating?

over exfoliating
Foto: over exfoliating

Foto: Orami Photo Stock

Jangan kapok untuk melakukan exfoliating ya, Moms. Meski Moms sudah pernah mengalami over exfoliating, bukan berarti Moms harus berhenti merawat wajah dengan metode ini.

Ketika kulit wajah sudah sembuh, Moms bisa kembali melakukan exfoliating. Terlebih ketika Moms sudah tidak merasakan adanya masalah kulit lagi, Moms bisa memulai metode exfoliating satu kali dalam seminggu.

Namun perlu diingat, jika Moms kembali merasalan wajah kemerahan atau mengelupas, hal itu juga bisa menjadi tanda bahwa Moms perlu berhenti melakukan exfoliating lagi.

Seperti halnya memakai skincare, pengelupasan kulit yang paling baik adalah melakukannya dengan cara yang tepat. Terlebih kulit pun sudah melakukan exfoliating secara natural sendiri, Moms.

Ketika melakukan perawatan wajah dengan metode ini, hal yang perlu dilakukan adalah melakukannya dengan sangat lembut agar kulit tidak kemerahan dan terluka.

Baca Juga: Mengenal Retinol, Kandungan dalam Skincare untuk Mengatasi Kerutan di Kulit

Untuk beberapa orang yang melakukan rutinitas dan perawatan yang baik untuk kulit, mereka mungkin tidak perlu melakukan exfoliating pada kulit wajah.

Namun tentu saja hal tersebut tidak mudah terutama ketika hidup di lingkungan urban yang memaksa kita bersentuhan dengan radikal bebas dan udara yang kotor karena polusi.

Banyak hal yang bisa memperlambat proses regenerasi kulit. Dari perlindungan kulit yang melemah, produksi minyak yang tak seimbang, bahkan dari partikel polusi.

Hal ini lah yang membuat kita harus melakukan pengelupasan dengan rutin. Pengelupasan kulit yang tepat bisa membuat permukaan epidermis kulit terlihat ssegar, sehat dan bersih menyeluruh.

Nah itu dia Moms pengertian over exfoliating, apa yang harus dilakukan ketika hal ini terjadi dan juga kapan harus kembali melakukan exfoliating wajah usai mengalami pengelupasan berlebihan.

Perlu diingat ketika Moms sudah mengalami over exfoliating, segeralah untuk menghentikan metode perawatan kulit ini dan mulai melakukan hal yang tadi disarankan, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3374011/
  • https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/routine/safely-exfoliate-at-home
  • https://www.researchgate.net/publication/224892687_Skin_Care_with_Herbal_Exfoliants

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.