Penyakit Hepatitis C: Gejala, Komplikasi, dan Cara Mencegah
Dari semua jenis penyakit hepatitis, Hepatitis C merupakan jenis yang paling berbahaya.
Pasalnya Infeksi Hepatitis C disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV) mudah ditularkan.
Dilansir dari U.S Library of Medicine, virus Hepatitis C sendiri adalah virus RNA yang merupakan anggota famili Flavivirdae dengan 1 serotitepe.
Meski demikian, virus ini memiliki paling sedikit 6 genotipe utama dan lebih dari 80 subtipe.
Keragaman genetik yang dimiliki pada virus ini adalah tantangan sendiri bagi para peneliti untuk mengembangkan vaksin pencegahan infeksi virus Hepatitis C.
Yuk, ketahui lebih dalam mengenai Hepatitis C dari penyebab hingga penyakit yang bisa ditimbulkan, karena kita terjangkit oleh virus HCV ini!
Baca Juga: Ini 6 Fakta Penyakit Hepatitis yang Tidak Banyak Diketahui
Mengenal Hepatitis C
Seperti yang sudah kita ketahui, tidak mungkin sebuah penyakit hadir jika tak ada penyebabnya. Begitu pula dengan hepatitis, C.
Ternyata, ada berbagai cara yang bisa menjadi jalur penularan virus ini.
Penularan ini biasanya terjadi melalui kontak darah dari penggunaan jarum suntik atau alat kesehatan yang tidak steril, seperti:
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Alat tato
- Pemakaian alat-alat pribadi seperti sikat gigi atau pisau cukur
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), banyak orang terinfeksi virus Hepatitis C sendiri karena berbagi jarum suntik untuk memakai narkoba
Bagi sebagian orang, Hepatitis C sendiri bisa menjadi penyakit jangka pendek.
Namun bagi sebagian lainnya penyakut ini bisa menjadi kondisi jangka panjang dan infeksi yang kronis.
Kendisi Hepatitis C yang kronis sendiri bisa sangat serius bahkan membahayakan nyawa. Dari penyakit ini bisa timbul kondisi lain seperti sirosis atau kanker hati.
Banyak juga yang mengatakan bahwa penularan penyakit Hepatitis C ini terjadi karena sering berganti-ganti tempat cuci darah ataupun penularan dari transfusi darah.
Hal ini jelas dibenarkan dalam penelitian tahun 1970-an oleh Harvey J. Alter, Kepala Bagian Penyakit Menular di Departemen Kedokteran Transfusi di National Institutes of Health.
Ia dan tim penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar kasus penyakit hepatitis pascatransfusi darah tidak disebabkan oleh virus Hepatitis A maupun B.
Ia kemudian menunjukkan penelitian lanjutannya di tahun 1989 dengan mempublikasikan penemuan HCV yang menular melalui transfusi.
Baca Juga: Ibu Hamil Menderita Hepatitis B, Apakah Menurun Pada Bayi?
Gejala Penyakit Hepatitis C
Gejala-gejala Hepatitis C akut terjadi dengan cepat dan berlangsung beberapa minggu.
Namun, gejala Hepatitis C kronis berkembang selama beberapa bulan dan mungkin tidak tampak pada awalnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 71 juta orang Sumber yang Dipercaya menderita Hepatitis C kronis.
Pada umumnya penderita penyakit Hepatitis C tidak mengalami gejala awal, mereka sering tidak menyadari jika terkena penyakit hepatitis.
Sehingga tak heran jika banyak yang mengetahui setelah penyakitnya menjadi kronis.
Tapi, tak semua penderita Hepatitis C memasuki pada tahap kronis, karena ternyata Hepatitis C pun bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, jika kita menyadari gejala awalnya kita bisa mengetahui dari ciri-ciri gejala Hepatitis C, di antaranya:
- Mata yang menguning beserta warna kulit
- Mudah lelah
- Nafsu makan menurun
- Mual disertai muntah
- Nyeri pada bagian lambung, otot, dan sendi yang disertai demam
- Urin seperti teh atau berwarna gelap
- Feses seperti dempul atau berwarna lebih pucat
Baca Juga: Berapa Lama Masa Infeksi HIV? Simak Penjelasan Berikut Ini!
Jika Hepatitis C ini berkembang pada tahap kronis, maka gejala awal pada tahap ini meliputi:
- Gatal-gatal pada bagian kulit
- Mudah berdarah dan memar
- Bengkak pada bagian kaki
- Penurunan berat badan yang cukup drastis
- Mudah mengantuk bahkan cenderung linglung
- Mengalami spider angioma atau pembuluh darah abnormal dekat permukaan kulit yang terasa sakit
- Terjadi penumpukan cairan pada bagian perut
Baca Juga: Apakah Ibu dengan HIV/AIDS Boleh Menyusui?
Komplikasi Penyakit yang Bisa Timbul
Pada kondisi kronis, penderita Hepatitis C sangat berisiko tinggi terkena kanker hati.
Selain itu hati yang mengalami infeksi HCV hingga membuat kerusakan parah pada hati bisa menyebabkan:
- Gagal hati
- Kerusakan jaringan hati secara permanen (sirosis)
Baca Juga: Mungkinkah Bayi Bisa Menderita Sirosis Hati?
