7 Pengaruh Gadget terhadap Psikologi Anak, Waspada Moms!
Pengaruh gadget terhadap psikologi anak tidak bisa dibiarkan, Moms.
Meski gadget adalah bagian dari teknologi yang paling banyak digunakan saat ini, Moms harus membatasi penggunaannya pada anak.
Pasalnya, anak bisa saja lebih senang bermain dengan gadget dan mengisolasi diri dari kehidupan sosial.
Hal tersebut bukan hanya mengakibatkan buruknya interaksi dan komunikasi saja, gadget bisa mengurangi manajemen emosional anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini pengaruh gadget terhadap psikologi anak yang perlu Moms ketahui.
Baca Juga: Kecanduan Game Online: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Pengaruh Gadget terhadap Psikologi Anak
Dilansir dari studi di Journal of Maternal and Child Health, penggunaan gadget pada anak usia dini mempengaruhi perkembangan mental dan fisiknya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan ada sebanyak 5–10% anak yang mengalami keterlambatan perkembangan akibat penggunaan gadget.
Selain penggunaan gadget berlebihan, perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, ekonomi, orang tua, dan status gizi.
Berikut ini pengaruh gadget terhadap psikologi anak yang perlu diwaspadai setiap orang tua:
1. Berdampak pada Fungsi Otak Anak
Pengaruh gadget terhadap psikologi anak yang pertama terjadi karena penurunan fungsi otak.
Saat balita, otak mengalami perkembangan yang 3 kali lipat lebih cepat ketimbang orang dewasa.
Dilansir dari laman Playground Equipment, intensitas penggunaan gadget yang terlalu tinggi pada balita dapat berdampak negatif pada fungsi otaknya.
Kondisi tersebut menyebabkan anak menjadi kurang perhatian, mengalami gangguan belajar, peningkatan impulsif, serta keterlambatan kognitif.
Selain itu, anak mengalami penurunan kemampuan untuk mengatur diri dalam memanajemen emosi.
Alih-alih bermain gadget, sebaiknya lakukan kegiatan menyenangkan lainnya. Seperti membaca buku cerita, bernyanyi, atau piknik di rumah.
2. Membuat Anak Kecanduan
Dilansir dari website resmi Universitas Airlangga, kecanduan gadget menyebabkan beberapa masalah psikologis pada anak.
Beberapa dampaknya, seperti terhambatnya interaksi anak dengan orang lain di sekitarnya dan kesepian saat tidak menggunakan gadget.
Di samping itu, anak menjadi cepat marah dan panik ketika gadget tidak dalam genggaman. Hal tersebut terjadi karena peran andil orang tua.
Jika orang tua terus memberi gadget pada anak agar mereka tenang, sepertinya hal tersebut salah besar.
Selain memicu munculnya kecanduan, anak-anak bisa saja mengalami gangguan mata yang berujung pada mata minus.
Sah-sah saja jika menggunakan gadget, tetapi masih dalam jangkauan orang tua dan batasi waktu penggunaannya.
Alih-alih menggunakan gadget, Moms bisa mengajak anak beraktivitas yang mendorong perkembangan mental, fisik, dan emosionalnya.
Baca Juga: Anak Main HP: Manfaat, Dampak, Durasi, dan Panduannya
3. Memicu Anak Melakukan Kekerasan
Ketika dihadapkan dengan gadget selama berjam-jam perhari, bukan hal yang tidak mungkin jika anak menjadi lebih agresif.
Salah satu bentuk agresivitas yang paling umum di kalangan balita adalah tantrum.
Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan gadget lebih mungkin untuk menentang dan tidak mematuhi orang tua.
Sebaiknya mulai hari ini, kendalikan anak dengan melakukan aktivitas yang dapat mengalihkan perhatiannya dari gadget.
4. Kurang Interaksi dengan Orang Sekitar hingga Mengganggu Keterampilan Komunikasi Anak
Bermain gadget membuat anak lebih senang bermain sendiri.
Jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gadget, interaksi mereka dengan orang sekitar menjadi lebih sedikit.
Hal tersebut menghambat interaksi dan mengganggu keterampilan komunikasi pada anak balita. Kondisi tersebut sering terjadi.
Orang tua memberikan gadget pada anak agar mereka tenang bermain sendiri.
Padahal, hal tersebut dapat menurunkan kesempatan anak bersosialisasi dengan orang lain di sekitarnya.
5. Kurang Waktu Istirahat yang Dapat Membuat Anak Cepat Marah
Pengaruh gadget terhadap psikologi anak selanjutnya adalah kurangnya waktu istirahat.
Anak seharusnya memiliki waktu tidur lebih banyak ketimbang orang dewasa.
Jika terus bermain gadget, mereka akan kehilangan waktu yang sangat dibutuhkan untuk beristirahat.
Tanpa istirahat yang cukup, anak bisa saja menjadi lebih agresif dan cepat marah.
Padahal, perkembangan emosi tidak dapat dipisahkan dari pengembangan keterampilan sosial.
Perkembangan emosi dan keterampilan sosialnya akan menurun jika anak terus-menerus diberikan gadget.
Anak-anak tidak akan memperoleh berbagai macam karakter dalam pergaulan lingkungan dari gadget.
6. Memicu Kecemasan dan Stres
Anak-anak dapat secara tidak sengaja atau sengaja mengakses konten yang menakutkan atau tidak sesuai usia di internet.
Ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan karena mereka mungkin belum siap atau mampu memproses informasi tersebut dengan baik.
Selain itu, anak-anak yang menggunakan media sosial atau bermain game online dapat mengalami tekanan untuk mempertahankan popularitas.
Belum lagi, ancaman pelecehan cyber atau merasa tertekan oleh ekspektasi yang tidak realistis dari teman-teman online mereka.
Hal ini bisa memicu anak-anak merasa mudah cemas berlebihan dan stres.
7. Kurangnya Empati
Anak-anak yang terlalu banyak menggunakan gadget cenderung menghabiskan waktu lebih sedikit untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Ini dapat mengurangi kesempatan mereka untuk belajar membaca ekspresi wajah, emosi, dan bahasa tubuh orang lain, yang penting untuk pengembangan empati.
Mayoritas anak-anak yang terbiasa dengan interaksi digital juga cenderung lebih terhubung dengan dunia maya daripada dengan dunia nyata sekitar mereka.
Jika terus dibiarkan, hal ini bisa mengurangi kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan merasakan emosi orang lain secara langsung.
Padahal, empati merupakan sikap yang penting bagi anak untuk membangun hubungan sosial yang positif dan mendalam dengan teman-teman, keluarga, dan orang lain di sekitarnya.
Baca Juga: 12 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif
Pengaruh gadget terhadap psikologi anak dipengaruhi oleh peran orang tua.
Jika Moms memprioritaskan tumbuh kembang anak, hal tersebut tidak akan terjadi.
Jadi, sudah seharusnya Moms berperan aktif dalam mengawasi dan mengendalikan anak dalam menggunakan gadget.
Selain mencegah tertundanya perkembangan anak, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan gadget.
Intinya, pola asuh yang cerdas akan berpengaruh langsung pada anak masing-masing.
- http://thejmch.com/index.php?journal=thejmch&page=article&op=view&path%5B%5D=337
- https://www.playgroundequipment.com/effects-modern-gadgets-children-development/#:~:text=Studies%20have%20shown%20that%20too,decreased%20ability%20to%20self%2Dregulation.
- https://unair.ac.id/index.php/site/article/read/3828/tips-to-overcome-gadget-addiction-in-children.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.