Oviduk: Anatomi, Letak, Bentuk, Ukuran, dan Fungsi
Organ reproduksi wanita tak sebatas vagina atau rahim saja, lho. Ada juga tuba falopi yang memiliki saluran dengan nama oviduk.
Bagian satu ini dikenal juga dengan sebutan saluran telur atau tuba, ini cukup memainkan peran penting dalam keberhasilan kehamilan.
Yuk, kenali lebih dekat dengan kegunaan dan fakta menarik terkait oviduk, Moms!
Anatomi Organ Oviduk
Melansir dalam Histrology, oviduk ini juga dikenal sebagai saluran tuba fallopi.
Oviduk adalah saluran yang dilalui sel telur dari ovarium ke rongga rahim. Ini adalah bagian dari saluran reproduksi wanita yang cukup penting.
Organ intim wanita ini dilapisi dengan lapisan selaput lendir yang memiliki sejumlah lipatan dan papila, benjolan kecil jaringan yang berbentuk kerucut.
Diketahui, ini terdiri dari sejumlah bagian yakni:
- Dinding otot polos.
- Lapisan mukosa bagian dalam.
- Lapisan luar jaringan pendukung longgar (serosa).
Lapisan di atas berfungsi sebagai pelindung organ. Meski begitu, fungsinya tak sampai situ saja.
Ada pula lapisan silia, yakni jaringan berbentuk seperti rambut halus, yang berfungsi untuk mendorong sel telur yang dilepaskan saat ovulasi dari ovarium menuju rahim.
Ini juga membantu mendistribusikan cairan tuba ke seluruh organ.
Silia tuba fallopi paling banyak terdapat di ujung ovarium. Ini juga bisa mengalami perubahan sepanjang siklus menstruasi.
Gerakan pendorongan rambut silia meningkat menjelang waktu ovulasi. Tentunya, ini diatur oleh produksi estrogen dan progesteron.
Menariknya, beberapa wanita dengan kondisi yang dikenal sebagai sindrom Kartagener (gangguan fungsi silia), memiliki peluang yang sama dalam keberhasilan proses pembuahan, meskipun adanya gangguan pada rambut silia di daerah oviduk.
Baca Juga: 7 Gambar Vagina untuk Mengenal Bentuk Organ Reproduksi Wanita
Letak, Ukuran, dan Bentuk Oviduk
Umumnya, oviduk berada di perut bagian bawah atau panggul wanita.
Setiap tuba fallopi memiliki panjang 10–13 cm diameter sekitar 0,5–1,2 cm. Namun, ini tak bisa menjadi acuan pasti dan bisa berbeda pada setiap orang.
Oviduk berjumlah 2 dan terdapat di setiap sisi, baik kiri maupun kanan di sebelah rahim. Bentuknya melingkar yang tersambung dengan ovarium wanita.
Bagian Penting Oviduk
Untuk dapat berfungsi secara optimal, oviduk atau tuba falopi memiliki empat bagian penting, yaitu:
1. Fimbriae
Bagian ini memiliki struktur seperti jari berambut (silia) yang menutupi permukaan ovarium.
Fimbriae ovarium lebih panjang dari yang lain dan melekat pada tuba ovarium.
Fungsinya adalah untuk menangkap sel telur yang dilepaskan dari ovarium selama ovulasi dan mengantarkannya ke infundibulum.
2. Infundibulum
Bagian ini berbentuk corong dan merupakan bagian terluar dari tuba falopi.
Fungsinya adalah untuk menerima sel telur yang ditangkap oleh fimbriae dan menjadi tempat melekatnya fimbriae.
3. Ampula
Bagian ini merupakan bagian tengah tuba falopi yang terluas dan terpanjang.
Di ampulalah sel telur dan sel sperma bertemu dan proses pembuahan biasanya terjadi.
4. Isthmus
Bagian ini merupakan saluran kecil dan sempit (biasanya hanya sepanjang 2 cm) yang menghubungkan ampula ke rongga rahim.
Empat bagian tuba falopi ini bekerja sama secara harmonis untuk memungkinkan pembuahan dan transportasi embrio ke dalam rahim untuk berkembang lebih lanjut.
Kegagalan fungsi salah satu bagian ini dapat berakibat pada infertilitas.
Baca Juga: Bibir Vagina Bengkak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Fungsi Penting Oviduk
Tak lengkap rasanya jika tak mengenal fungsi-fungsi dari oviduk pada reproduksi wanita.
Berikut beberapa fungsi penting dari saluran tuba atau oviduk, yakni:
1. Mengangkut Sel Sperma
Fungsi utama dari oviduk ini adalah untuk mengangkut sel sperma pria ke sel telur, dan persiapan untuk pembuahan.
Sel telur diambil oleh fimbriae dan kemudian akan didorong menuju rahim.
Gerakan ini dibantu oleh dorongan dari rambut halus silia, yang merupakan kontraksi ritmik otot-otot pada saluran tuba.
2. Pembuahan atau Kehamilan
Fungsi lain dari oviduk adalah untuk menunjang keberhasilan pembuahan.
