Penyakit Ain: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya
Penyakit ain adalah gangguan nonmedis yang diyakini dalam ajaran Islam disebabkan oleh pandangan iri atau dengki seseorang.
Berbeda dengan penyakit fisik yang dapat diidentifikasi oleh ilmu kedokteran, penyakit ini seringkali muncul akibat kekaguman yang berlebihan tanpa diiringi zikir atau rasa syukur kepada Allah.
Mari simak selengkapnya tentang penyakit ain dalam artikel berikut ini.
Baca Juga: 6 Doa Pagi Hari Islami untuk Memohon Perlindungan dan Rezeki
Penyakit Ain Adalah
Melansir laman NU Online, ain artinya mata sehingga istilah ini digunakan secara khusus untuk menyatakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh tatapan seseorang.
Jadi, penyakit ain adalah sebuah gangguan yang diyakini dalam ajaran Islam disebabkan oleh pandangan mata yang disertai rasa iri, dengki, atau kekaguman berlebihan tanpa disertai zikir kepada Allah SWT.
Penyakit ain tidak termasuk dalam kategori penyakit medis yang dapat didiagnosis secara konvensional.
Dalam Islam, ain dianggap sebagai salah satu bentuk ujian atau gangguan spiritual yang nyata dan bisa berdampak pada kesehatan hingga menyebabkan kerusakan atau kematian, seperti yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW:
“Ain itu nyata (haq). Kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ain yang akan mendahuluinya.” (HR. Muslim No. 2188)
Penyebab Penyakit Ain
Penyakit ain terjadi karena adanya pandangan mata yang mengandung unsur negatif, seperti iri hati, dengki, atau kekaguman berlebihan, yang memengaruhi objek yang dilihat.
Berikut adalah beberapa penyebab penyakit ain menurut perspektif Islam:
1. Iri Hati dan Dengki (Hasad)
Penyakit ain umumnya muncul dari perasaan hasad, yaitu keinginan seseorang agar nikmat atau kelebihan yang dimiliki orang lain hilang.
Pandangan dengan hasad dapat menyalurkan energi negatif kepada orang atau benda yang dilihat, sehingga menyebabkan gangguan atau musibah.
2. Kekaguman Berlebihan Tanpa Berdzikir
Selain iri, kekaguman berlebihan tanpa menyebut nama Allah juga bisa menimbulkan ain.
Nabi Muhammad SAW menekankan agar seseorang mendoakan keberkahan saat melihat sesuatu yang mengagumkan, dengan mengucapkan:
"Allahumma barik alaih" (Semoga Allah memberkahinya) untuk mencegah ain (HR. An-Nasa'i No. 10872).
3. Pandangan Negatif dari Jin atau Manusia
Gangguan ain juga bisa disebabkan oleh tatapan jin atau manusia.
Tatapan ini membawa energi buruk yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, harta, atau kehidupan seseorang.
4. Kurangnya Tawadhu dan Sikap Pamer
Memamerkan kekayaan, kesuksesan, atau kebahagiaan tanpa sikap rendah hati dapat menimbulkan rasa iri dan dengki dari orang lain, memicu munculnya ain.
Rasulullah SAW bersabda: “Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri dan tidak berbangga di hadapan orang lain...” (HR. Muslim No. 2865).
5. Kekhawatiran dan Ketakutan Berlebihan
Ain juga bisa terjadi tanpa sengaja.
Orang tua yang terlalu khawatir atau merasa cemas ketika melihat anak mereka mendapat pujian berlebihan bisa memicu efek negatif dari tatapan kagum orang lain.
Bahkan, seperti disebutkan oleh Ibnul Qayyim, jiwa seseorang bisa menimbulkan ain hanya dengan mendengar cerita, tanpa melihat langsung objeknya (Zadul Ma’ad, 4/149).