Siapa Saja yang Dapat Terinfeksi?
Siapa saja tentunya bisa saja terkena penyakit Hepatitis C. Tapi, ada beberapa faktor yang bisa membuat kita berisiko tinggi terkena Hepatitis C, di antaranya:
- Pada saat lahir, ibu sedang menderita Hepatitis C
- Menggunakan suntikkan narkoba
- Mentato ataupun tindik dengan alat yang tidak steril
- Mengidap HIV dan AIDS
- Rutin melakukan cuci darah
- Terpapar darah penderita saat kita memiliki luka yang terbuka
- Pasangan menderita Hepatitis C (penularan dari hubungan seksual)
Baca Juga: Kenali Gejala Hepatitis B Pada Anak dan Penanganannya
Penyakit Hepatitis C Bisa Disembuhkan
Penyakit Hepatitis C memang mudah menular tapi mudah juga untuk disembuhkan.
Prof. Dr. Laurentius A. Lesmana, Sp.PD-KGEH mengungkapkan tentang keberhasilan sembuh dari penyakit Hepatitis C ini.
Ia memaparkan, bahwa Asia memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan negara-negara Barat.
Hepatitis C ini benar-benar bisa disembuhkan tidak seperti Hepatitis B yang hanya bisa ditekan penyebaran virusnya saja.
Ada beberapa pengobatan yang bisa Moms jalani.
Jika Moms didiagnosa mengalami penyakit Hepatitis C, maka akan diberikan obat antiviral yang memiliki tingkat kesembuhan antara 75-100%.
Obat antivirus ini bertujuan mematikan virus dalam tubuh minimal 12 minggu pasca pengobatan.
Bahkan, biasanya beberapa pasien masih harus diobati selama 24-72 minggu dengan obat-obatan antivirus tersebut.
Sejauh ini obat-obat antivirus paling efektif dalam penyembuhan penyakit ini.
Karena sekalipun kita melakukan transplantasi hati, penanganan selanjutnya tetap harus diberikan antivirus tersebut.
Jika Moms ingin terhindar dari penyakit hepatitis ini, maka terapkan gaya hidup yang sehat, seperti:
- Hindari minuman beralkohol
- Tidak menggunakan narkoba
- Hindari hubungan seks yang tidak aman
- Tidak mentato atau tindik tubuh sembarangan dengan alat yang kurang steril
Moms juga bisa rutin melakukan tes kesehatan untuk mengetahui kita dalam kondisi penyakit tertentu atau tidak.
Baca Juga: Orang dengan Diabetes Tipe 2 Lebih Rentan Terkena Kanker Hati, Benarkah?
Cara Mencegah Hepatitis C
Pepatah yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati memang benar adanya.
Dilansir dari WHO, pencegahan Hepatitis C sendiri bisa dibagi menjadi 2 langkah.
Langkah pertama disebut dengan langkah utama agar tidak tertular, dan langkah kedua diperuntukkan bagi yang sudah terjangkit agar tidak semakin parah.
Seperti yang sudah diketahui, vaksin Hepatitis C sendiri memang masih belum matang.
Jadi bisa dibilang bahwa masih belum ada vaksin yang efektif dalam pencegahan Hepatitis C.
Jadi, hal yang paling bisa dilakukan adalah pencegahan dengan mengurangi risiko terkena virus Hepatitis C ketika menggunakan alat bantu kesehatan.
Baca Juga: Ibu Mengidap Hepatitis B, Amankah untuk Menyusui?
1. Langkah Pencegahan Pertama
Moms, ada beberapa kelompok orang-orang yang rentan terinfeksi Hepatitis C, antara lain:
- Pengguna narkoba
- Orang yang melakukan hubungan seks sesama jenis
- Orang dengan HIV/AIDS
Adapun langkah pencegahan Hepatitis C yang direkomendasikan WHO adalah:
- Pemakaian produk kesehatan yakni suntikan dengan benar
- Membuang suntikan atau benda tajam lain dengan aman
- Pemakaian suntikan yang steril
- Selalu mengecek darah yang didonorkan
- Jangan sampai terjangkit virus HBV, HCV, HIV atau sifilis
- Menjaga kesehatan tubuh
- Mencegah penularan virus lewat darah ketika berhubungan seksual
Baca Juga: Waspadai Berbagai Cara Penularan HIV AIDS dan Pencegahannya
2. Langkah Pencegahan Kedua
Bagi yang sudah terpapar Hepatitis C, WHO merekomendasikan langkah berikut ini:
- Belajar dan konseling mengenai pilihan pengobatan Hepatitis C dengan para ahli
- Melakukan vaksin Hepatitis A dan B
- Melakukan antiviral terapi sedini mungkin usai mengetahui diri terjangkit Hepatitis C
- Memeriksakan secara rutin diri untuk mendiagnosis keadaan hati
Ya, seperti yang tadi sudah disebutkan, ada berbagai macam cara untuk mencegah penyakit ini.
Jangan sampai terkena Hepatitis C, yuk hindari sebisa mungkin dan jaga anggota keluarga kita agar selalu sehat dan juga memiliki imunitas yang kuat!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554549/
- https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-c
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.