Sperma akan melakukan perjalanan keluar dari rahim ke dalam saluran tuba, di mana mereka dapat bertemu dan membuahi sel telur.
Telur yang telah dibuahi kemudian melanjutkan gerakannya menuju rahim.
Jika telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim dan terus berkembang, ini akan menjadi kehamilan.
3. Kontrasepsi Permanen
Pengangkutan telur yang berhasil melalui saluran oviduk, diperlukan bagi seseorang untuk hamil tanpa bantuan medis khusus.
Karenanya, fungsi lain dari saluran tuba ini juga sebagai sterilisasi permanen.
Biasanya, dilakukan dengan pengikatan saluran tuba untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Melansir Mayo Clinic, dikenal dengan ligasi tuba, ini juga dapat menurunkan risiko kanker ovarium, terutama jika saluran tuba diangkat.
Penyakit yang Menyerang Oviduk
Di luar fungsinya untuk keberhasilan kehamilan, ada berbagai risiko penyakit yang bisa menyerang oviduk.
Berikut sejumlah kondisi yang perlu diketahui, yakni:
1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kondisi yang paling sering dikaitkan dengan saluran tuba atau oviduk.
Ini terjadi ketika ada keterlambatan dalam pengangkutan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim.
Dalam kasus seperti itu, sel telur yang telah dibuahi dapat tertanam dan menyebabkan kehamilan ektopik di dalam tuba.
Tentunya, pengobatan yang dilakukan disesuaikan lagi dengan riwayat kesehatan wanita tersebut.
2. Kelainan Saluran Tuba
Melansir britannica.com, kelainan atau kerusakan pada saluran tuba dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Oviduk tersumbat atau rusak dapat dipicu karena:
- Sperma tidak dapat mencapai sel telur.
- Infeksi panggul (misalnya penyakit radang panggul).
- Endometriosis.
- Cacat bawaan.
Tentu, ini dapat dilihat melalui pemeriksaan fisik dengan dokter kandungan.
Baca Juga: Klitoris Wanita: Letak, Fungsi, Ukuran, hingga Anatomi
3. Salpingitis
Salpingitis mengacu pada penyakit peradangan yang menyebabkan penebalan saluran.
Ada dua jenis salpingitis yang umum terjadi pada oviduk, yakni:
- Salpingitis isthmica nodosa
Ini melibatkan pembentukan nodul di dalam bagian isthmus tuba.
Nodul ini membuat sel telur lebih sulit melewati saluran tuba dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Ini juga dapat memicu ketidaksuburan pada wanita.
Jenis salpingitis ini lebih sering terjadi pada wanita di atas 35 tahun dan sering ditemukan di daerah Afrika-Amerika.
- Salpingitis non-nodular
Ini biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terkait dengan penyakit radang panggul.
Baik salpingitis akut atau kronis, ini juga dapat menyebabkan penyumbatan tuba dan memicu jaringan parut.
4. Komplikasi Sterilisasi Tuba
Salah satu penyebab paling umum dari gangguan pada oviduk adalah komplikasi klamidia. Ini biasanya akibat prosedur sterilisasi tuba yang disengaja.
Disebut juga sebagai torsi tuba atau torsi adneksa, ini terjadi ketika oviduk terpelintir dan memengaruhi suplai darah pada tubuh.
Jika tidak diobati, gangguan pada tuba dapat memengaruhi kesuburan.
Baca Juga: Ciri-ciri Rahim Bermasalah dan Penyebabnya, Moms Wajib Tahu!
5. Kanker Saluran Tuba
Kanker tuba fallopi sangat jarang ditemukan, tetapi bisa terjadi. Kurang dari 1% kanker pada reproduksi wanita diperkirakan berasal dari saluran oviduk.
Ketika kanker terjadi di saluran tuba, kemungkinan besar merupakan hasil metastasis dari jenis kanker lain, seperti:
- Kanker ovarium
- Kanker rahim
- Kanker serviks
Di luar itu, pemicu kanker saluran tuba ini juga bisa berasal dari jenis kanker di luar organ reproduksi.
Cara Menjaga Kesehatan Oviduk
Menjaga kesehatan oviduk sangat penting untuk kesejahteraan Moms sehari-hari, berikut beberapa caranya yang bisa Moms lakukan:
- Konsumsi Nutrisi Seimbang: Pastikan diet Moms kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang rutin membantu meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme, yang bermanfaat untuk kesehatan oviduk dan tubuh secara umum.
- Cukup Tidur: Tidur yang berkualitas penting untuk pemulihan dan regenerasi sel, serta menjaga keseimbangan hormon yang berpengaruh pada kesehatan oviduk.
- Manajemen Stres: Stres dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan oviduk.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat dan kita terhindar dari risiko penyakit yang bisa menyerang oviduk ya, Moms!
- https://www.histology.leeds.ac.uk/female/oviduct.php#:~:text=The%20oviduct%20is%20also%20known,loose%20supporting%20tissue%20(serosa).
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tubal-ligation/about/pac-20388360
- https://www.britannica.com/science/fallopian-tube
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.