Baca Juga: 23 Doa Sehari-hari Islami untuk Diajarkan pada Si Kecil
Cara Mengobati Penyakit Ain
Berikut cara mengobati penyakit ain yang dilansir dari laman Muslim.or.id.
1. Mandi dari Air Bekas Mandi Orang yang Menyebabkan Ain
Salah satu hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan Amir bin Rabi'ah untuk berwudhu setelah menyebabkan sahabat lain, Sahl bin Hunaif, jatuh sakit karena pandangannya yang penuh kekaguman.
Air wudhu tersebut kemudian digunakan untuk memandikan Sahl, yang setelahnya pulih dan bisa beraktivitas kembali (HR. Muslim No. 2188).
2. Mandi dari Air Bekas Wudhu Orang yang Menyebabkan Ain
Metode lain untuk mengobati ain yang dianjurkan adalah menggunakan air bekas wudhu dari orang yang menyebabkan ain.
Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:
“Dahulu orang yang menjadi penyebab ‘ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ‘ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR Abu Daud no 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.2522).
3. Ruqyah Syar’iyyah
Ruqyah adalah bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa untuk memohon perlindungan Allah.
Dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah, Nabi SAW mengizinkan ruqyah untuk menyembuhkan ain.
Bacaan seperti surat Al-Falaq, An-Naas, dan doa khusus seperti "Bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik" dianjurkan untuk mengatasi penyakit ini (HR. Muslim).
Baca Juga: 11 Doa Penenang Hati dan Pikiran untuk Redakan Kegelisahan
Cara Mencegah Penyakit Ain
Untuk menghindari penyakit ain, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Membaca Doa dan Zikir Perlindungan
Rasulullah SAW mengajarkan agar membaca doa perlindungan, seperti dalam hadits tentang Hasan dan Husain:
"Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan makhluk berbahaya serta dari setiap pandangan jahat" (HR. Bukhari).
Surah Al-Falaq dan Surat An-Naas juga dianjurkan dibaca secara rutin, terutama saat pagi dan sore hari, untuk menangkal berbagai gangguan termasuk ain.
2. Mendoakan Keberkahan bagi Orang Lain
Saat melihat sesuatu yang menakjubkan pada orang lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendoakan keberkahan dengan mengucapkan:
“Baarakallahu laka” (Semoga Allah memberkahimu).
Ini dilakukan agar pandangan kekaguman tidak berubah menjadi ain yang merugikan.
3. Tidak Berlebihan dalam Pamer
Menghindari memamerkan kenikmatan, harta, atau kebahagiaan secara berlebihan adalah langkah penting untuk menghindari munculnya rasa iri dari orang lain.
Ini bisa termasuk menjaga kerahasiaan hal-hal pribadi dan tidak mempublikasikannya di media sosial agar tidak memancing hasad dan ain.
4. Menjaga Sikap Tawadhu (Rendah Hati)
Menghiasi diri dengan sifat rendah hati dan tidak berbangga diri atas apa yang dimiliki adalah salah satu bentuk pencegahan penyakit ain.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak seorang pun berlaku sombong kepada yang lain" (HR. Muslim).
5. Melakukan Ruqyah Mandiri dan Berkelanjutan
Ruqyah dapat dilakukan secara mandiri dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, seperti Surah Al-Falaq, An-Naas, dan Ayat Kursi.
Membaca zikir dan doa setiap hari juga membantu melindungi diri dari penyakit ain dan gangguan spiritual lainnya.
Baca Juga: 8 Doa Dimudahkan Segala Urusan dan Diberikan Limpahan Rezeki
Itulah penjelasan seputar penyakit ain yang sebaiknya dipahami oleh setiap muslim.
Semoga kita semua dapat terhindar darinya.
- https://muslim.or.id/51176-penyakit-ain.html
- https://nu.or.id/kesehatan/penyakit-ain-dalam-tinjauan-thibbun-nabawi-dan-aromaterapi-gHgaM
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.